" We wish you merry christmas, we wish you merry christmas " lagu itu terus saja kunyanyikan tidak henti
Tak terasa bulan sudah berganti menjadi Desember, bulan yang dianggap sebagai bulan penuh berkah dimana seluruh keluarga besar berkumpul dan merayakan natal
Natal kali ini ada yang berbeda, aku merayakannya hanya berdua dengan Mom, sedangkan tahun lalu bertiga dengan Dad, tapi mau bagaimana lagi, Dad sendiri memilih jalan yang salah sehingga dia harus pergi terlebihdahulu dari kami. Juga, tahun ini ada tetangga baru yang pindah di sebelah rumah kami, aku senang mendapat teman baru, tapi wajah Mom tidak menunjukkan hal yang sama denganku. Mom terlihat lebih lesu ketika bertemu dengan tetangga baru itu. Ketika kutelusuri, tetangga baru itu ternyata teman lama Mom yang bernama Ashley. Semenjak Ashley pindah, Mom sering terlihat pucat dan ketakutan, aku tidak tau kenapa hingga di suatu malam dua hari menjelang natal aku mendengar Mom menelepon seseorang dengan menangis, ia menceritakan hal-hal yang terjadi ketika dia masih kuliah dulu. Ternyata, Ashley merupakan seseorang yang dulu membully Mom hingga membuatnya trauma, bahkan Mom pernah direhabilitasi gara-gara pembullyan itu, kenapa Ashley sejahat itu, Mom kan tidak salah apa-apa
Keesokan paginya, Mom berangkat untuk berbelanja keperluan makan malam, karena malam ini adalah malam natal jadi semuanya harus lebih spesial. Di saat Mom mau menaiki mobil, Ashley ternyata sudah menunggu dan mengajak Mom untuk bergabung di mobilnya dengan alasan akan makan bersama. Mom kemudian menoleh ke arahku dan diminta untuk menjaga rumah karena ia akan pergi untuk makan bersama Ashley
Aku heran, kenapa Mom menurut
Beberapa jam kemudian, Mom pulang dengan keadaan berantakan, pipinya lebam, dan bibirnya sedikit berdarah. Dia dibully lagi? Aku diam tidak bertanya apa-apa, karena semua sudah jelas kalau Ashley kembali berulah. Padahal aku mau bertindak manis kepada tetangga baru, tapi itu tidak akan terjadi karena bercak darah yang tercetak jelas di punggung Mom
Malamnya, aku melihat rumah Ashley ramai, mungkin saudaranya datang untuk merayakan natal, sungguh mengejutkan orang sepertinya masih memiliki saudara, mungkin seseorang yang sama-sama bejatnya
Aku makan malam berdua dengan Mom, bersenda gurau meski aku masih melihat rasa sakit di mata Mom, ketika jam menunjukkan pukul 9, Mom berkata akan tidur karena tidak enak badan. Mungkin itu efek dari kejadian tadi siang
Aku pun juga pergi menuju kamarku dan berganti pakaian dan mengambil tas, karena ini hari natal aku mengenakan baju dengan dresscode white. Kemudian aku pergi ke luar perlahan-lahan. Aku mengintip keadaan rumah Ashley, ramai dan kesenangan di wajah mereka. Tapi kesenangan itu tak akan lama. Aku kembali pergi ke dalam rumah untuk mengambil box bekas hadiah natal lalu mengisinya dengan bangkai tikus yang kemarin kutemukan di atap rumah, masih segar dan berbau busuk. Aku menuliskan ucapan selamat natal dan meletakkanya di sebelah bangkai tikus tersebut. Kemudian aku pergi ke depan pintu rumah Ashley dan mengetoknya dengan kencang, sangat kencang, hingga bisa dibilang itu bukan menggedor tapi menggebrak, setelah mengetok aku meletakkan kado yang kubuat dengan penuh hati di depan pintu dan aku pergi untuk membeli mawar putih
Setelah kembali, aku melihat kado itu sudah diambil, mereka pasti senang. Sebenarnya jarak antara rumahku dan Ashley itu agak jauh karena halaman Ashley yang sedikit besar(?). Rumah Ashley lumayan besar, bukan lumayan, tapi memang besar, ciri khas orang kaya
Kemudian, aku berjalan menuju mobil di depan rumah Ashley dan menusuk ban tiap mobil. Lalu aku berjalan mengitari rumahnya untuk mencari sekring listrik, beruntungnya aku menemukan kapak nganggur di sebelah rumah, aku mengambilnya dan membawanya, untung saja tidak berat. Aku menemukan sekringnya lalu merusaknya menggunakan kapak yang kutemukan tadi, seketika itu juga, listrik di rumah itu semuanya padam. Aku menunggu salah seorang keluar dari rumah itu untuk membenahi, sesuai dugaanku hanya satu orang yang keluar, dia terlihat kebingungan karena kerusakan yang terjadi pada sekringnya, kemudian aku berjalan dan menebaskan kapak pada lehernya, saat itu juga darah bercucuran kemana-mana, hoodie putihku pun tercampur oleh warna darah. Aku berjalan menuju pintu dan ya, pintunya terbuka lebar, aku masuk dan menutup pintu dengan perlahan, di sebelah kanan dekat pintu terdapat kamar mandi, jadi aku pergi dan masuk ke dalamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I psycopath?
Misterio / SuspensoAm I really ur daughter Mom? Setelah bertahun-tahun lamanya tinggal bersama, Mom tidak pernah sekalipun memberitahuku siapa aku sebenarnya . . ❗❗ WARNING ❗❗ ⚰ Gore detected