Chapter 15

80 13 1
                                    

Arisha memegangi pipinya yang sudah lumayan perih dan memerah itu sambil berjalan Ke Ruangan Kepala Sekolah

"Lu kenapa Ris?" Tanya Nadine

"Au dah. Sial anjir! Ditampar kakak kelas" Ucap Arisha

Mereka semua menatap Arisha yang masih memegangi pipinya

"Paan dah" Ucap Arisha sinis

"Kok bisa ditampar?" Tanya Rival

"Dituduh deket sama Kak Fathan" Ucap Arisha

"Lah? Kan lu sama Ezra" Ucap Ivan

Arisha mengendikkan bahunya lalu meringis memegangi tangan kirinya

"Kenapa lagi" Tanya Rina

"Gue curiga jaitannya kebuka" Ucap Arisha

Mereka terkejut

"Kok bisa?" Tanya Kevin

"Ya gitu dah. Di tarik terus di cengkram, sakit anjir" Ucap Arisha

"Bu Amalia mana?" Tanya Revan

"Tadi nyeret Kak Reva ke Ruang BK dulu" Ucap Arisha

"Kak Reva yang bikin lu gini?" Tanya Rival

Arisha mengangguk

"Selamat Siang anak anak" Ucap Amalia yang baru datang

"Siang bu" Sahut mereka bersamaan

"Bagaimana Arisha, kamu baik baik saja?" Tanya Amalia sambil duduk di sofa

"Alhamdulillah. Hanya sedikit perih" Ucap Arisha

"Saya sudah melihat CCTV, dan kalian memang bermain kartu" Ucap Amalia

Mereka semua mengangguk

"Mungkin Bapak Roni salah pengertian, tapi lain kali jangan bermain kartu lagi di lingkungan sekolah. Baik menggunakan taruhan uang maupun fisik" Lanjut Amalia

"Kami mohon maaf bu, apabila kami sempat mengecewakan ibu. Kami juga berterimakasih jika ibu memang telah mengerti dengan apa yang kami lakukan sebenarnya" Ucap Arisha

"Iya saya mengerti. Saya akan berbicara kepada Bapak Roni, untuk membersihkan nama kalian lagi terutama Arisha. Karena semua warga sekolah telah mengetahui hal ini" Ucap Amalia

Arisha menatap teman temannya, yang hanya mengangguk

"Tadi gue sempet di sindir sama kakak kelas" Bisik Rina pada Arisha

Arisha hanya mengangguk mengerti

"Baik bu, Terimakasih" Ucap Kevin

"Kalau begitu, silahkan kalian kembali ke kelas dan melanjutkan istirahat. Maaf waktu istirahat kalian sedikit terpotong" Ucap Amalia

Mereka semua mengangguk lalu keluar dari ruangan sambil tersenyum senang

"Akhirnya" Ucap Revan

Arisha tersenyum sambil memegangi tangan kirinya

"Masih sakit?" Tanya Rival

Arisha mengangguk

"Ayo ke atas aja" Ucap Arisha

"Gak ke UKS?" Tanya Nadine

Arisha menggeleng

"Nanti aja" Ucap Arisha

"Ke Kantin dulu beli Es. Buat pipi lu, merah banget. Di tampar berapa kali bu?" Tanya Rina

"2" Ucap Arisha

Can't Be Together (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang