Part 15. Proposal

3.8K 285 24
                                    

*****

Naruto berlari menghampiri Hinata yang jatuh terkapar di bawah pohon dan tidak bergerak lagi. Naruto segera meraih tubuh Hinata dan kaget saat melihat kepala gadis itu terluka dan mengeluarkan banyak darah yang membasahi wajah dan rambutnya.

Shion tersentak kaget melihat banyaknya darah yang mengalir dari luka di kepala Hinata. Tanpa sadar dia melangkah mundur menjauh.

" Bukan Aku!! Bukan aku yang salah!! Itu karena kesalahannya sendiri!! Bukan salahku!! " teriak Shion ketakutan. Shion berbalik lalu lari meninggalkan tempat itu.

" Hinata!! Hinata sadarlah!! " teriak Naruto panik sambil menepuk pipi Hinata untuk menyadarkan gadis itu.

Naruto terus berusaha menyadarkan Hinata dengan menepuk pipi gadis itu dan juga memanggil-manggil nama Hinata, Naruto tetap tidak berhasil membuat gadis itu siuman.

" Siapa saja toloong!! Tolonglah Hinata!! Aku mohon!! " teriak Naruto panik.

Naruto benar-benar cemas melihat darah yang masih terus mengalir dari luka di kepala Hinata. Naruto segera mengangkat tubuh Hinata lalu membopongnya. Naruto membawa tubuh Hinata untuk mencari orang yang bisa menolong untuk menyadarkan Hinata sambil terus berteriak minta tolong dengan perasaan panik. 

Shikamaru baru saja akan kembali ke kelasnya saat Shion menabraknya dari belakang. Gadis itu terpental mundur dan jatuh terduduk di lantai.

" Hey! Kalau jalan hati-hati!! " teriak Shikamaru pada gadis itu.

Shion langsung bangun seakan tidak merasakan apapun saat jatuh dengan cukup keras tadi. Bahkan Shion tampak tidak sadar ada Shikamaru yang sedang berdiri di hadapannya. Mata gadis itu tidak fokus dan dia terlihat sangat gelisah. Shikamaru jadi merasa aneh dan sedikit curiga dengan sikap Shion itu.

" Kau tidak apa-apa? Shion?! " tanya Shikamaru sambil menyentuh pundak gadis itu. Shion tersentak kaget dengan sentuhan Shikamaru yang sebenarnya sangat pelan itu dan meloncat mundur menjauhi Shikamaru.

" Tidak!! Aku tidak bersalah!! Itu salah Hinata sendiri!! Dia seharusnya tidak mengganggu hubunganku dengan Naruto!! Itu semua salahnya sendiri!! " teriak Shion panik. Gadis itu langsung lari meninggalkan Shikamaru dengan wajah ketakutan.

" Sial!! Pasti terjadi sesuatu yang merepotkan! " ucap Shikamaru.

Shikamaru langsung lari menuju lapangan bola. Dia makin mempercepat larinya saat melihat Naruto yang sedang berteriak panik minta tolong sambil menggendong Hinata. Shikamaru kaget melihat keadaan Hinata yang terlihat tidak sadar dan berdarah-darah.

" Apa yang terjadi pada Hinata? " tanyanya sambil mengiringi langkah tergesa Naruto.

" Shion mendorong Hinata hingga menabrak pohon!! Tolong pinjamankan mobil kepala sekolah!! Kita harus segera membawa Hinata ke rumah sakit!! " teriak Naruto panik.

Naruto menunggu diluar ruang UGD dengan perasaan panik. Pemuda pirang itu berjalan mondar mandir dengan gelisah. Berkali-kali Naruto mengintip jendela berkaca buram yang jelas-jelas tidak akan bisa membuatnya melihat keadaan Hinata di dalam sana, tapi tetap saja hal itu diulanginya lagi dan lagi.

" Duduklah, Naruto! Kau membuatku pusing! " teriak Shikamaru yang akhirnya habis kesabarannya melihat tingkah Naruto itu.

" Tapi aku sangat mencemaskan Hinata, Shika! " jawab Naruto tidak kalah nyaring.

" Ini rumah sakit!! Kenapa kalian malah berteriak - teriak?! " bentak Kepala Sekolah yang ikut mengantar Hinata ke rumah sakit.

" Maafkan kami.. " ucap Shikamaru sambil membungkuk.

PoetryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang