Chapter 21

86 13 5
                                    

(Ezra Adhitama Mahardika)

<{●■●}>

"Anjing!!" Umpat Arisha ketika mobil Honda Jazz hitam masuk ke jalurnya tanpa melihat dirinya yang mengendarai motor dengan kecepatan penuh. Alhasil, Arisha menarik rem hingga suara decitan ban terdengar keras. Setelah itu ia menyalip mobil itu, ketika berada di samping pengemudi gadis itu menggerungkan motornya memberikan peringatan tak lupa tatapan tajam matanya. Dan itu Ezra, menggunakan mobil milik Ria. Arisha menarik gasnya dan melanjutkan perjalanan dengan kecepatan tinggi

Ezra yang mengetahui itu gadisnya, berhasil dibuat naik pitam. Tangannya menggenggam stir kemudi kuat - kuat lalu menginjak pedal gas berusaha mengejar gadis itu. Jalanan sangat sepi mengingat sudah menginjak pukul 1 malam

Saat lampu merah, mobil Ria berhenti tepat di belakang motor Arisha. Ezra memperhatikan Arisha yang tengah memainkan handphonenya karena durasi lampu merah masih 110 detik

Arisha melirik kaca spion, ia mengetahui itu Ezra bersama Ria yang sepertinya telah terlelap dalam bunga tidurnya

"Arisha" Gadis itu menoleh menatap seseorang yang memanggilnya

"Kak Fathan?" Arisha bersalaman dengan Fathan karena motor mereka bersebelahan

"Malem malem kok diluar?" Tanya Fathan

"Habis nongkrong sama Nadine, lupa waktu" Ucap Arisha di balas anggukan singkat oleh Fathan

Lampu telah berubah menjadi kuning lalu hijau membuat mereka sama sama menjalankan motornya dengan kecepatan penuh. Ezra tidak tinggal diam, ia segera berbelok ke kanan mengantarkan Ria, di dalam pikirannya hanya satu- Arisha. Rahangnya mengeras sempurna, matanya merah menahan emosi yang memuncak. Ia segera keluar dari mobil lalu menghampiri satpam rumah Ria

"Permisi pak, saya masih ada urusan. Ria ada di dalam mobil dan kuncinya masih di dalam. Saya pulang duluan pak" Ucapnya pada satpam lalu menjalankan motornya menuju sirkuit. Ia tau gadis itu akan kesana, karena arah rumahnya belok kiri bukan lurus

Sesampainya disana ia melihat Arisha tengah bersiap di garis start untuk balapan bersama Nadine?

"Yang kalah jadi pacar gue, yang menang jadi istri gue!" Ucap Devan sedikit berteriak

"GOBLOK!" Mereka semua tertawa keras

"ENAK DI ELU GAK ENAK DI GUE" Sahut Arisha

Ezra memperhatikan Arisha yang mulai mengenakan helmnya dan menggerung gerungkan motornya begitupun Nadine dengan tatapan dingin menusuk

Mereka mulai melajukan motornya ketika kain berwarna merah di lemparkan oleh seorang gadis yang menggunakan pakaian minim bahan

Tikungan pertama Arisha berhasil mendahului Nadine lalu kembali menambah kecepatan hingga meninggalkan Nadine sangat jauh dan ia berhasil memasuki garis finish terlebih dahulu. Ia mendapatkan tepuk tangan dan sorakan dari semua orang yang ada di sana

Gadis itu menarik rem namun motornya tidak kunjung berhenti, membuat semua orang yang ada disitu terlihat memperhatikannya dengan intens bahkan ada yang panik, Ezra yang melihat hal itu berdiri lalu memperhatikan Arisha

"Anjir blong itu rem nya" Ucap Fadli sambil melipat tangannya di dada memperhatikan gadis itu

Tidak kehabisan akal, gadis itu mengurangi gigi motornya, dengan begitu kecepatannya berkurang. Memanfaatkan keadaan, Arisha menahan motor nya dengan kakinya yang terjulur menyentuh tanah, ia mulai keluar dari arena lomba lalu menuju teman temannya dan menabrakkan motornya pada tiang setelah itu mematikan motornya dan memindahkan dengan perlahan menuju parkiran

Can't Be Together (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang