Cepatlah pulang.. aku sudah tak sabar ingin bertemu denganmu, begitu rinduku tumbuh setiap hari. Aku layaknya anak burung yang menunggu induknya pulang, aku lapar menatapmu, aku haus mendengar suaramu dan aku butuh pelukan hangatmu. Kesendirian ini menakutkan, kesepian tak ubahnya menertawakanku, gelisah menghantuiku, aku ingin kau temani.
Kembalilah.. Waktu tak punya perasaan, setiap detiknya membunuhku. Aku ragu dengan kekuatanku, entah sampai kapan aku bertahan menyebut namamu. Di sudut ruang aku menyendiri, berharap kau datang mengulurkan tanganmu. Kau membawaku ke alam yang penuh dengan kebahagiaan. Tapi, keheningan ini terlalu hebat, rasanya aku berada di dasar jurang paling dalam. Tak ada tempat untuk cahaya, tak ada tempat untuk bersuara. Dinding keraguan kuraba, tak satupun kutemukan jalan keluar.
Kumohon.. temuilah aku, sekali saja pun tak apa. Aku terluka oleh ribuan rindu yang menghujam sekujur tubuhku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BreaK
RandomAku hanya ingin menulis, menulis dan menulis. Sampai waktuku berhenti, harapku tulisanku tak berhenti oleh waktu.
