d u a p u l u h

925 40 0
                                    

Mulmed : Reysa

Happy Reading!

"Gue liatin, akhir-akhir ini. Sih Reysa nggak pernah nyamperin lo lagi." Zino berbicara dengan mulut yang penuh dengan bakso.

Saat ini Zino, Gavin dan Rezvan sedang berada di kantin. Seperti biasa Rezvan hanya selalu mendengarkan perkataan dari dua manusia suka ghibah ini, dan tidak pernah mau ikut campur.

Mungkin Rezvan takut dosa. ehe

Oh iya, Gavin selama ini di skorsing sama pihak sekolah karena sering banget absen, dalam sebulan saja dia masuk sekolah hanya 5 hari doang. makanya batang hidungnya nggak pernah kelihatan. Tapi sih, kata Gavin sekarang dia sudah tobat.

"Mungkin Reysa udah tau kali No, kalo si Rezvan pergi sekolah nggak pernah mandi." Gavin nyeletuk dengan mulutnya yang seperti sampah.

"Lah iya, nyesel tuh pasti si Reysa."

"Jangan sampe gue gampar tu mulut lo berdua." Rezvan akhirnya membuka suara dan menatap dua orang di depan nya dengan tatapan sinis. Memang ya Gavin dan Zino ini, suka sekali nyebarin berita hoax.

"Eh...Itu si Reysa kan?" Zino menunjuk ke arah Reysa yang baru saja memasuki kantin bersama Vira.

Reysa yang merasa dirinya ditunjuk oleh Zino pun melirik ke arah Rezvan.

Rezvan menatap mata Reysa, mereka saling bertatapan dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Halo, neng Vira makin cantik aja. Udah lama nggak ketemu." Gavin mulai lagi, dasar playboy. Semua cewek di sekolah di goda mulu sama dia.

"H-halo Gavin tampan, masih hidup lo ternyata." jawab Vira cuek.

Zino yang sedang minum jus pun menyemprotkan minuman nya ke arah Gavin. "Mampus lo."

"TEGA BANGET LO RA ANJIR." Gavin berteriak kencang hingga semua orang yang ada di kantin menoleh ke arahnya.

"Astaghfirullah." Rezvan menutup wajahnya, malu mempunyai sahabat seperti Gavin.

Sebenarnya Gavin sudah lama menyukai Vira. Tapi Vira sama sekali nggak perduli dan nggak mau percaya sama seorang yang bernama Gavin.

Mungkin karena dulu, saat Vira mencoba membuka hati buat Gavin, tapi Gavin malah nembak cewek lain.

Rezvan menatap Reysa sedang tertawa bersama Vira.

Rezvan kemudian berjalan mendekati tempat duduk Reysa, dia menarik pergelangan tangan Reysa dan mengajak Reysa keluar dari kantin.

Zino, Gavin , dan juga Vira terkejut melihatnya.

"Lo mau bawa gue kemana?" tanya Reysa heran.

Ada apa dengan Rezvan?

Ternyata Rezvan membawa Reysa ke taman belakang sekolah.

Taman cukup sepi, karena murid-murid sedang ramai berada di kantin.

Rezvan melepaskan pergelangan tangan Reysa dan tatapan nya yang sedari tadi tajam, kini berubah menjadi lembut.

"Lo kenapa jauhin gue?" Ini suara Rezvan

Hi, RezvanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang