16

2.9K 212 9
                                    

6.35 pm

Gelap. Hari sudah gelap dan lampu di kamarku belum menyala, biasanya Mom yang menyalakan jika aku tertidur dan belum bangun. Apa Mom belum datang, tumben sekali

Aku beranjak keluar dari kamarku dan heran melihat rumah yang gelap gulita karena tidak adanya pencahayaan, hanya ada seberkas cahaya yang masuk melalui jendela yang berasal dari lampu jalan

Segera aku menyalakan semua lampu tak terkecuali kamar milik Mom, dan pergi mandi

Perasaanku hanya sedikit lebih tenang sehabis tidur, tapi tidak menghilangkan rasa kecewaku terhadapnya, mungkin hobiku bisa menghilangkan rasa kecewa ini

Setelah mandi, aku berjalan menuju kamar dan mengganti pakaianku dengan hoodie berwarna navy dan hotpants, tidak lupa dengan sneakers putih kesayanganku, aku hanya ingin menghilangkan rasa kecewaku, aku tidak salah tapi dia yang salah karena telah membentakku

" Hmm, apa yang harus kubawa, pisau? Ah itu saja sudah cukup, so let's go "

Aku membuka pintu garasi yang sudah lama sekali tidak dibuka, aku berjalan menuju sebuah benda yang dilapisi oleh kain berwarna putih dan menyibaknya, ya dia adalah My Prince, kendaraan kesayanganku. Tanpa banyak kata aku langsung saja menaikinya dan pergi menuju rumah Albert

Aku mengendarai kesayanganku itu dengan kecepatan diatas rata-rata jadi aku menempuh perjalanan dengan waktu yang cukup singkat

" Uuu akhirnya sampai juga, untung saja macet nya tidak lama " keluhku ketika sudah sampai

Langsung saja aku pergi menuju pintu depan dan mengetuknya, tapi tidak ada yang menjawab. Aku mencoba membuka pintunya tapi tidak bisa, dikunci

Aku sedikit bingung tapi tibatiba saja sebersit penglihatan muncuk di otakku, entah kenapa aku merasa ada yang menulis sebuah petunjuk di otakku, pintu belakang.

Segera saja aku pergi menuju halaman belakang rumah Albert, dan benar saja tidak dikunci

" Orang macam apa yang meninggalkan rumah dengan pintu depan terkunci dan pintu belakang terbuka, dasar lalai "

Langsung saja aku masuk dengan pisau di tangan kananku, hal yang kurasakan ketika sudah masuk ialah terang, tapi sepi, kurasa tidak ada orang dirumah ini

Tapi aku tetap ingin menelusuri rumah ini, ada tangga menuju atas, aku menaikinya dengan perlahan-lahan takut menimbulkan suara dan akan sangat bermasalah jika ada orang di atas dan bukan Albert

Ruangan diatas tidak cukup bagus, hanya ada pintu, pintu dan pintu dan satu meja kecil ditengah ruangan tanpa kursi

Seluruh pintu tertutup kecuali yang ditengah, pintu berwarna coklat tua bertuliskan Albert itu terbuka sedikit, aku mengintipnya dan melihat dia sedang tertidur lelap

Sungguh keberuntungan melihat dia yang sedang tertidur, parasnya begitu menggoda hati, tapi kata-kata yang keluar dari seorang pria sepertinya tidak bisa dimaafkan, hatiku begitu sakit jika mengingat kejadian tadi siang, ingin sekali kumenangis, tapi tidak, aku tidak boleh lemah

Aku duduk menindih perut Albert dan membangunkannya secara perlahan, setelah agak lama dia pun membuka matanya dan melihatku dengan ekspresi terkejut

" Ka kamu?! " tanyanya heran " Elo ngapain disini! "

" Membalas perkataanmu yang menyakitkan tadi siang "

Albert berusaha untuk menyingkirkanku, tapi aku langsung memukul wajahnya dengan tanganku, dia meringis kesakitan. Tiba-tiba ringisannta terhenti ketika melihat ke arah tangan kananku yang memegang pisau, ya aku menyadarinya

" Matamu, benar-benar indah Albert sayang, tapi kata-kata mu tidak seindah itu dan malah menyakitkan "

" Lalu?! Pergi dari sini! Dasar kau cewe gatau diri! "

" Sshh, diamlah, aku tidak ingin membuat keributan disini aku hanya ingin melihatmu untuk yang terakhir kalinya wahai pangeran bermulut tajam, semoga kau diterima disisinya ya " jawabku dengan tangan kanan yang sudah mengangkat

Dalam sekejap benda bulat nan indah yang berada diwajahnya itu pecah karena satu tusukan pisau milikku dan mengeluarkan cairan indah itu, aku melakukannya lagi untuk yang disebelahnya, kini Albert berteriak histeris

" Hey! Aku sudah menyuruhmu untuk diam! " bentakku, namun dia tidak kunjung diam, aku kesal karena dia tidak menurutiku

" Akh! " erangnya ketika pisau milikku sudah menancap di mulutnya, membelah lidah dan menusuk tenggorokan hingga menembus keluar, kini sudah hening, dia tidak berteriak lagi, urusanku sudah selesai, saatnya pergi dari sini

Sebelum itu, aku menyeret badan Albert menuju lantai bawah dan berencana meletakkannya di atas meja makan, suatu keberuntungan aku melihat bunga kesukaanku disana, mawar putih, sebuah buket bertuliskan happy anniversary itu berisikan bunga kesukaanku, aku mengambilnya dan menghirup aromanya

Tenagaku tidak cukup untuk mengangkatnya ke atas meja, jadi aku memotong badannya menjadi dua sehingga membuat organ-organ yang ada keluar dengan berkali-kali tusukan berbekal pada pisau yang kubawa, diatas  meja aku mendekatkan kedua bagian tubuh itu agar tidak terlihat terbelah walau darah sudah mengalir deras dan membuat genangan di lantai

Untuk menghiasi itu, aku mengambil mawar satu per satu dari buket itu dan menyelipkannya diantara kedua bagian tubuh yang terpotong itu, indah kan, mungkin besok karya ku akan diberitakan lagi di tv

Setelah selesai semua, aku segera beranjak pergi dari sana dan pulang menuju rumah, bersantai dan melihat film karena perasaanku sudah tenang sangat tenang, sungguh lega karena sudah melampiaskan rasa kecewaku kepada sang pangeran bermulut tajam

Selamat malam sayangku, semoga kau tidur tenang disana

------------------------------------------------------------------------

So guysss jadi gue akhirnya double update hureyyy, beri tepuk tangan dulu dongg wkakaka

Sorry kalau agak gaje gimana gitu wkakak, maklum pikiran suntuk dirumah sepanjang hari, apalagi baru di php in sedih tau wkakaka

Jadi nanti buat nextstory yang bakalan gue bikin jangan sepi ya, baca juga meski beda genre, itungitung baper dulu sebelum jadi sadis lagi wkaka

Yauda sudah dulu yaa my lovely readers 💞💞
사랑해 친구 ❤❤❤

Am I psycopath?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang