"Eh ada mahasiswa baru di kelas saya? Cakep juga" Bu Kim, salah satu dosen saat memasuki ruangan."Ah saya lupa, ketua kelas nya Changkyun kan? Habis kelas ini saya tunggu di ruangan saya ya, saya mau kasih tugas untuk kelas ini nanti" jelasnya yang membuat mahasiswa & mahasiswi di kelas ini merasa down.
"Ah dan juga pacarnya, si Yubin" lanjutnya.
"Hah? Saya bu?" Jawab Yubin yang merasa namanya terpanggil.
"Iya, kamu dicari ibu kantin katanya belum bayar habis makan tadi" candaan itu sukses membuat yang lainnya tertawa termasuk Changkyun yang duduk di sebelah yubin.
Bu Kim memang selalu membuat candaan kepada mahasiswa dan sangat terkenal dekat dengan para mahasiswanya.
"Apaan sih bu, saya juga bukan pacar changkyun kali, kan udah saya bilang, gimana sih"
"Siapa suruh lo berduaan sama dia terus, semua orang yang lihat jadi ngiranya gitu kan" lanjut Jooheon, salah satu teman yubin.
"Udah udah kembali ke materi, ini mau belajar apa mau gosipin orang sih"
Setelah sekitar 90 menit mengajar, murid di kelas itu mengambil undian untuk mencari kelompok. Bu kim membawa undian dan yang mendapat nomor yang sama akan menjadi satu kelompok. Satu kelompok terdiri dari 2 orang.
"Nomor 2 nomor 2 siapa nih?" Changkyun yang baru mengambil undian langsung berteriak mencari partnernya.
"Gue gue gue"
"Yahh elo joo"
Changkyun dan Jooheon menjadi satu kelompok.
"Muka lo kyun, ga seneng banget, sesekali gitu sama gue, bosen kali liat lo sama yubin mulu"
Changkyun tersenyum dan menepuk bahu Jooheon yang termasuk teman dekatnya itu.
"Btw yubin sama siapa ya?"
Yubin masih belum mengambil nomor undian, dia berencana untuk mengambil nomor sisa karena dia tidak suka keributan dan akhirnya nomor undian tersisa 1 dan itu milik yubin.
"Hmmmm 7?"
Yubin penasaran dengan partnernya dan tak di sangka, orang yang dihindari malah menjadi partnernya untuk tugas kali ini.
"Gu...e" seorang lelaki mendekati Yubin dan menunjukan nomor undian yang sama dengan yang Yubin dapat barusan.
"O...hhh oke"
"Habis ini Changkyun ke ruangan saya untuk ambil tugasnya, saya lupa bawa catatanya soalnya tadi hehe" teriak Bu Kim dari depan.
"Han Yubin, siapa partner kamu? Tulis sini di kertas, cepet saya sudah laper mau makan" bu kim memanggil yubin dan mengangkat sebuah kertas.
Yubin berjalan mendekati bu kim dan menulis nama nya dan nama partnernya.
"1. Han yubin
2. Chae Hyungwon"
🌸🌸🌸
Takdir memang tidak bisa di hindari.Begitulah fikir Yubin.
Saat hidupnya kembali normal dan sudah hampir mendapat kebahagiaannya, hal yang di khawatirkannya selama ini datang.
Mantan kekasihnya 4 tahun yang lalu, satu-satunya lelaki yang pernah membuatnya menangis, kini kembali di kehidupannya.
"Bin, kalau ada apa-apa ntar bilang gue ya, gue siap nyelamatin lo" kata Changkyun saat sedang mengantar yubin ke perpustakaan yang ada di kampus untuk bertemu dengan partnernya itu.
"Lebay deh kyun, dia bukan penjahat kali, gausah sok sokan jadi hero buat nyelamatin gue"
"Oke oke, ntar pokoknya kalau udah siap telfon gue aja"
Changkyun meninggalkan yubin di pintu perpus.
Yubin terus menelusuri perpustakaan itu untuk menemukan dimana partnernya sedang menunggu.
"Han yubin"
DEG
Suara ini, suara yang tak pernah dia sangka akan mendengarnya lagi.
"Oh.. haii" Yubin berjalan menuju sumber suara yang memanggil namanya barusan.
"Udah lama....won?"
Hyungwon terdiam sejenak lalu menggelengkan kepalanya.
Setelah Yubin duduk tepat di hadapan Hyungwon, mereka saling menghindari tatapan.
Suasana nya sangat canggung.
"Mmmmm... jadi kita mau mulai darimana?" Yubin yang tidak suka suasana canggung akhirnya membuka mulutnya untuk bertanya tetapi tidak ada jawaban dari Hyungwon yang juga masih terlihat sangat bingung.
Hyungwon mengambil nafas panjang dan,
"Yubin, udah lama ya, lo apa kabar?"
"Gue? Seperti yang lo lihat, gue baik"
Jawab Yubin tanpa bertanya balik.
"Oh iya, kalau bisa diskusi hari ini jangan terlalu lama ya, soalnya gue udah ada janji sama changkyun"
"...itu ketua kelas di kelas kita" lanjut Yubin.
Hyungwon tersenyum "mmm, baiklah"
Yubin membuka buku dan mencari referensi untuk tugas mereka begitu pula dengan Hyungwon, dengan suasana yang sangat canggung mereka tetap berdiskusi karena mau tidak mau, tugas lebih penting.
"Gue duluan ya, oh iya besok temui gue di taman deket danau dan bawa peralatannya" ucap Yubin setelah selesai berdiskusi dengan hyungwon dan di balas anggukan oleh lelaki itu.
Hyungwon melihat wanita itu berjalan menjauhinya dan perlahan menghilang di hadapannya.
"Lo udah berubah bin"
🌸🌸🌸
"Gimana bin? Sukses?" Tanya Changkyun yang sudah menunggu Yubin sedari tadi di dalam mobil.
"Sukses apaan dah, lo kira blind date"
"Hehe ga gitu maksud gue"
"Iya iya ngerti kok, ya gitu deh, udah ga usah di bahas yuk pulang gue udah cape"
"Temenin gue dulu"
"Iya iya"
Changkyun menghidupkan mesin mobilnya dan membawa Yubin ke suatu tempat, tempat yang sangat sepi dan suasanya sangat tentram namun sangat dingin.
"Aku merindukanmu" ucap Changkyun pelan.
"Aku juga" ucap Yubin.
Lalu mereka menaruh bunga yang mereka bawa di depan sebuah foto wanita.
"Ibu, lihat siapa yang kyun bawa"
"Yubin, han yubin, teman ku satu-satunya saat SMA dulu, teman yang selalu ibu tanya-tanyakan" lanjutnya.
"Iya ibu lo tau, tiap taun juga lo bawa gue kesini"
Changkyun memang selalu membawa Yubin untuk bertemu dengan mendiang ibunya, ibunya yang meninggal 3 tahun lalu dan setiap peringatan kematiannya Changkyun selalu membawa Yubin.
"Ibu, terima kasih karena sudah membawa ku ke kota ini, terima kasih karena sudah mempertemukan ku dengan yubin"
Yubin tersenyum mendengar itu semua.
"Karena ibu, aku menemukan teman, sekaligus cinta pertamaku...."
".....ya walaupun cinta itu tak berjalan sesuai dengan apa yang ku inginkan" lanjutnya dan menambah sedikit tawa di belakang kalimat.
Hi guys balik lagi sama aku hehe♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
EX : CHW✅
FanfictionI never wanted to be your EX - Chae Hyungwon. ©monxbaby (04-2019)