Saat ini Rezvan berada di kafe yang tidak jauh dari lingkungan rumahnya.
Dia menyumpal telinga nya dengan kedua earphone dan mata yang dari tadi tak lepas dari layar handphone nya.
Sambil sesekali menyedut Vanilla latte miliknya.
Tiba-tiba saja seseorang datang dan duduk di sampingnya.
Cewek ini.
Sepertinya Rezvan mengenalnya.
Sih cewek keras kepala.
Reysa.
"Gue boleh duduk disini gak?" Tanya Reysa.
"Enggak ada kursi kosong lagi selain disini." Sambungnya lagi.
Rezvan melihat sekeliling kafe.
Memang sangat ramai.
"Yaudah duduk."
"Tapi jangan berisik." ucap Rezvan pada akhirnya.
"Tapi... Kalo gue nanya-nanya bol--?"
"Gak."
Yaampun Rezvan ini.
Padahal Reysa belum selesai bicara sudah dipotong saja.
"Gue belum selesai ngomong." sewot Reysa.
"Gue gak mau denger."
Jleb.
"Gapapa deh, gue udah biasa ngadepin orang kaya lo mah."
Rezvan tidak menghiraukan nya.
"Rumah lo dideket sini ya?"
Rezvan mengangguk.
"Lo suka Vanilla latte ya?"
Rezvan mengangguk lagi.
"Kalo gu... lo suka gue gak?"
--------------------------------------
"Makasih ya Rez, udah nganter gue balik." ucap Reysa sambil tersenyum.
"Lo jangan kege-eran deh, karena udah malem gue gak mungkin biarin lo pulang sendirian." Jawab Rezvan.
"Itu berarti tandanya lo Care kan sama gue?"
Mendengar pertanyaan Reysa yang mulai ngawur.
Rezvan langsung menjalankan motornya.
"REZVANN AKU PADAMUU." Teriak Reysa.
Samar-samar Rezvan yang mendengarnya pun tertawa kecil sambil menggelengkan kepala.
Aneh rasanya melihat tingkah Reysa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Rezvan
Teen FictionWe're just strangers with some memories. hi, rezvan - 20 mei 2019, ; othersidezz