ReLia ~ 11

189 22 33
                                    

"Untuk cemburu saja rasanya aku tak pantas, karena aku mencintai tanpa dicintai."

-Fahreza Mahendra-

*****

Reza berjalan di koridor sekolah. Setelah 4 hari dirawat dirumah sakit, akhirnya Reza bisa pergi kesekolah lagi. Senyum Reza mengembang saat melihat cewek pujaannya tengah berjalan berlawanan arah dengannya. Namun perlahan senyum Reza luntur saat melihat sosok cowok tak dikenalnya datang menghampiri Lia dari arah belakang cewek itu.

"Beb tunggu gue dong."

"Apasih Dit?" tanya Lia. Cewek itu berdecak kesal pada sang sepupu. Ya cowok itu adalah Aditya.

"Anterin gue keruang kepsek dong, gue gak tau tempatnya." kata Adit memelas.

"Iya iya."

Adit merangkul pundak Lia. Kemudian keduanya berjalan menuju ruang kepsek tanpa memperdulikan bisik-bisik yang mulai terdengar disekitar keduanya.

Tangan Reza mengepal erat melihat itu semua. Lia nampak acuh saat cowok itu merangkul pundaknya. Sebenarnya siapa cowok itu? Kenapa cowok itu terlihat sangat dekat dengan Lia-nya? Setahu Reza, Lia tak mempunyai saudara. Lia anak tunggal keluarga Rahayu. Jujur saja Reza cemburu melihatnya.

"Cemburu?" ledek Bagas yang datangnya entah darimana. Cowok itu tiba-tiba saja menepuk pundak Reza.

"Menurut lo?" tanya Reza balik. Cowok itu tak berniat membalas ledekan Bagas.

Bagas meletakan jemarinya dikepalanya, seakan tengah berpikir berat.

"Kalau menurut gue sih cemburu."

Reza mendengus sebal. "Kalau udah tau ngapain nanya." katanya sinis.

Reza berjalan meninggalkan Bagas yang tengah mengumpati dirinya. Reza tak perduli dengan cowok itu. Tujuan Reza hanya satu sekarang, ke rooftop sekolah.

*****

Reza membaringkan tubuhnya diatas sofa usang yang berada di rooftop sekolah. Matanya memandang kosong atap sekolah. Reza tak terima melihat Lia-nya berjalan dengan cowok lain selain dirinya. Reza benar-benar tak terima.

"Sialan." umpat Reza saat lagi-lagi darah segar keluar dari hidungnya.

Reza menengadahkan kepalanya, untuk menghentikan mimisannya. Dan berhasil, darah segar itu perlahan berhenti keluar dari hidungnya. Namun kini kepalanya yang mulai terasa sakit.

Reza memijat kepalanya agar rasa sakit itu hilang. Namun ternyata sakit kepalanya makin menjadi. Reza menghela napasnya, cowok itu mengambil ponselnya yang berada disaku celanannya.

To : Arif

Gue di rooftop

Send

*****

Di lain tempat, Lia menatap kesal cowok didepannya ini. Suduh syukur Lia mau nganterin cowok itu keruang kepsek, namun cowok yang berstatus sebagai sepupunya itu kembali merengek minta temanin masuk kedalam ruang kepsek.

Lia ingin sekali rasanya menendang cowok itu kesungai Amazon. Biar dimakan hewan buas disana.

"Beb ayo dong." rengek Adit untuk kesekian kalinya.

ReLia ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang