Zathifa Faura

118 9 10
                                    

Tap bintangnya dulu! Kalau perlu komen juga :)

Namanya Gilang Laksa, dia seseorang yang aku kagumi sejak masa Sekolah Menengah Pertama. Sebenarnya aku dan dia berbeda sekolah saat SMP dan baru berada dalam satu sekolah yang sama saat kami menempuh Sekolah Menengah Kejuruan.

Mas Laksa. Seperti itulah aku biasa memanggilnya. Bukan hanya dia yang aku panggil dengan menggunakan embel-embel kata 'Mas' semua laki-laki yang ada di kelasku selalu ku sebut dengan kata 'Mas' dan kata 'Mba' untuk yang perempuan. Tidak peduli meski ada sebagian diantara mereka yang usianya lebih muda dariku.

Entah ini takdir atau apa, kebetulan Mas Laksa dan aku memilih jurusan yang sama,Administrasi Perkantoran.
Dan yang membuatku cukup terkejut, ternyata aku dan Mas Laksa juga berada disatu kelas yang sama.

Jika para perempuan diluar sana senang berada disatu kelas yang sama dengan seseorang yang mereka kagumi, maka aku berbeda. Aku tidak senang juga tidak kecewa berada dalam satu kelas yang sama dengan Mas Laksa.

Ada masanya aku merasa tidak senang berada di dekatnya, ini tidak baik bagi kesehatan jantungku.
Jantung yang selalu berirama tak menentu ketika aku berada di dekatnya. Itu sebabnya aku tidak senang berada di dekatnya. Namun, aku juga sering merindukan dia, saat kami berjauhan.

Aku tahu, ini tidak baik. Aku mengagumi seseorang yang belum tentu akan menjadi jodoh dunia dan akhiratku. Aku sendiri sudah pernah mencoba melupakan Mas Laksa saat itu.

Saat dimana aku pertama kali bertemu dengan Mas Laksa. Masa di mana ketika aku sedang berlibur di rumah nenekku, aku tidak sengaja bertemu dengannya di warung tetangga dekat rumah nenekku.

Pertemuan pertama yang singkat namun terlalu lama untuk berhasil melupakannya, aku bahkan pernah meminta pada Allah, agar memberikan ketenangan pada hatiku saat melihat atau menyadari bahwa Mas Laksa berada di dekatku. Tapi apa yang terjadi? Hatiku belum juga mendapatkan ketenangan saat berada di dekat Mas Laksa.

Di akhir masa SMP, Ayah dan Ibu memberikan aku beberapa pilihan, sekolah umum atau pondok pesantren, sebenarnya aku ingin melanjutkan pendidikanku di pondok pesantren, tetapi aku lebih memilih tinggal bersama dengan nenekku dari pihak Ayah, dan beruntungnya aku, baik Ayah mau pun Ibu tidak ada yang keberatan atas pilihanku.

Alasan kenapa aku memilih tinggal bersama nenek bukan karena ingin mengikuti ke mana Mas Laksa melanjutkan pendidikannya.

Tapi karena nenekku tinggal sendirian dan tidak ada yang menemaninya itu sebabnya aku memilih tinggal bersama nenek, menemani juga membantu nenek yang memang sudah tua.

Sebenarnya Ayah masih memiliki satu adik laki-laki yang belum menikah. Tapi, karena pekerjaan Pamanku yang satu itu, beliau tidak bisa menemani nenek. Pamanku hanya akan pulang pada hari raya atau jika ada acara keluarga yang benar-benar mengharuskannya pulang.

Aku bahkan tidak tahu jika aku dan Mas Laksa akan berada di satu sekolah yang sama. Tentu saja aku tidak tahu jika Mas Laksa juga memilih sekolah yang sama denganku, itu dikarenakan aku terlambat mendaftarkan diriku di SMK GENTA ASNA DWIRA (GENASWI) beruntung dari pihak sekolah masih mau menerimaku sebagai peserta didik mereka yang baru.

Dan inilah aku, Zathifa Faura seorang gadis sederhana yang tidak pandai bersolek, wajahku pun tidak cantik, itu menurutku. Toh aku tidak peduli soal wajah.

Wajah cantik pun tidak menjamin hatinya juga cantik.
Banyak di luar sana perempuan berwajah cantik namun pandai menghujat orang lain. Aku tidak bermaksud memuji diriku sendiri. Aku pun sama, aku manusia biasa, ada kalanya aku melakukan kesalahan, aku pun hanya seorang hamba yang lemah tanpa Rabb-ku.

Siapalah diri ini tanpa Rabb-ku? Dzat yang Maha Agung.





Assalamu'alaikum wr wb...
Haeee👋😁😁 salam cinta untuk kalian para pembaca dan juga followers author sableng.

Terima kasih sudah berkenan untuk mampir :") 🤗🤗

Mohon kritik dan saran yang membangun semangat author untuk lebih baik lagi dalam menulis sebuah cerita.
Agar ke depannya tidak ada lagi ketidak nyamanan yang dialami oleh para pembaca :")

Untuk bagian pembuka, author sableng cukupkan sampai di sini.

Wassalamu'alaikum wr wb :")

MenyentuhmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang