Gelap, dingin, sunyi
Itulah yang kurasakan selama perjalanan menuju rumah Albert, pacar Michelle?
Tidak, aku tidak akan mengakuinya bahkan sampai pohon apel berbuah pisangPercayalah, aku adalah calon pacar yang baik, buktinya aku akan memberikan masakan khusus untuk Albert. Sebenarnya aku merasa tak asing saat aku bertemu dengannya, dia mengenalku tapi aku tidak, sejak saat itu aku menaruh perhatian lebih padanya
Didepan rumah Albert, aku meletakkan tempat berisi makanan yang kubawakan untuknya beserta note bertuliskan "Still pretty ha? Enjoy it boy"
Lalu aku membunyikan bel rumahnya berkali-kali dan pergi bersembunyi dibagian samping rumah Albert. Tidak lama, aku melihat sosok dirinya yang kebingungan karena hanya melihat tempat makan bertuliskan pesan singkat sedangkan disana tidak ada orang sama sekali yang mengantarkan. Diam-diam aku memfoto dirinya yang sedang mengambil tempat itu. Namun akhirnya dia kembali masuk kedalam rumah, itu membuatku sedih. Tapi, ternyata ada jendela yang membuatku dapat melihat dirinya didalam rumah, ahh itu adalah moodbooster ku
Aku melihat dirinya yang sedang membuka tempat makan itu, dia masih berdiri dibalik pintu. Dia membukanya secara perlahan, namun ketika tempat itu terbuka, terlihat raut wajah terkejut di wajahnya, lalu dia mengambil bungkus kertas putih diatasnya dengan noda merah dan tiba-tiba dia menjatuhkan tempat makan itu. Saat itu juga, sepasang bola mata menggelinding dilantai rumah Albert, dan sepotong tangan dengan tatto bertuliskan nama Albert terjatuh dibawah kakinya. Albert jatuh terduduk dengan tangan yang menutup mulut, dia kebingungan dan mulai menelfon. Aku tidak tau siapa yang dia telfon, tapi kutebak itu adalah Michelle
Setelah mencoba berkali-kali, dia akhirnya pasrah dan mulai mengambil tempat makan itu tapi tidak dengan isinya. Dia hanya memutar dan mengamati tempat makan itu, seakan-akan seperti dia akan menemukan sesuatu jika melihatnya seperti itu
Aku bosan melihatnya tidak berteriak, jadi aku akan pulang saja. Besok, aku akan kembali mengusilinya
🔪
Paginya disekolah, ketika aku pergi ke kantin bersama Gris, aku melihat Albert bersama temannya dan geng Michelle sedang duduk di pojok kantin dengan mimik muka yang serius. Aku tebak mereka pasti membahas kejadian semalam, hah dasar tukang gosip
" Frey, mana Michelle? Tumbenan para jablay ga bareng ketuanya "
" Dih, ngapain lu nanya gue? "
" Lo pikir gue gatau kalo lo ngajak Michelle kemaren maen keruma lo? "
" Kok lu tau si? Lu ngestalk gue ya? Janganjangan lu lesbie lagi "
" Ko malah nyasar ke lesbie si, bego lu, gue tau ini pasti ada urusannya sama lu kan? " tanya Gris dengan wajah mengintimidasi, kemudian dia menyodorkan es jeruk nya tepat didepan wajahku dan melanjutkan kalimatnya " lu jawab, gue traktir lo es jeruk lima bungkus "
" Idih, nyogok gue lu? "
" Enam bungkus ples satu seblak level iblis "
" Jadi, gue kesel ma si Michelle, yauda si gue sikat aja, bukan pake sikat wc, maksud gue sikat gue habisin gitu lo "
" Iya tau gue, lo pikir otak gue sengklek kek elu? Masi kecil aja udah jadi psikopat, gede mau jadi apa lu? "
" Jadi orang lah "
Akhirnya Gris pergi meninggalkan aku yang masih berdiri ditengah kantin. Setelah beberapa lama, aku baru sadar kalau Gris memiliki utang yang belum terbayarkan
🔪
Sesampainya didepan kelas, aku melihat seorang anak yang sepertinya kebingungan mencari sesuatu, akhirnya aku menghampiri anak itu
" Hai dek, bingung nyari siapa? "
" Oh kak, aku bingung nyari kaka aku "
" Kaka kamu siapa namanya? "
" Albert kak " dengan gugupnya aku tibatiba bertanya
" Kamu mau ngapain? "
" Ngasi ini " anak itu menunjukkan botol minum bergambar beruang hitam ditengahnya
" Ohh punya kakak kamu ya, yauda biar kakak aja ya yang nganterin, biar kamu ga bingung "
" Wah makasih ya kak, yauda kalo gitu aku balik dlu ya, makasi kakak baik " anak itu pergi kembali ke arah yang tadi dia lewati dan aku pun pergi menuju kelas Albert
🔪
Baik, baik
Fuhh, aku memang baik setidaknya, jadi aku ganti saja air putih didalam botol Albert, aku tau pasti Albert bosan dengan air putih yang diminumnya tiap hariAku pergi menuju kamar mandi dan memasuki salah satu biliknya, disana aku mengeluarkan darah yang kusimpan di saku rok milikku, tebak ini darah siapa, hehehe
Kau memang jahil
Tiba-tiba sebuah suara terdengar ditelingaku, aku merasa bingung, tapi kuhiraukan karena aku merasa hanya perasaanku saja
Setelah membuang air dan menggantinya dengan darah, aku keluar dan pergi menuju kelas Albert. Seperti yang kuharapkan, lorong menuju kelas Albert sepi karena lantai ini masih dalam perbaikan warna dan hanya kelas Albert yang dipakai. Aku meletakkan botol itu diatas meja Albert, karena disana sepi dan tidak ada orang, entah kenapa aku sangat senang menjahili Albert
Aku menuliskan note singkat seperti tadi malam, "Diminum ya, biar sehat"
Dan kemudian aku pergi meninggalkan kelas Albert dengan santainya
To be continued
.
.
.Hay guyss, lama ya gue gak apdet, maap kalo agak gaje, sibuk nii, otak lagi lolalolanya:)
Ini gue kasi se part, abis gitu gue kasi lagi, tapi agak lama, hehehe
Habis ujian gue kasi lagi deh, janji 💕
Nggak deh gak janji, karna gue ga yakin bisa nepati janji gue, gue gamau dibilang php, gue gamau jadi kaya dia yang tukang php ehehe
Yaudah sekian dari gue yang cans, byebyee💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I psycopath?
Mystery / ThrillerAm I really ur daughter Mom? Setelah bertahun-tahun lamanya tinggal bersama, Mom tidak pernah sekalipun memberitahuku siapa aku sebenarnya . . ❗❗ WARNING ❗❗ ⚰ Gore detected