Part 10. Love Confession

3.7K 280 16
                                    

*****

Segala keramaian dan keriuhan serta sorak kemenangan para siswa SMA Konoha yang memenuhi lapangan basket seakan tidak terlihat oleh Naruto. Di matanya seakan waktu berhenti berputar, hanya ada Hinata, berdiri di sana sambil tersenyum padanya. Naruto ingin saat itu berhenti selamanya hingga dia bisa berlama-lama memandang wajah bahagia Hinata yang sangat jarang atau bahkan tidak pernah dilihatnya menghiasi wajah gadis itu. Kini Naruto benar-benar yakin dirinya sudah jatuh cinta pada Hinata. Tiba-tiba tepukan Shikamaru di pundaknya membuat Naruto sadar dari lamunan indahnya.

" Sampai kapan kau akan memandangi Hinata? Yang lain sudah menunggumu untuk merayakan kemenangan kita. " ucap Shikamaru sambil tersenyum jail.

" Kau ini mengganggu kesenangan orang saja! Mengesalkan! " teriak Naruto.

" Aku tidak peduli kau marah atau kesal!! Yang penting malam ini kita akan pesta! " ucap Choji antusias.

" Aku juga sangat senang akhirnya bisa makan enak. Ayo Naruto! Jangan membuat daging steak itu menunggu kita terlalu lama. " ucap Shikamaru yang sudah tidak sabar makan enak. Maklum dia sudah menghabiskan uang bulanannya hingga harus mengirit. Dan traktiran steak kepala sekolah sebagai hadiah kemenangan tim basket sungguh merupakan kesempatan makan enak yang tidak boleh disia-siakan.

Shikamaru segera menarik tangan Naruto, atau lebih tepatnya menyeret Naruto menuju mobil sekolah yang mereka pinjam untuk membawa anggota klub basket yang tidak mempunyai kendaraan sendiri termasuk Naruto dan Shikamaru juga Konohamaru yang masih cedera. Setelah memasuki mobil, Naruto kaget sekaligus senang karena Hinata, dibawah paksaan Kiba, ternyata juga ikut menyusul masuk ke dalam mobil itu untuk menghadiri acara pesta itu meskipun dengan wajah kesal.

" Kenapa juga aku harus ikut! Aku harusnya belajar untuk ulangan matematika besok pagi! " ucapnya sambil cemberut yang membuat wajah Hinata terlihat imut menurut Naruto.

" Tenang saja, Hinata. Kau kan sudah pintar dari lahir, tanpa belajar pun kau juga meraih nilai tinggi. " timpal Kiba dari kursi di samping Kepala Sekolah SMA Konoha yang menjadi supir dadakan karena tidak lagi mempercayai Naruto menyetir mobil sekolah. Pasalnya Naruto menabrakkan bagian lampu depan mobil itu saat memarkir mobil itu di lahan parkir rumah sakit yang penuh sesak saat mengantar Hinata ke rumah sakit dulu.

" Kiba? Kenapa kau ikut mobil ini? Bukankah kau biasanya naik motormu kemana-mana? " tanya Naruto heran.

" Motorku masuk bengkel, Naruto! Terima kasih sudah mengingatkanku! " jawab Kiba kesal. Kiba memang selalu kesal saat harus berpisah dengan motor sport merah kesayangannya itu.

" Kiba sedang merindukan Akamaru, Naruto.. " ledek Shikamaru sambil memejamkan matanya.

" Diam kau, Tukang Tidur!! Jangan campuri urusanku dengan Akamaru! " teriak Kiba kesal.

" Ehm.. Akamaru? Bukankah dia itu anjingnya Kiba? " tanya Naruto bingung.

" Motornya Kiba! " jawab Shikamaru dan juga Konohamaru kompak. Mereka lalu tertawa terbahak-bahak sementara Kiba makin kesal dibuatnya. 

" Dia benar-benar sangat suka dengan nama Akamaru. Sampai anjing dan motornya namanya Akamaru semua. Hihihi.. " Hinata tertawa geli.

Naruto terpana melihat Hinata tertawa. Gadis itu menutup mulutnya dengan telapak tangannya saat tertawa yang membuat gadis itu terlihat polos dan manis. Tawanya pun terdengar merdu di telinga Naruto. Hari ini Naruto benar-benar dibuat terkejut dengan berbagai ekspresi yang sangat jarang sekali ditampakkan Hinata di depannya.

" Oya, Pak Kepala Sekolah. Bisakah kita mampir ke rumah sakit tempat Sasuke dirawat lebih dulu? " tanya Hinata. 

Saat mendengar ucapan Hinata semua orang baru sadar bahwa mereka telah melupakan Sasuke, kapten mereka yang tadi telah berjuang bersama mereka dalam meraih kemenangan. Bahkan Sasuke sampai dirawat di Rumah sakit karena dilanggar saat bertanding tadi.

PoetryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang