23

245 30 6
                                    

Paginya di sekolah, aku tidak langsung mencari orang itu, orang yang kurasa merupakan kunci dari segalanya

Aku memutuskan untuk tetap di kelas hingga jam pelajaran berakhir, menolak ajakan yang lain untuk pergi ke kantin, siapa tahu dia akan mencariku karena tidak bisa melihatku kan ahahaha

Menunggu di kelas ternyata melelahkan, tidak melakukan apapun dan hanya menundukkan kepala, leher terasa pegal dan kaku. Berbagai pertanyaan muncul di otakku, siapa dia sebenarnya, apa yang dia lakukan, kenapa dia baru menunjukkan dirinya sekarang, kemana dan dimana dia selama ini, apa dia memantauku diamdiam

Akhirnya, tepat setelah bel berbunyi, aku segera pergi ke wilayah kelas 3 dan menuju kelasnya. Aku bertanya kepada orang-orang yang berada di kelas itu, tapi semua bilang ia tidak masuk, mereka pun berkata kalau tidak dekat dengan anak baru itu karena pendiam

Karena tidak bisa bertemu dengannya aku memutuskan untuk pulang ke rumah, mencari hal lainnya tentang masa lalu ku mungkin, tentang rumah sakit itu. Ah iya, rumah sakit itu, aku memutuskan untuk pergi ke sana alih-alih pulang ke rumah. Aku yakin tidak akan menemukan apapun apabila aku tidak bergerak sekarang

Aku pergi ke terminal dan mencari bus dengan tujuan kota sebelah

Butuh waktu satu setengah jam perjalanan dari kota tempat tinggalku, tidak lama namun meresahkan, hatiku terus berkata kau bisa, namun otakku terus memikirkan berbagai macam kemungkinan, apakah aku akan menemukan sesuatu atau tidak, semoga saja aku menemukan hal yang penting

Dari terminal itu aku pergi menaiki taxi, dan tidak kusangka rumah sakit yang kutuju tidak terlalu jauh

" Ada urusan apa kesini Non? Saya jarang lihat remaja pergi ke rumah sakit jiwa " tanya sopir taxi itu tiba-tiba

" Ah, saya sedang ada urusan pak, duluan ya " jawabku setelah membayar dan pergi secepatnya agar tidak diinterogasi bapak-bapak cerewet itu

Rumah sakitnya memang besar dan cukup ramai, tamannya pun besar, sebesar rumah sakit umum, aku datang ketika sore hari jadi banyak pasien yang sedang bermain di taman

Aku pergi ke bagian resepsionis dan bertanya tentang Mom

"Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya salah satu perawat yang sedang berjaga

"Ah iyaa, saya ingin bertanya apakah ada seorang pegawai bernama Maria Hezel disini?"

Ya, Maria Hezel adalah nama Mom, dan Hezel adalah nama belakang yang Mom kenalkan padaku. Namun ekspresi perawat tersebut nampak kaget dan kebingungan setelah mendengar nama Mom

Perawat tersebut mencoba menjawab dengan tenang, namun alhasil suaranya terdengar bergetar, orang ini pasti menyembunyikan sesuatu

"Maaf saya tidak mengenal orang dengan nama Maria Hezel"

Aku kembali bertanya,

"Apakah ada seseorang yang bisa saya tanyakan tentang hal itu?"

"Maaf orang yang bersangkutan sedang tidak ada keperluan dan tidak bisa ditemui, jika tidak ada kepentingan lain mohon kembali ke rumah, tidak baik bagi seorang gadis berada di rumah sakit jiwa seorang diri"

Mengusir secara halus rupanya, memang apa yang perlu ditakutkan berada di rumah sakit jiwa Eliza yang terkenal? Gedung disini tidak seperti gedung-gedung berhantu yang ada di film horror, bahkan sofa dan lain sebagainya nampak baru

Aku akan menunggu perawat itu sampai dia pulang

------------------------------------------------------------
Hiii! After a long time akhirnya gua bisa lanjutin ni cerita ahahaha
Sorry semisal nanti alur dan sebagainya tidak sesuai ekspektasi ataupun gajelas
Bcs authornya emang ga sejago itu nulis xixixi
Yasudah, hope u enjoy it ♡

Am I psycopath?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang