ReLia ~ 8

203 26 49
                                    

"Sahabat sejati adalah ketika kamu dalam masalah maka ia akan datang menghiburmu."

-Author-

*****

Lia duduk termenung dikursinya. Sudah tiga hari Reza tak masuk sekolah. Kata teman sekelasnya, si Arif. Reza dirawat dirumah sakit. Lia selalu bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Tak mungkin cuma gara-gara pusing Reza sampai dirawat dirumah sakit, pasti ada penyakit lain yang diderita cowok itu. Sayangnya saja Lia tak tau apa penyakitnya.

Tak bisa dipungkiri, Lia khawatir karenanya.

"Ngelamun mulu." Rania, teman sebangku dan juga sahabat Lia menepuk pundak cewek itu.

"Apa Ya?" tanya Lia lirih.

"Kenapa sih lo? Galau mulu perasaan dari kemaren."

"Gak papa."

"Apa karena Reza?" tanya Nia hati-hati.

Lia terdiam. Tak tau hendak menjawab apa.

"Caelah jujur aja kali Ya. Lo kangen kan sama dia?" goda Nia.

Lia menatap tajam sahabatnya itu. "Apasih, enggak ya." elaknya.

"Lia gak boleh boong. Dosa loh." kali ini Kia yang menimpali.

Lia tak sadar jika saat ini keempat sahabatnya sudah berdiri mengelilinginya.

"Kalian ngapain disini? Lo juga Key, biasanya asik baca novel." kata Lia sewot.

"Suka-suka gue dong." Key memutar bola matanya jengah. Emangnya dia harus baca novel aja gitu?

"Apa lo liat-liat." bentak Nia pada dua siswi cupu yang tengah memperhatikan mereka. Dua siswi cupu itu adalah Yola Levina dan Inara.

"Ma..aaf." kata Yola dan Ina berbarengan. Keduanya menunduk takut-takut.

"Nia gak boleh gitu. Mereka jadi takutkan." omel Kia pada Nia.

"Abisnya mereka dari tadi ngeliatin kita mulu."

"Mereka bukan ngeliatin kita. Tapi mereka cuma liatin gue. Kan gue cantik." kata Key pede.

Lia, Kia, Ana, dan Nia serempak memutar bola mata mereka jengah. Hufttt sahabat mereka yang satu ini memang tingkat kepedeannya diatas rata-rata.

"Udah deh, kalian ngapain disini. Gue mau tidur, pusing." bentak Lia.

"Kia juga mau tidur, jadi gak usah ganggu."

"Serah lo Ki, serah."

*****

"Kak Bagas!" Lia berteriak memanggil Bagas. Gadis itu hendak bertanya tentang Reza.

Bagas yang merasa dirinya dipanggil menghentikan langkahnya. Cowok itu memutar tubuhnya 180° untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Kak Bagas bisa kita bicara?" tanya Lia tanpa basa basi.

"Ada apa emang?"

"Ikut aku ke kelas ya kak." kata Lia tanpa memperdulikan pertanyaan Bagas.

Lia berjalan mendahuli Bagas. Bagas mengiringi saja langkah cewek didepannya ini.

Sesampainya dikelas. Lia menyuruh Bagas duduk dikursinya Nia. Karena memang kursi itu kosong. Nia, Kia, Ana, dan Key sedang pergi kekantin.

ReLia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang