Part 16. Seed

4K 287 13
                                    

I dedicated this chapter for readers who going to faces Math test today. Its the only subject that allways stressed me out. I hope thats not ganna happen to you, Guys.

I wish you all succeses.

Good luck for all of you.

*****

" Hinata.. Maukah kau menikah denganku? Maukah kau menikah dan hidup bersama denganku untuk membesarkan anak kita yang sedang tumbuh dalam perutmu itu? "

Hinata kaget mendengar ucapan Naruto itu. Dia segera melepaskan dirinya dari pelukan Naruto. Hinata menatap Naruto dengan perasaan kaget karena Naruto sudah mengetahui tentang kehamilannya.

" Aku mohon terimalah lamaranku Hinata. Tidakkah kau ingin anak kita mempunyai keluarga yang lengkap? " tanya Naruto penuh harap.

" Berani sekali kau membuat keputusan untuk menikah tanpa seijinku, Namikaze Naruto!! " teriak Minato Namikaze.

Semua orang di ruangan itu , terutama Naruto, kaget melihat kedatangan Minato Namikaze yang tiba-tiba itu. Tanpa sadar dia langsung memeluk Hinata dengan erat dan menatap ayahnya dengan sikap waspada. Hinata jadi ikut merasa tegang dan ketakutan melihat Naruto yang terlihat ketakutan melihat kedatangan ayahnya.

" Apa kau pikir aku akan membiarkanmu melakukannya? " tanya Minato sambil menatap Naruto dengan sorot mata tajam.

" Ayah!! Ke - Kenapa Ayah bi - bisa ada di sini?! " tanya Naruto ketakutan. Tanpa sadar Naruto memeluk Hinata makin erat.

Sudah berbulan - bulan Naruto berhasil bersembunyi dari ayahnya, tapi kenapa pada saat genting seperti ini Ayahnya malah datang? Naruto pikir Kepala Sekolah hanya akan memberitahu ibunya saja. Bukankah Kepala Sekolah sudah berjanji untuk merahasiakan keberadaannya? Naruto sangat takut Ayahnya akan sangat marah padanya. Dirinya tidak hanya melawan ayahnya dengan ikut pertandingan basket tapi juga mempermalukan nama keluarga Namikaze. Naruto tidak tahu semarah apa ayahnya saat mendengar dirinya telah melakukan pemerkosaan pada Hinata dan bahkan kini gadis itu sedang mengandung calon anaknya. Mungkin saja ayahnya tidak hanya akan mengirimnya ke luar negeri, tapi justru mengirim dirinya ke tempat mendiang kakaknya Menma di akhirat dengan menghajarnya sampai mati.

" Kenapa?! Kau terlihat takut melihat ayahmu sendiri?! Apakah karena kau telah menghitung semua kesalahan yang sudah kau lakukan?! " tanya Minato sambil terus menatap tajam Naruto.

" Kau berani kabur dari rumah dan ikut bertanding basket!! Kau melakukan hal yang paling ayah benci!! "

Naruto bergidig ngeri saat ayahnya berjalan menghampirinya dengan aura kemarahan yang terpancar kuat darinya. Hinata pun tidak jauh berbeda. Tubuh gadis itu bahkan sampai gemetar karena terlalu ketakutan. Hinata memeluk Naruto dengan erat, mencoba mencari perlindungan kepada pemuda pirang itu dari rasa ketakutannya.

" Dan seakan semua itu belum cukup! Kau juga menodai gadis itu dan membuatnya mengandung anak hasil perbuatan bejatmu! " teriak Minato.

" KAU BENAR-BENAR MEMPERMALUKAN KELUARGA NAMIKAZE, NARUTO!! " raung Minato penuh amarah sambil menunjuk muka Naruto.

Hinata tersentak kaget dan langsung pingsan mendengar teriakan Minato. Naruto kaget saat merasa tiba-tiba tubuh Hinata terkulai lemas.

" Hinata!! " Naruto langsung panik melihat Hinata yang sudah pingsan di pelukannya.

Naruto langsung membopong tubuh pingsan Hinata lalu membawanya berlutut di hadapan ayahnya.

" Apa yang kau lakukan?! " Minato kaget melihat apa yang dilakukan Naruto itu.

PoetryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang