Chapter 1

200 20 2
                                    

Kalau dunia gak baik sama kamu,Kamu harus tetap baik sama dirimu sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalau dunia gak baik sama kamu,
Kamu harus tetap baik sama dirimu sendiri.











|Happy Reading!|


Brakk

"BISA GAK? KALIAN GAK USAH NGOBROL?!" bentak Ezra sambil memukul papan tulis di hadapannya.

Sudah 30 menit berlalu, rapat dadakan yang diadakan oleh Ezra selaku Ketua Angkatan tidak membuahkan apa yang ia inginkan, hal itu berhasil membuat emosinya memuncak.

"Sampai kapan mau gini? INI YANG NAMANYA SOLIDARITAS?!" Ezra tersulut emosi. Matanya memerah menatap tajam para anggotanya dengan acak.

"Jangan marah-marah dong!" ucap Pepi dengan nada ketus.

Ezra memijat keningnya, tersirat bahwa pikiran lelaki itu sedang tidak karuan. Ia menetralkan nafasnya dan emosinya. Mencoba untuk tidak melakukan hal di luar nalar.

"Mau kalian apa? Kemana solidaritas kalian?" tanya Ezra mulai menurunkan suasana.

"Kalo gak niat keluar aja lah." ceplos Arisha yang masih mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai, gadis itu terlihat santai menyimak apa yang dikatakan oleh Ezra.

Semua orang menatap Arisha. Gadis yang merasa dirinya menjadi pusat perhatian menatap sekeliling dengan bingung, lalu ia tertawa kecil.

"Kenapa? Bener kan? Lagian pada cuma numpang nama doang," sindir Arisha. 

"Organisasi ini dulu terkenal disiplin, solid, dan gak egois. Prestasinya terus mengalir, barang barangnya selalu terjaga, sekrenya bersih dan selalu wangi" ucap Arisha.

"Karena apa? Karena mereka solid, semua dikerjakan bersama sama. Tidak egois. Kunci kemajuan organisasi ini adalah solidaritas! Tapi di angkatan kita nilai kesolidaritasannya nol. Gak ada. Yang kerja itu itu lagi, yang lain keenakan cuma kerja waktu hari H nya aja, itu juga gak bener" lanjut Arisha.

Gadis dengan rambut diikat satu itu menatap sebuah map berwarna biru di sebelah laptopnya. Ia membuka map itu, mengeluarkan semua kertasnya lalu beranjak.

"Gue kurikulum, tugas gue di divisi ini adalah penggagas materi, bukan tukang revisi. Gue bukan tukang print, bukan cuma gue doang divisi PBB. Ezra kaang, bukan babu, jangan seenaknya merintah merintah. Lo semua pikir kita gak capek apa?" tanya Arisha dengan nada tenang.

"Lo pikir kita gak kerja?" tanya Resa yang duduk di bangku paling belakang.

Ezra mengernyitkan dahinya, lelaki itu menegakan tubuhnya lalu menatap Resa dengan tajam,

"Emang lo semua tadi ngapain?" tanya Ezra.

"Kita kerja lah!"

"Kerjanya foto fotoan ya? Dokumentasi bukan tapi kerjaannya foto foto aja terus." ucap Arisha dengan sindirannya.

Can't Be Together (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang