2,1

524 50 0
                                    

[ 1 - 1, P I G ]

Yoongi menghela nafas untuk ke seribu kalinya. Matanya melirik jengah ke arah dua orang yang sibuk berceloteh di sebelahnya.

Babi. Maki Yoongi dalam hatinya, ketika salah satu dongsaeng mereka, yang ternyata fans berat Jimin, menghampirinya dan Jimin yang sedang bercengkrama di sofa ruang latihan mereka.

Yoongi sudah memasang raut tidak enak semenjak kehadiran babi yang satu ini, tetapi Jimin nampak tidak peduli dan malah mengijinkan babi ini bergabung bersama mereka. Bahkan duduk ditengah mereka.

Yoongi hanya bisa berdecak sedari tadi. Ingin mengeluarkan makian, tetapi ada Jin-hyung di sudut sana dengan Namjoon, dan dia tidak mungkin juga memaki dongsaeng yang jelas-jelas satu agensi dengannya.

Akhirnya, daripada makan hati terus-terusan, Yoongi bergerak bangkit menuju tempat manajer mereka menyeduh kopinya barusan, dan membuat segelas untuk dirinya.

Jimin senantiasa mematai kekasihnya itu mulai semenjak fans beratnya, Soobin, yang pasti dikatai babi oleh Yoongi, datang dan bergabung di tengah mereka.

Sementara Yoongi memilih menyeruput sekali kopinya, merasakan pahit itu mengalir ke tenggorokannya dan menenangkan hatinya yang panas setelah melihat doi dengan yang lain.

Asik. Mantap betul.

Jimin kemudian datang tiba-tiba dengan kekuatan penuh dan meloncat ke punggung Yoongi, membuat pria pucat itu setengah limbung dan manajer cepat-cepat mengamankan segelas kopi di tangan Yoongi.

Ketika keseimbangannya stabil, Yoongi mengarahkan kedua tangannya untuk menarik kaki Jimin merapat ke tubuhnya agar tidak jatuh.

"Eoh? Ku kira aku akan dilempar."

"Minta dijatuhkan?"

"Tidak." Jimin terkekeh malu.

Yoongi setengah bersyukur dalam hati karena dia tidak jatuh bersama Jimin saat kekasihnya itu tiba-tiba melompat ke punggungnya.

Masalahnya, malu kalau babi itu melihatnya. Sekarang, Yoongi sedang memperhatikan babi itu yang merengut ke arah mereka dan manajernya yang sibuk menariknya kembali ke ruang rekaman.

Yoongi tersenyum miring. "Satu sama."

"Dasar babi."

"Jangan mengatai dongsaeng kita, hyung!"

"Aku mengataimu."

"Aku terlihat seperti babi memangnya?!"

"Iya."

"Serius?!"

"Iya."

"Sialan."

"Kenapa? Bagiku tidak masalah. Aku suka babi."

"Ah, begitu."

"Hm."

"Plin-plan sekali kau, pak tua. Jelas-jelas kau mengatai Soobin babi dari tadi."

"Aku belum selesai bicara."

"Maka lanjutkan."

"Aku suka babi. Kalau babinya seperti kau."

"Apa katamu saja, hyung."

...

오전 01:02, April 28 2019
Aku sedang eror. Maafkan ya. Super unfaedah :(
mygstd

yoon to my minTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang