(Bab III) Jika Aku Tidak Ada

2 0 0
                                    



"Jika aku tidak ada, kamu tetap bisa hidup kan tuan?

Jika aku tidak ada, kamu masih tetap bangun di pagi hari, beraktifitas seperti biasa dan menjalani hari seperti biasanya kan tuan?

Lantas kenapa kamu merasa bahwa tuan akan kehilangan segalanya ketika aku bilang berhenti sejenak untuk mendamaikan pikiran yang sudah menjalar menjadi jeritan yang ingin melahapku, membawaku ke dalam jurang kematian.

Aku tidak ada pun tuan hanya kehilangan sedikit dari kenalan tuan. Bukan kehilangan seluruh duniamu.

Aku tau, aku egois, tapi aku juga tau siapa aku. Aku tak ingin menyakitimu lebih dari ini, aku pun pergi menjauh karena aku tau imanku sedang turun ke titik terendah yang aku sendiri pun tak bisa membayangkan kenapa bisa begini.

Jika aku tidak ada, tetaplah hidup. Sebab kehilangan seseorang yang pernah membantumu memang terasa sakit, tapi aku selalu mengingatkan kepadamu tuan. Tentang bagaimana aku biasa saja ketika kehilangan orang-orang yang kusayang karena aku tau, setiap pertemuan pasti ada perpisahan dan itu hukum mutlak dari perjalanan kehidupan.

Aku pun selalu mengingatkan padamu, tuan boleh kehilangan semua orang yang tuan cintai, tapi jangan sampai kehilangan iman yang ada di dalam hati tuan. Ketika iman itu telah hilang, maka tuan akan tersesat, dikendalikan oleh hawa nafsu dan terjerumus dalam dosa.

Jika aku tidak ada tuan, tetaplah hidup seperti biasanya. Kenang aku seperti halnya orang yang lalu lalang di jalanan. Jadikan aku salah satu dari orang-orang yang tidak tuan kenali dan berlalu tanpa ada rasa sesak di dada.

Bisa kan tuan?"

BreaKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang