Pilihanmu

14 4 0
                                    

Aku pernah terluka sangat sakit, benar-benar sakit sekali. Aku yang dihadapkan pada kenyataan kekasih yang kucintai lebih memilih orang lain yang baru saja dikenalnya. Tepatnya aku diduakan kemudian ditinggalkan. Sampai suatu hari karma menghampiri..

Aku menunduk memohon sangat agar kau tidak meninggalkanku. Aku ingin tapi aku tidak bisa memaksamu. Dengan mata berkaca-kaca aku membujuk hatimu sebisaku.

"Sayang.. kumohon lembutkanlah hatimu, hapuskanlah risaumu. Jangan kau tanam lagi benih-benih luka dalam hatiku. Sayang.. aku sangat mencintaimu, berikan aku kesempatan sekali lagi. Percayalah.. aku menyayangimu" Bersamaan dengan air mata yang mulai membasahi pipiku. Aku berharap pada keputusanmu.

"Katakanlah apa yang kau inginkan, akan kucoba memperbaiki masalalu, jika kau hanya diam aku tak tau melakukan apa. Aku butuh ungkapan perasaanmu. Luapkanlah kekesalanmu"

Jawaban yang kudengar saat itu mematahkan hatiku, pertama kali aku merasakan sakit yang begitu dalam. Cukup lama kita membisu tanpa bicara hanya matalah yang mampu menerjemahkan situasi saat itu.

"Baiklah.. aku berterimakasih untuk momen-momen dan kasih sayang yang kau berikan padaku selama ini, aku baik-baik saja. Aku rela, rela akan keputusanmu. Aku percaya kau bahagia dengan pilihanmu"

"Jika dia mampu membuatmu bahagia, hanya doa dan harapan dariku menyertai perjalanan cinta kalian berdua. Tidak ada pertengkaran, keretakan dan aku berharap cinta kalian abadi sampai akhir hayat yang memisahkan. Sayangilah dia seperti dulu kau menyayangiku"

Itu yang kukatakan dulu padamu. Kaulah yang memilih aku hargai keputusanmu. Aku dulu benar-benar berharap kau memilihku, kau menghancurkannya begitu saja.

Kini kau datang kembali setelah kau gagal menjalani kisah cintamu yang baru sewindu. Kau datang terluntai-luntaj memohon untuk kembali. Setelah kau terbuang, kau menangis dihadapanku. Aku sedih dan marah melihat kau menangis. Tapi apa yang bisa kulakukan saat ini?

Sama seperi aku yang dulu memohon padamu agar kau tidak meninggalkanku, keputusanku saat ini pun jelas, aku sudah merelakanmu. Hanya sebentar kebahagiaan menghampirimu. Selama itu pula kemampuanku melupakanmu.

Janjiku dulu, aku tidak ingin mengalami patah hati untuk kedua kalinya dengan orang yang sama. Maafkan aku.. jalan kita telah berbeda. Kau sudah menjadi milik orang lain. Maafkan aku.. sayang.

BreaKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang