Entah sudah berapa lama aku lari dari kenyataan. Kenyataan pahit yang membuatku jatuh ke jurang yang tak berdasar. Jelas masih terkenang kisah lama tentang pertama kali aku jatuh cinta. Jatuh tanpa memperdulikan keadaaan hatiku setelahnya. Kebodohanku terlalu mencintai seorang insan, sampai aku tak ingin lagi merasakan cinta setelah terluka begitu hebatnya.
Sepuluh tahun telah berlalu, sulit bagiku menghapus memori buruk itu. Aku sadar aku terlalu mempercayaimu, itu karena aku mencintaimu. Sampai aku tak tau, kau bermain dibelakangku. Aku mungkin biasa saja, kalau kau tak membalas perasaanku, tapi yang tak bisa membuatku melupakan kejahatanmu adalah kau dan temanku permainkan aku. Didepanku kalian layaknya teman biasa, tetapi dibelakangku kalian tertawa melihat aku tertipu kebusukan kalian berdua. Bagaimana bisa kalian punya perasaan seperti itu? Kau begitu tega mengatakan kau pacaran dengan temanku di depan aku yang menyatakan cinta padamu. Lantas... Selama ini perlakuanmu padaku itu apa? Bukankah dulu kau mengatakan kau juga menyukaiku? Apakah aku hanya seseorang yang bisa kau permainkan sesuka hatimu? Serendah itukah nilai dari rasa cintaku?
Saat itu, aku baru tau kalian sudah lama pacaran dibelakangku. Kalian menjadikan aku budak perasaan, yang begitu mudahnya dijadikan bahan tertawaan. Aku tau.. cintaku padamu hanya sebatas melihat kau bahagia. Tapi kali ini, maaf.. aku berhenti. Aku berhenti menyukaimu, aku juga memutuskan tali pertemananku. Aku tak ingin berada lagi di kisah kalian berdua. Meskipun aku mengatakan begitu, aku terlalu lemah untuk tidak mengingat kembali masa lalu kejam ini. Sampai kini, atau sampai nanti, kisah pengkhianatan cintaku selalu abadi. Kuharap kalian berdua bahagia sampai nyawa memisahkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
BreaK
RandomAku hanya ingin menulis, menulis dan menulis. Sampai waktuku berhenti, harapku tulisanku tak berhenti oleh waktu.