Seperti apa karakterku dalam hidupmu? Orang baikkah? Orang jahatkah? Atau orang yang tidak pernah kau anggap ada?
-
-
-Sudah 5 hari Rezvan tidak masuk sekolah dan tidak ada keterangan apapun. Kedua sahabatnya, Gavin dan Zino juga tidak tahu dimana keberadaan Rezvan.
Reysa berjalan ke lapangan basket untuk menemui Zino dan Gavin.
Gavin yang menyadari kehadiran Reysa pun menghentikan permainan basketnya.
"Hai Reysa, Rezvan nggak ada disini. Dia nggak masuk." Seolah tau apa yang mau dikatakan Reysa. Gavin sudah menjawab apa yang mau di tanyakan Reysa.
"Rezvan... Udah 5 hari kan nggak masuk? Dia kemana?" tanya Reysa dengan raut wajah serius.
"Kita nggak tau." Zino menyahut dari belakang punggung Gavin.
"Lagian kan lo pacarnya, apa Rezvan nggak kasih kabar?" sambung Gavin.
"Kalo gue tau, gue juga nggak bakalan tanya ke kalian."
"Hm, Rezvan memang gitu, suka ngilang. Ntar juga nongol lagi tuh anak. Nggak usah khawatir." ucap Zino.
"Kalian tau alamat rumah Rezvan?"
"Lah? Lo seriusan nggak tau. Kan lo pacarnya." celetuk Gavin, tidak percaya pada Reysa. Yakali dia tidak tau alamat rumah pacar sendiri.
"Rezvan nggak pernah mau ngasih tau gue, dia bilang itu nggak penting."
"Udah sinting tuh anak." Zino memukul kepala Gavin.
"Anjing! yang sinting Rezvan bukan gue." Gavin balik menoyor kepala Zino. Dasar tom & jerry.
Reysa geleng-geleng kepala melihat kelakuan mereka yang sering gaduh tapi tetap kompak.
- - - - - - -
Bel pulang sekolah berbunyi, Reysa langsung ngacir ke gerbang sekolah untuk langsung menemui abang ojek online yang telah menunggu. ya, Reysa memesan ojol untuk pergi ke rumah Rezvan. Tadinya Gavin dan Zino ingin menawarkan diri untuk mengantarkan Reysa tapi Reysa menolak, tidak ingin merepotkan mereka.
Sesampainya Reysa di depan rumah Rezvan, keringat di tangan nya bercucuran karena sangat gugup.
Reysa mengetok pintu berulang kali, tapi tidak ada sahutan. hingga akhirnya seorang pria paruh baya membukakan pintu dan tersenyum ramah. Reysa berfikir pasti itu adalah Papa Rezvan.
"Assalamualaikum Om, maaf ganggu. Rezvan nya ada?"
"Waalaikumsallam, Rezvan a-da kok." Harris, Papa Rezvan terlihat ragu saat memberitahu bahwa Rezvan ada dirumah.
"Saya boleh ketemu Rezvan sebentar?"
"B-boleh, silahkan masuk. tapi saya minta jangan ganggu dia terlalu lama ya." Ucap Harris.
Reysa mengiyakan, Reysa masuk dan memperhatikan setiap sudut ruangan. banyak foto Rezvan waktu kecil, dari masih bayi sampai Smp, Di pajang di dinding dengan sangat rapih.
Saat sudah berhenti di depan kamar, Reysa sudah yakin itu adalah kamar Rezvan karena ada tulisan besar "Don't Disturb" di pintu kamarnya dan ada juga inisial "R" bergantung di bawah tulisan tadi.
Siapa lagi yang tidak suka di ganggu selain Rezvan?
Reysa mengetok pintu dan kamar Rezvan, tapi sama sekali tidak ada respon dari si pemilik kamar.
"Rez, gue masuk ya." Reysa membuka pintu dan terlihat lah tubuh Rezvan terbaring lemas dengan mata terpejam, di tangan nya terdapat jarum infus dan tabung infus ada di sebelah ranjang nya.
Sadar bahwa seseorang masuk ke kamar nya, Rezvan membuka mata pelan dan terkejut saat melihat siapa yang ada di depan nya saat ini. Rezvan menatap Reysa sebentar dan kemudian memalingkan wajah nya.
"Rez." panggil Reysa dengan sangat hati-hati.
"Tau alamat gue dari mana? Gue udah pernah bilang kan sama lo, jangan pernah cari tau apapun tentang gue. Termasuk alamat rumah gue." ucap Rezvan dingin.
"Gue pacar lo, apa gue salah?"
Rezvan tidak menjawab.
"Selama ini lo anggep gue apa? Lo sama sekali nggak pernah nganggep gue ada Rez. Lo sakit juga sama sekali nggak ngabarin gue. Gue khawatir banget sama lo, gue takut lo kenapa-napa, tapi lo sama sekali nggak ngehargai kedatangan gue. Segitu nggak penting nya ya gue di hidup lo?"
Ganteng sih, tapi....
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Rezvan
Genç KurguWe're just strangers with some memories. hi, rezvan - 20 mei 2019, ; othersidezz