0,5

1.3K 112 1
                                    

[ D O N ' T ]

Yoongi menarik pergelangan tangan Jimin dan menyeret pria imut itu ke dalam studionya. Begitu mengunci pintu studionya, Yoongi merapatkan tubuh Jimin ke tembok dan mengurungnya dengan kedua tangan berada di kedua sisi pria itu.

Yoongi menciumnya berang sedetik kemudian. Jimin yang mendapat serangan tiba-tiba itu mengerang, sebelum membalas tak kalah berang ciuman dari pria pucat itu.

Mereka berdua terengah-engah ketika ciuman itu berakhir. Yoongi bergerak menempelkan keningnya ke kening Jimin sembari berusaha mengatur nafasnya.

"Jangan pakai baju ini lagi." Yoongi berucap keras.

Jimin tahu, kata-kata Yoongi adalah keputusan mutlak, tidak bisa dibantah. Tapi, bukan Park Jimin namanya kalau tidak menggoda Yoongi barang sekali saja.

"Kenapa, hyung? Kau terangsang, ya?"

Gigi-gigi Yoongi beradu di dalam mulutnya, rahangnya mengeras, begitu juga bagian selatan tubuhnya. Sialan Jimin dan keseksian tubuhnya.

"Jangan menantangku, Park Jimin. Kau tahu apa yang akan terjadi padamu saat menantangku."

"Oh, dan apakah itu, hyung? Apakah pukulan di pantatku? Atau membuatku tidak bisa berjalan selama beberapa hari?"

Yoongi tahu meladeni Jimin hanya membuat pria penggoda itu kesenangan, tetapi jiwa bermainnya sedang tinggi saat ini. Jadi dia mendekatkan tubuhnya ke arah Jimin dan membisikkan sesuatu yang berhasil membuat pria di hadapannya menegang.

"Bagaimana dengan memasukimu saat nonton bersama dengan seluruh member nanti malam, Jim? Memacu adrenalin juga libidomu, tetapi kau tahu, kau tidak bisa mengeluarkan suaramu sedikitpun. Ku pastikan kau akan menyukainya."

Jimin berdesis. Sialan Min Yoongi dan pikiran kotornya yang selalu berhasil membuat libidonya naik hingga ke ubun-ubun.

Tapi Jimin tidak akan membiarkan pria itu menang kali ini. Dengan berani, Jimin merapat dan menggesekkan bagian selatan mereka berdua hingga membuat Yoongi mendesah tertahan, kemudian mendorong pria itu dan membuka kunci pintu studionya.

"Akan kuberi tahu Jungkook bila kau macam-macam, hyung." Jimin mengerling nakal. Yoongi mengerang, menarik Jimin masuk kembali ke dalam studionya saat pria itu baru satu langkah keluar dari sana.

Mengunci lagi pintunya, kemudian mengurung Jimin dalam posisi yang sama seperti tadi. "Persetan dengan Jungkook. Aku. Mau. Kau."

Nada bicara Yoongi yang penuh penekanan membuat Jimin menerbitkan senyum iblisnya. "Kalau begitu putuskan Jungkook." Tantangnya.

Yoongi merogoh kantung celananya kemudian mengeluarkan ponselnya. Jimin menatapnya dengan mata membola. Setelah menekan nomor Jungkook, Yoongi mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Jungkook, mari akhiri semua ini."

Mata Jimin membulat sempurna hingga hampir keluar dari tempatnya. Yoongi benar-benar...

"Aku sudah tidak bisa bersamamu lagi. Aku menginginkan pria lain. Maafkan aku."

Kemudian sambungan dimatikan. Jimin masih terperangah sementara Yoongi dengan cepat menyimpan lagi ponselnya.

"Sudah puas?"

"Aku tidak percaya, kau benar-benar..."

"Tidak perlu. Sekarang pikirkan saja nasibmu, karena aku akan benar-benar memukul pantatmu dan membuatmu tidak bisa berjalan selama seminggu."

Yoongi menyeret Jimin ke arah sofa di dalam studionya kemudian menanggalkan seluruh pakaian pria itu.

"Nikmati hukumanmu, baby."

...

오후 02:25, April 10 2019
Jangan hina aku :")
icci

yoon to my minTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang