1,9

540 55 1
                                    

[ T H R E E  W O R D S ]

Jimin merebahkan tubuhnya di atas kasur setelah berlatih bersama para member lainnya dan mandi. Hari ini merupakan hari yang begitu melelahkan.

Di sebelahnya, berbaring seonggok es batu berjalan bernama Min Yoongi. Yoongi sempat melirik sedikit ke arah Jimin saat namja manis itu merebahkan dirinya.

"Lelah?"

Yoongi bertanya, tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel di genggamannya.

"AAAAAHHHHH!!!"

Jimin memekik untuk menghilangkan frustrasinya. Benar-benar melelahkan.

"Woah, ada monster di sebelahku."

Jimin melirik tajam mendengar perkataan Yoongi membuat namja pucat itu terkekeh pelan.

"It's okay. Everyone is stress,"

Jimin menghela nafasnya lagi keras-keras, tidak mengindahkan perkataan Yoongi. Membuat namja pucat itu akhirnya bergerak mengelus rambutnya.

Jimin akhirnya mengubah posisinya menjadi duduk, bersebelahan dengan Yoongi yang masih setia dengan ponselnya.

"Kau sendiri tidak lelah?"

Jimin bertanya sambil menyandarkan kepalanya di pundak Yoongi, membuat tangan pucat itu terulur lagi mengelus rambutnya.

"Aku bekerja dari jam 10 pagi sampai 6 pagi. Hampir 24 jam perharinya."

"Itu makanya aku bertanya. Kau tidak lelah?"

"Iya, tapi aku punya motivasiku."

Jimin mengerutkan keningnya dan mengangkat kepalanya menatap ke arah kekasih pucatnya itu.

"Apa?"

"Ucapan 'I love you' darimu."

Jimin menatap Yoongi lekat-lekat kemudian tersenyum lembut. Hatinya menghangat tiba-tiba.

"Yah, tapi itu tidak berlaku padaku."

"Kenapa?"

"Kau tanya kenapa?! Ya jelas karna kau jarang mengucapkan 'I love you' kepadaku. Lalu menurutmu, datang dari mana motivasiku?"

"Kau 'kan sudah tahu jawabannya. Aku tidak perlu mengatakannya lagi."

Jimin memajukan bibirnya. "Aku tetap butuh motivasi."

Yoongi hanya mengangkat bahunya, menyimpan ponselnya di atas nakas dan menyuruh Jimin untuk mematikan lampu.

Sebenarnya Jimin masih ingin berdebat tentang 'motivasinya', cuma karena Yoongi terlihat begitu lelah membuatnya menuruti perintah kekasih pucatnya itu.

Setelah nyaman pada posisinya, Yoongi mengucapkan sebuah kalimat sambil menutup matanya. "You've done well."

Jimin menatap ke arah Yoongi yang mulai tertidur lamat-lamat, hingga isakan kecil keluar dari mulutnya, membuat Yoongi kembali membuka matanya dan menyalakan lampu.

Yoongi selalu mengatakan itu setiap malam sebelum mereka tidur. 'You've done well', dan Jimin tidak sadar bahwa tiga kata itulah motivasinya selama ini.

Sometimes, 'I love you' is nothing when someone said 'you've done well', pikir Jimin.

Yoongi merengkuh kekasihnya itu sambil bertanya ada apa. "Kenapa? Hm?"

Jimin mendusel wajahnya di ceruk leher prianya itu sambil menenangkan isakannya sendiri.

"Aku merasa bersyukur." Yoongi terkekeh pelan mendengar ucapan Jimin. "Bersyukur?"

"Iya. Sebab aku punya pacar yang berbeda dari yang lain, tapi manis."

"Sekarang kau mengerti."

Jimin mengangguk, masih mendusel wajahnya di ceruk leher kekasih pucatnya itu. Yoongi sendiri sibuk mengelus punggung Jimin dan rambutnya.

"I love you." Yoongi berbisik rendah, masih mengelus punggung dan rambut Jimin.

"I love you too."

...

오후 12:51, April 23 2019
Finally kembali menulis lagi setelah kena writers block (lagi). Ini aku tulis setelah pulang UN hari kedua.
mygstd

yoon to my minTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang