Hi, Rezvan

t i g a p u l u h t i g a

Reysa yang sudah dengar kabar dari Gavin kalo Rezvan sudah sadar langsung ngacir ke Rumah Sakit, dia udah nggak sabar ketemu setelah 1 bulan lebih nunggu Rezvan membuka mata.

Sesampainya di depan ruang kamar Rezvan, Reysa ragu buat ngetuk, dia malah mikir aneh-aneh kaya 'Rezvan masih kenal gue nggak ya'  .

"WOY."

"NJIR KAGET."

"Ngapain sih ngintipin Rezvan? kenapa nggak langsung masuk aja?" kata Zino sambil nge-dorong Reysa masuk ke ruangan tersebut.

Rezvan langsung senyum ketika Reysa datang.

"Deketan elah Rey." ucap Zino yang melihat Reysa malah berdiri diambang pintu, bukannya nyamperin pacarnya.

"Canggung gue." bisik Reysa.

"REZ, PACARLO BISIKIN GUE NIH KATANYA KANGEN BANGET SAMA LO." anjir Zino.

Muka Reysa udah merah padam banget woy.

Sementara Rezvan, tatapannya masih tidak berpaling dari Reysa dia malah merasa kalo pipi Reysa yang lagi merah kaya kepiting rebus itu lucu banget.

"Kamu ngapain masih disitu? kesini." ucap Rezvan pada Reysa.

Akhirnya Reysa deketan dan berdiri di tepi ranjang Rezvan.

"Kok kamu udah sadar nggak telepon aku?" tanya Reysa.

"Kenapa emangnya? kan udah dikabarin sama Gavin."

"Ya kan aku maunya denger dari kamu."

"Apa bedanya sih?"

"Ish baru sadar aja udah bikin kesel." gumam Reysa. Kesel sendiri karena sifat Rezvan nggak ada berubahnya.

"Kamu ngomong apa barusan?" tanya Rezvan

"Aku kesel sama kamu."

"Yaudah sini peluk biar nggak kesel lagi." kata Rezvan yang langsung berdiri dan memeluk Reysa.

Reysa udah mau nangis aja, kenapa tiba-tiba Rezvan bisa se-soft ini, mana agak lama juga meluknya.

"REYSA SINI GUA PELUK JUGA DONG. PENGEN" celetuk Zino

Lah? Zino masih disini ternyata? kirain udah pergi dari tadi.

"KELUAR LO DARI RUANGAN GUE ZINO BABI." kata Rezvan.

Reysa hampir ketawa tapi diperhatiin Rezvan.

"Kasian Zino, dia pengen di peluk juga."

"Yaudah peluk aja sana, peluk." Rezvan udah mau balik rebahan lagi. tapi tangannya di tahan Reysa "Nggak mau, aku peluk kamu lagi aja. masih kangen ini."

"Btw, kok kita jadi lebay gini ya?" tanya Reysa.

"Sesekali doang, nggak papa."