d u a b e l a s

1K 61 10
                                    

Karena di part sebelumnya kependekan jadi di part ini aku panjangin deh.

Happy reading!

* * * * *

Sepulang sekolah Rezvan melihat mobil sang Papa terparkir rapi di garasi rumah nya. Berarti saat ini Papa nya sedang ada di rumah. Tumben sekali, biasanya selalu pergi pagi dan pulang saat sudah larut malam.

"Assalamualaikum pah." ucap Rezvan saat pertama kali memasuki rumah dan melihat Papa nya sedang duduk di ruang tamu sambil berkutik dengan laptopnya.

"Waalaikumsallam Rez, kamu sudah pulang?"

"Kalo belum, aku disekolah pah belajar. bukan disini."

Papanya hanya bisa terkekeh melihat kelakuan sang anak yang memang cuek seperti itu.

Rezvan memang tidak bisa diajak bercanda, dia lebih suka diseriusin hehe.

"Besok jangan lupa check up ya Rez, Papa tadi lihat obat kamu tinggal sedikit. Dokter Reza tadi ngehubungi Papa buat kasih tau kalo kamu besok jadwalnya berobat."

"Sebenernya Papa gausah repot-repot buang uang buat aku, toh nanti aku bakal mati jug-"

"STOP REZVAN!" bentak sang Papa.

"Kenapa pah? Yang aku omongin bener kan?"

"Papa nggak mau denger omongan kamu yang seperti itu terus."

"Kamu anak papa Rez, kamu anak papa satu-satunya, Kamu harus sembuh Rezvan."

* * * * * * * * *

Saat ini Rezvan sedang berada dirumah sakit, dia menuruti omongan papa nya yang memintanya untuk memeriksa kondisi kesehatan nya.

Rezvan sudah diperiksa oleh Dokter Reza, dan juga sudah diberi obat.

"Kamu masih ngerokok Rez?" tanya Dokter Reza, Dokter Reza adalah sahabat Papa nya jadi terkadang dia sangat mengkhawatirkan kondisi Rezvan seperti Anak nya sendiri.

"Masih."

"Tapi itu nggak baik buat kesehatan kamu."

"Terus kenapa?"

"Rezvan, kondisi paru-paru kamu semakin hari semakin parah dan penyebab utama nya karena kamu ga berhenti merokok."

"Saya nggak peduli."

Ternyata pada saat Rezvan dan sang dokter berbicara ada seorang perempuan yang tidak sengaja mendengarkan pembicaraan mereka.

Reysa..

Kenapa Reysa bisa berada di rumah sakit juga? Jawabannya adalah karena tadi malam Mama Reysa pingsan dan terpaksa harus dilarikan kerumah sakit karena penyakit Asam lambung. Kondisi sang mama juga sudah membaik.

Reysa termenung di depan ruangan tersebut sambil menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

Tiba-tiba saja Rezvan keluar dan mendapati Reysa yang juga sedang melihat ke arahnya.

Rezvan menatap Reysa dengan tatapan tajam.

"Lo nguping?"

"Eh--enggak kok."

"Inget ya Reysa, apapun yang lo dengar tadi.. Gausah sok perduli."

"T-tapi gue khawatir sama lo Rezvan!"

"Gue ga butuh kekhawatiran lo itu, mending lo simpen buat diri lo sendiri."

Hi, RezvanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang