Bonus pt.2

88 7 0
                                    

"Halo"

"Arisha mabuk. Di tempat biasa, ruang VIP"

"Parah gak?"

"Gua sampe mau digebukin"

Tuttt

Dengan cepat Ezra memutar balik mobilnya lalu menuju bar tempat biasa mereka minum. Lelaki itu sudah mulai bisa menahan emosi, ia hanya diam walaupun sangat marah pada gadis itu.

Sesampainya disana, ia menuju ruang VIP dan melihat Nadine berdiri di luar.

"5 menit? cepet amat" Ujar Nadine

"Gua lagi di deket sini" Sahut Ezra

"Jangan dulu masuk. Gua masuk duluan. Kalo kondisinya emang gak bener, lu baru masuk" Titah Nadine dibalas anggukan oleh lelaki itu

Ezra mendekatkan dirinya dengan pintu yang memang sengaja tidak ditutup rapat oleh Nadine, lalu mendengar semuanya.

"Lu gak usah ikut campur urusan gua sama Ezra" Ucap Arisha

Ezra hanya menggeleng perlahan kala mendengar ucapan gadisnya , ia mendekatkan dirinya dengan pintu karena merasa tidak mendengar apa-apa.

Pranggg

Dengan cepat lelaki itu membuka pintu kemudian mendekat ke arah mereka

"Arisha!" Titah Ezra membuat ruangan dilanda keheningan.

Arisha menatap Ezra lalu tertawa kecil.

"Lu siapa? peduli lu apa?" Ucap Arisha sambil menunjuk Ezra

✧・゚: *✧・゚:*

Ezra membaringkan Arisha pada ranjang miliknya, lelaki itu menghela nafas. Sedikit meregangkan tubuhnya yang terasa pegal akibat banyaknya aktivitas hari ini. Mata elangnya tak pernah lepas dari objek di hadapannya itu.

Bibirnya sedikit terangkat menyunggingkan senyum tipis khasnya. Ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

Sedangkan Arisha terlihat tidak nyaman dengan posisi tubuhnya. Gadis itu membuka matanya perlahan, menyesuaikan bias cahaya yang masuk ke dalam netranya dengan mengedipkan matanya beberapa kali. Merasa asing dengan kamar yang ia tempati, gadis itu melihat sekeliling dan menatap sebuah lukisan cukup besar di sudut ruangan. Lukisan serigala.

Dengan begitu, Arisha menyimpulkan bahwa dirinya tengah berada pada kamar kekasihnya itu.

Menyibak selimut lalu berniat untuk bangun, namun ia mengurungkan niat ketika kepalanya terasa pening. Badannya terasa panas dan tidak nyaman, ia juga tidak terlalu ingat akan kejadian beberapa jam yang lalu. Ia hanya ingat sedang berkumpul bersama trouble maker di salah satu bar pusat kota. Kenapa tiba tiba dirinya ada di kamar Ezra?

Gadis itu beranjak dari ranjang Ezra, lalu memegangi nakas karena merasakan pusing yang luar biasa.

"Duduk aja. Jangan berdiri dulu" Arisha menoleh dan melihat Ezra yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pada pinggangnya. Lelaki itu berjalan menuju walk in closet.

Tidak lama kemudian, Ezra keluar dari ruangan tersebut sudah lengkap dengan pakaian, walaupun rambutnya masih terlihat basah.

"Aku mau mandi" Ujar Arisha

"Badan kamu anget, tidur aja" Titah Ezra

Gadis itu mempoutkan bibirnya lalu menghela nafas.

Can't Be Together (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang