2,7

495 52 1
                                    

[ L A T E R ]

Jimin menidurkan dirinya di hamparan pasir putih di sebelah Yoongi. Prianya itu sedang tidur telengkup, memejamkan matanya erat-erat, membiarkan punggungnya terpapar sinar matahari.

Jimin menghela nafas. "Sudah lama sekali tidak bersantai seperti ini." Ucapnya sambil menoleh lagi ke arah Yoongi yang sudah membuka matanya.

"Aku ingin seperti ini terus." Jimin berucap lagi sambil terduduk, menatap lurus-lurus ke arah tepi pantai dimana Jungkook dan Taehyung sedang kejar-kejaran.

"Aku ingin terus bersama hyung, menikmati setiap waktu kita tanpa tergesa-gesa. Maksudku, berlaku seperti pasangan lainnya." Jimin mulai mengoceh tak jelas. Matanya masih memandang lurus ke arah Jungkook dan Taehyung yang kini mulai ciprat-cipratan air laut.

"Tinggal di rumah kecil sederhana, bergantian pergi belanja kebutuhan bulanan, jalan-jalan sore di waktu senggang sambil berpegangan tangan, tanpa sasaeng atau wartawan atau dispatch atau apalah itu. Aku ingin kehidupan normal seperti warga negara lainnya yang jatuh cinta kepada pasangannya."

Selama Jimin mengoceh, Yoongi hanya diam, dalam pikirannya pun ikut membayangkan apa yang Jimin katakan. Betapa simpelnya permintaan Jimin, namun tak bisa pula dikabulkannya.

"Is it too much to ask?" Katanya lagi. Pimpinan mereka, Kim Namjoon, yang juga mendengarkan setiap celotehannya menoleh dengan tampang lempeng. Tidak ada yang bisa dilakukannya, sebab dia pun menginginkan yang sama, bersama Kim Seokjin.

Yoongi akhirnya beralih duduk, setelah menit-menit lewat dengan hening, dengan Jimin yang berhenti berceloteh, Namjoon dan Seokjin yang tidak lagi menoleh.

Yoongi menggenggam jemari Jimin yang hampir terbenam di hamparan pasir sebab digunakan untuk menyangga tubuhnya. Ketika Jimin menoleh ke arahnya dengan senyum kecil, mau tak mau Yoongi ikut menampilkan senyum gusinya.

"Kau, aku, kita, dan segala ide yang ada di kepalamu, suatu saat nanti," Yoongi memulai. Pandangannya beralih lurus ke arah Jungkook dan Taehyung, begitu pula dengan Jimin. Tangan mereka masih saling menggenggam satu sama lain di atas pasir, menyangga tubuh mereka.

"Jika panggung itu tidak lagi membuatmu tersenyum, jika ribuan orang tidak lagi membuatmu bergetar, jika aku tidak bisa lagi menunggu, dan jika perasaanmu masih sama seperti saat ini,"

Yoongi mengeratkan genggaman tangannya, tidak peduli dengan Seokjin dan Namjoon yang mulai memandangnya dengan pandangan lain. Ia hanya peduli dengan Jimin dan perasaannya.

"Aku berjanji akan mewujudkan mimpi-mimpi sederhanamu, aku berjanji akan membelikanmu rumah kecil sederhana untuk kita tinggali bersama, aku berjanji akan pergi belanja bulanan setiap waktunya tanpa absen, aku berjanji akan menggandengmu setiap kali kita jalan-jalan sore di waktu senggang. Aku sayang padamu, Jimin-ah. Dan aku berjanji akan membuat semua orang tahu tentang hal ini."

Jimin tersenyum dalam diamnya, masih setia memandang Jungkook dan Taehyung yang asik di tepi pantai sana, pun Yoongi. Seokjin dan Namjoon yang menguping pun sedang mati-matian menahan rasa mereka untuk tidak memeluk dua sejoli yang sedang meracau itu.

"Tapi semua ada saatnya. Beri tahu aku kapan waktu itu tiba dan tetaplah menjaga perasaanmu." Yoongi mengakhirinya, menoleh ke arah Jimin yang juga menoleh ke arahnya. Jimin tersenyum penuh arti, kemudian bergerak menyandarkan kepalanya di pundak pria itu.

Yoongi tidak butuh menerangkan jawaban, dan Jimin sudah mendengar lebih banyak dari sebuah penjelasan.

...

오후 11:57, May 15 2019
icci

yoon to my minTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang