1,7

626 58 1
                                    

[ T O D A Y,  T O M O R R O W,
F O R E V E R ]

Jimin bangun dari tidurnya dengan peluh membasahi seluruh tubuhnya. Mimpi itu lagi. Mimpi buruk itu lagi. Jimin menyeka peluh di dahinya dan air mata yang turun tanpa sadar di pipinya.

Cepat-cepat dia mandi dan berpakaian, kemudian meluncur ke rumah sakit. Ya, rumah sakit. Rumah sakit tempat kekasihnya sekarang di rawat intensif, sebab koma akibat kecelakaan mobil bersamanya hampir setahun yang lalu.

Begitu sampai di rumah sakit, Jimin justru memelankan jalannya. Tidak lagi buru-buru seperti tadi. Seakan tahu dirinya hanya akan di sambut ibu Yoongi atau kakak Yoongi yang bertugas menjaga pria koma itu.

Jimin ingat malam ini tugasnya menjaga pria itu. Mereka bertiga memang berganti tugas menjaga pria itu, dengan harap kemungkinan pria itu akan terbangun suatu malam.

Jimin memasuki ruangan tersebut. Prianya masih terbaring di sana, memejamkan mata erat-erat sementara ibu Yoongi terduduk di sebelahnya dan sekarang melihat ke arah Jimin.

"Kau akan menjaganya malam ini?" Ibu Yoongi bertanya dengan senyum menenangkan. Jimin hanya mengangguk.

"Baiklah. Aku akan pulang. Jangan lupa makan, ne, Jiminie."

"Ne, eommoni."

Begitu ibu Yoongi keluar dan menutup pintu ruangan, Jimin mendudukkan tubuhnya di kursi sebelah bankar, tempat tadi ibu Yoongi duduk.

"Hyung, bagaimana? Sudah mendingan, sekarang?"

Jimin memulai obrolan yang tidak henti-hentinya dia ulang setiap bertugas menjaga Yoongi.

"Semalam bicara apa dengan eommoni? Kau tidak ceritakan kejelekanku, kan?"

"Ah, hyung, aku diberikan lagu oleh Namjoon-hyung. Katanya, kau yang menulis liriknya saat menjelang natal. Namjoon-hyung kau tugaskan membuat nada dan musiknya, begitu?"

"Ah, kau payah, hyung. Kenapa tidak kau saja yang membuat nada dan musiknya? Kenapa tidak kau selesaikan saja semuanya, lalu berikan padaku?"

"Hehe. Aku suka terima beres, hyung."

"Aku ingat sepenggal liriknya. Aku akan nyanyikan, ne?"

Oneulttala wae ileohge bogo sip-eunji
Neol josimseule kkeonaebodaga
Gyeondil manhae sajin sog geuliun eolgul-i
Naleul bomyeo us-eojunikka

Nun-i ol geos gat-eunde
(Bakk-eul bwa eoneusae)
Neomu neuj-eumyeon an dwae
(Yagsoghae)
Uliga mannaneun gil-i eosgalliji anhge
Now all I do
All I do is wait

(EXO - Wait)

Jimin tanpa sadar meneteskan air matanya. Atensinya tiba-tiba teralih pada tangan Yoongi yang mulai bergerak perlahan. Matanya membulat.

"Hyung?!" Jimin nyaris memekik. "Hyung, kau dengar aku?"

Dan ketika Yoongi mengangguk kecil dengan mata yang masih tertutup, Jimin langsung memencet bel darurat di atas kepala Yoongi, membuat para medis sontak datang dan mulai mengerumunin Yoongi.

Jimin diminta keluar. Jimin keluar dengan harap-harap cemas dalam hatinya. Setelah beberapa menit, para medis tersebut keluar dan memberitakan hasilnya.

"Selamat, ya. Kekasih anda berhasil melewati masa kritis dan komanya. Mungkin setelah beberapa hari lagi sudah bisa di pindahkan ke ruang rawat biasa untuk pemulihan."

Jimin menangis lagi. Menangis bahagia, tentu saja. Rasanya ia ingin berlari ke gereja dan berterima kasih pada Tuhan.

Jimin masuk lagi ke dalam ruangan Yoongi, melihat pria itu sudah bisa membuka matanya walau terlihat lemah.

"Hai," Jimin menyapa parau.

"Hai, baby. Long time no see."

"Hyung," Jimin terisak lagi. "Aku tidak percaya kau akhirnya bangun."

"Kau berharap aku tidak bangun, begitu?"

"Bukan! Hanya saja dokter bilang kemungkinannya 50/50. Aku kira... aku-"

"Shh, sudah. Yang penting aku sudah bangun, kan? Bukannya seharusnya kau merasa senang?"

Jimin mengangguk. Air matanya masih mengalir, sementara tangannya menggenggam erat tangan Yoongi.

"Jim,"

"Ya?"

"Aku pikir aku punya alasan kenapa aku harus bangun."

"Kenapa, hyung?"

"Because I wanted to be your tomorrow, so I lived today."

Jimin tersenyum. Ia merasakan tangannya diremas lembut oleh Yoongi, begitu juga dengan senyum gusinya yang menenangkan.

"Kau ingat kata-katamu, hyung?"

"Yang mana?"

"Forever and always."

Yoongi tersenyum lagi.

"I love you. Forever and always. Even if it's wasn't a forever, it would remain, always."

"I love you too, hyung. Forever and always."

...

오후 06:11, April 18 2019
Sok inggris: mode on.
Ini dibuat pas lagi dengerin lagu Wait itu hehehe. Ya udahlah ya.
icci

yoon to my minTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang