"Dulu kamu yang menungguku, sekarang giliran ku yang menunggu mu."
-Shelia Rahayu-
*****
"Reza kapan kamu bangun?" Lia menatap sedih cowok yang tengah terbaring lemah diatas brankar rumah sakit.
Sudah 3 bulan lebih Reza koma, tak ada tanda-tanda cowok itu akan bangun. Dokter sebenarnya sudah menyerah, tetapi Lia dan Mira begitu yakin kalau Reza bakal bangun. Jadinya alat-alat yang membantu Reza tak jadi dilepas.
"Ya udah, aku pulang dulu ya. Udah sore soalnya. Besok aku kesini lagi kok. Cepat bangun sayang." andai Reza mendengar perkataan terakhir Lia mungkin cowok itu akan senang.
Lia bangkit dari tempat duduknya. Cewek itu berjalan keluar dari ruang ICU.
Saat sudah diluar ruang ICU, Lia langsung membekap mulutnya untuk menahan isakan tangisnya.
Lia selalu seperti itu jika keluar dari ruangan Reza. Lia tak ingin menangis ketika bersama Reza. Lia tak ingin Reza tau bahwa dirinya begitu rapuh.
"Lia." Lia mendongak. Cewek itu tersenyum saat mendapati Bagas berada dihadapannya.
Hubungannya dengan Bagas baik-baik saja. Setelah kecelakaan Reza hari itu Bagas langsung melupakan semuanya, seolah tak terjadi apa-apa diantara mereka. Tentu Lia merasa senang dengan sikap Bagas seperti itu.
Dan soal Lia dan Key, keduanya kini kembali berteman seperti dulu lagi. Dan juga kini Key dan Bagas sudah resmi berpacaran sejak 2 minggu yang lalu.
"Habis jenguk Reza?"
"Iya kak." Lia tersenyum sambil menghapus sisa-sisa air matanya.
"Jangan nangis, nanti Reza makin lama bangunnya."
Lia langsung memukul pundak Bagas. Lia tau Bagas hanya bercanda, tapi entah kenapa Lia menjadi takut.
"Gue bercanda aelah."
"Udah ah gue mau masuk dulu. Lo mau pulang kan? Hati-hati dijalan." Bagas langsung nyelonong masuk kedalam ruangan Reza tanpa menunggu jawaban dari Lia.
Lia mendengus. Cewek itu menggelengkan kepalanya. Cowok macam itu yang disukai sahabatnya? Astaga, namanya juga cinta. Tai kucing aja dibilang coklat. Bucin emang.
*****
"Lia." bentakan bu Fira menyadarkan Lia dari lamunannya. Cewek itu tersenyum kiuk pada bu Fira.
"Lia lo kenapa sih?" Yola bertanya pada sahabatnya itu.
Lia menggelengkan kepalanya.
"Kak Reza ya?" bisik Yola sepelan mungkin. Takut bu Fira mendengar.
"Iya. Kapan ya dia bangun?" Lia berkata lirih. Cewek itu kembali melamun.
"Jangan ngelamun lagi lah." Yola memukul lengan cewek itu agar tersadar dari lamunannya.
Yola menyerit saat merasakan lengan Lia terasa panas. Cewek itu langsung saja menyentuh jidat Lia.
"Lo apaan sih?" protes Lia tak suka.
"Lo sakit Li?"
"Enggak kok. Gue alhamdulillah baik."
"Jidat lo panas banget. Fix lo pasti sakit. Ayo kita ke UKS."
KAMU SEDANG MEMBACA
ReLia ✓
أدب المراهقين(Judul awal Penantian Cinta) Hanya kisah sederhana antara Reza dan Lia. Reza yang mengejar, dan Lia yang selalu menghindar. Disaat Lia mulai menerima kehadiran Reza, perempuan di masa lalu Reza justru kembali. Lalu, akankah Reza memilih Lia atau jus...