" Frey, ayah lo udah kelar deh rasanya "
" Lo yakin Grish? "
" Iyee, coba aja lu liat tuh disana, mereka uda berdiri sekarang pergi kekasir " memang benar mereka sedang melakukan pembayaran dengan kartu kredit Mom?!!!
" Eh Grish, coba liat deh, tu kartu kayanya punya Mama gue deh "
" Beneran lo? Papa lo beneran nyuri kartu dri Mama lo? Emang niat bener tu selingkuh "
" Iishh, tapi emang bener itu warna kartu warna merah, kaya punya Mama gue "
" Nah Frey! Buruan ngumpet cepet! Ntar keburu kita ketauan " akhirnya kita sembunyi dibalik gedung restoran itu. Kami menunggu Dad dan cewe sialan itu pergi dan mengikutinya.
Dad pergi menuju taman yang berada ditengah kota. Dad sedang berbincang bincang dengan perempuan itu, dan kata-katanya begitu mengejutkan. Kami bersembunyi disemak dibalik bangku mereka duduk, dengan berpose sebagai pejalan kaki biasa yang lelah
" Imelda, aku sudah menunggu lama untuk saat saat ini, setelah kita bersama "
" Oh, Mike, aku tak mengira kau masih single, awalnya aku mengira kau sudah menikah. Tapi karena kita sudah bersama selama setahun lamanya, aku sudah percaya padamu, kau selalu datang saat ku menyuruhmu "
" Imelda, aku akan selalu ada untukmu sayang "
" Oh Mike, hey mampirlah kerumahku malam ini "
" Aku akan membeli sampanye " aku sungguh muak mendengar percakapan itu, ingin segera ku menikam perempuan itu
" Frey, tu cewe emang beneran naksir Papa lo ya? "
" Gue gak nyangka kalo Papa gue uda bareng ama si perempuan itu selama setaun. Seinget gue, taun lalu kita masi ngerayain ultah Mom bareng-bareng, dan ternyata dia udah bareng "
" Kita jan keburu dulu Frey, kita susun rencana matang matang baru kita serang tu cewe sialan "
" Demen banget sih Papa gue ama si tu cewe muka kaya plastik dikasi malan anjir "
" Iya bener tu, hampir muntah gue, udah jelas tu sepatu kegedean masi aja dipake "
" Biasa, nampang doang tu "
🔪
Brukk...
Aku berlari menuju kamar dan segera berganti pakaian, agar terlihat aku tak mengikutinya. Aku mengambil jalan pintas agar tidak ketauan, aku memgembalikan pisau dan menerima pistol serta pisau yang lain pemberian kenalan Grish.
Dan ketika kuingin bersantai, pertengkaran dilantai bawah dimulai
" Darimana saja kau? "
" Apa peduli seorang istri sepertimu "
" Tentu aku peduli, sehabis aku melihat bekas lipstick di kemeja putihmu "
" Lupakan itu semua! Aku sudah muak denganmu kau selalu saja cemburu atas hal-hal kecil yang bahkan tak pernah kulakukan, sudahlah!!! " aku mendengar Dad menghentakkan kaki, dan menuju kamarnya
🔪
Jam 7 malam,
Tepat seperti yang dijanjikan, Dad keluar untuk bertemy dengan Imelda sialanAku keluar dengan mengenakan pakaian serba hitam, menaiki sepeda dan menjemput Grish disebelah rumahku. Dad selalu keluar ketika Mom pergi untuk melakukan perawatan.
Dari taman tadi, Imelda sudah menjemput Dad yang membawa sampanye serta bunga. Imelda mengajak Dad berjalan, menuju jalan sebelah kiri, berbelok menuju apartemen bernama Secrod's
Sungguh keberuntungan berpihak, pemilik apartemen serta karyawannya merupakan teman baikku, karena anaknya adalah sahabatku. Aku sudah bilang pada April bahwa aku melakukan penguntitan terhadap Papaku sendiri, jadi aku mendapatkan kemudahan disini
Mereka berjalan menaiki lift, dan ini adalah hal yang susah untuk kami ikuti, kami bertanya pada resepsionis dimana tempat tinggal Imelda. Dan Imelda tinggal dilantai 4 nomer 412, kamu meminta cctv dinyalakan
-- To be Continued --

KAMU SEDANG MEMBACA
Am I psycopath?
Misterio / SuspensoAm I really ur daughter Mom? Setelah bertahun-tahun lamanya tinggal bersama, Mom tidak pernah sekalipun memberitahuku siapa aku sebenarnya . . ❗❗ WARNING ❗❗ ⚰ Gore detected