e n a m

1.1K 140 33
                                    

Sesampainya Reysa dirumah Mamanya bertanya dengan penuh selidik.

"Siapa yang nganter kamu pulang?" Tanya Mama Reysa tegas saat Reysa tiba dirumah.

"Temen ma."

"Mama gak pernah lihat tuh kamu punya temen cowok, pacar kamu?" Mamanya penasaran.

"Enggak ma, temen." ucap Reysa.

Kemudian Reysa bangkit dan ingin pergi meninggalkan Mamanya diruang tengah dan pergi ke kamarnya.

"Mama sudah pernah bilang kan sama kamu, jangan pernah bergaul sama sembarang orang apalagi laki-laki." Ucap Mamanya tegas.

Reysa bosan.

Sangat bosan.

Dalam hati dia bertanya-tanya.

Kapan kebebasan nya kembali lagi?

Semenjak Papanya selingkuh dan akhirnya Meninggalkan dirinya dan Mamanya.

Mamanya berubah, tidak ada lagi raut wajah bahagia seperti dulu.

Mamanya lebih mengekangnya.

Mamanya hanya mau mengobrol dengannya hanya karena masalah pelajaran dan masa depan nya.

Selain itu Mamanya tidak perduli bahkan tentang kesehatan dirinya sekalipun.

Mamanya selalu melarang Reysa berteman.

Mamanya hanya ingin Reysa belajar, belajar, dan belajar.

Saat pulang sekolah pun Reysa masih tetap harus les.

Tidak dikasih waktu sedikitpun untuk rehat sejenak.

Papa dimana sekarang.

Reysa mau ketemu papa.


---------------------------

"Rey, lo gapapa?" Tanya Vira heran dengan sikap Reysa akhir-akhir ini yang lebih banyak diam.

"Rey."

"REYSA." sambung Vira karena Reysa tidak mendengarnya.

"Eh-- iya?"

"Kenapa Ra?" Tanya Reysa kebingungan.

"Elo tuh yang kenapa? Daritadi gue ajak ngomong malah bengong." ucap Vira.

"Gapapa gue mah santuy." jawab Reysa sambil tertawa.

Vira merasa ada yang tidak beres dari Sahabatnya.

Biasanya hal sekecil apapun pasti Reysa ceritakan dengannya tapi kenapa kali ini seolah olah Reysa ingin menyembunyikan masalahnya dari Vira.

"Gue sahabat lo Rey, cerita sama gue."

"Mama makin ngekang gue Ra." ucap Reysa akhirnya dengan mata berkaca-kaca.

"Mama gak ngebolehin gue main-main lagi."

"Bahkan bareng lo dan kalian semua." ujarnya.

Seisi kelas berkumpul mengelilingi Reysa.

Tangis yang sedari tadi dia tahan pun pecah juga.

"Rey, dengerin kita.." ucap Nessa teman sekelasnya yang paling heboh "Lo punya kita semua dan kita bakalan tetap di samping lo Rey."

Hi, RezvanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang