2,8

481 54 0
                                    

[ S N A C K ]

Jimin menatap nyalang langit-langit kamar asrama yang biasa saja. Matanya enggan tertutup meski jam sudah menunjukkan pukul dua pagi. Beruntung besok tidak ada jadwal.

Jimin menghela nafasnya. Mata minimalisnya pasti menolak tertutup sebab ia dengan asal menegak secangkir kopi milik Yoongi tadi siang. Seharusnya dia tahu, tapi malah tidak berpikir sebelum menegaknya. Tipikal dirinya sekali.

Akhirnya memilih beringsut turun dari kasur tebalnya, Jimin berpikir menghampiri pria pucatnya yang masih berkutat di studio bersama Namjoon. Kebiasaan kalau hari libur, pasti pikirannya studio, lagu, not balok, deadline. Sialan.

Tanpa mengetuk, langsung asal masuk, Jimin mendapati dua orang produser sekaligus personil grupnya sedang menatap komputer dengan serius. Tidak terusik sama sekali. Hebat bukan, dua manusia ini.

"Hyung!" Setengah memekik, Yoongi akhirnya menurut mengalihkan atensinya ke arah Jimin. Alisnya terangkat, tapi tidak mengeluarkan barang sepatah kata pun.

"Aku tidak bisa tidur." Jimin berucap lagi. Yoongi hanya bisa berdecak pelan sembari menghela nafasnya.

"Siapa suruh asal teguk minuman orang. Sekarang rasakan," Yoongi berniat kembali lagi menatap komputernya ketika Jimin dengan sigap menahan kursi putarnya dengan tangan gempal itu.

"Buatkan aku cemilan, dong." Tidak tahu darimana datangnya, Jimin malah meminta seperti itu. Sementara Yoongi lagi-lagi harus menghela nafasnya. Dan Namjoon terkekeh pelan melihat kelakuan pasangan ini.

"Buatkan saja, hyung. Atau dia akan mengganggu selamanya." Namjoon menyarankan, dan berakhir dengan pukulan empuk dari Jimin.

Yoongi akhirnya mengalah (lagi), beranjak keluar dari studionya diikuti Jimin ke arah dapur, dan membuka kulkas.

"Mau apa?" Tanyanya sambil memperhatikan seiisi kulkas.

"Apa saja yang manis dan segar." Yoongi lagi-lagi harus menghela nafasnya. Yang manis-manis pukul dua pagi?

"Jangan lupa sikat gigi habis ini. Aku tidak mau dengar kalau kau merengek sakit gigi. Lagian, haish!! Apa coba yang sedang ku lakukan? Bukannya mengerjakan lagu bersama Namjoon, malah terjebak mencarikanmu camilan di dapur."

Yoongi akhirnya memutuskan untuk mengambil rasa stroberi dari tumpukan yogurt milik Jungkook. Membuka bungkus aluminiumnya yang lumayan susah dan menyerahkannya ke arah Jimin.

"Ini, habis..."

Yoongi dipaksa menghela nafas lagi melihat Jimin yang sudah tertidur dengan kepala bernaung di atas kedua tangannya yang dilipat di atas meja.

"Bagaimana bisa aku dengan mudah menuruti kemauanmu mencarikan camilan jam dua pagi, padahal kau bisa cari sendiri, dan ditinggal tidur di meja dapur?"

Yoongi meninggalkan monolognya, bergerak menaruh lagi yogurt yang sudah dibuka tadi ke dalam kulkas dan menghampiri Jimin. Tampak nyenyak walau sedikit kurang nyaman, Yoongi beringsut mendekat dan mendekap tubuh gempal itu untuk dibawa ke dalam kamar.

Bukan hal yang mudah mengingat bobot tubuh Jimin, namun Yoongi berhasil menaruhnya dengan sempurna di atas kasur. Makhluk imut itu segera bergelung dengan gulingnya ketika merasakan nyamannya kasur.

Melihat mataharinya bergelung dengan guling membuat Yoongi iri. Kasur dan Jiminnya terlihat begitu menggoda, sehingga mau tak mau Yoongi mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Namjoon untuk menunda kegiatan mengerjakan lagu mereka.

Akhirnya ikut bergelung bersama Jimin di atas kasur, tangannya bergerak merengkuh gumpalan lemak berjalan itu dengan sepenuh hati. Yang dipeluk pun ikut berputar arah menghadap Yoongi dan memeluk balik.

"Kau beruntung aku sayang padamu, Jimin-ah." Yoongi tersenyum kecil mengingat kegiatannya beberapa menit yang lalu. "Selama tidur, Tuan Putri."

...

오전 12:57, May 16 2019
cover baruuuuuu hehehehehe pada suka ngaaa???
icci

yoon to my minTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang