Chapter 24

86 9 1
                                    

Arisha menatap pantulan wajahnya pada cermin. Jam 1 dini hari, dan ia baru pulang dari rumah Keyra, kakak gadis itu meninggal. Jadi Arisha melayat, dan menemani Keyra hingga ia tertidur.

"Baru pulang?" Tanya seseorang yang membuka pintu kamar Arisha

"Gak sopan banget" Ketus Arisha membuat Andhra terkekeh kecil

Ya, orang itu Andhra. Tidak pernah mengetuk pintu jika ingin masuk kamar adiknya, bahkan lelaki itu memiliki kunci kamar adiknya. Katanya 'supaya aman'.

"Biasanya juga gitu" Sahut Andhra, kemudian ia duduk di sofa pada kamar Arisha

"Jangan dibiasain lah, sekarang gue bukan Arisha bocah kecil yang kemana mana pake kaos dalem doang. Gimana kalo gue cuma pake BH doang tadi?" Ucap Arisha

"Ya amal dong, lumayan." Ucap Andhra

"Lumayan gundulmu" Arisha melemparkan sisir rambut pada wajah Andhra

"Habis darimana?" Tanya Andhra

"Rumah Keyra. Kakaknya meninggal, kasian gue ngeliat dia, jadi gue temenin sampe bocahnya tidur" Jawab Arisha kemudian melemparkan diri pada kasur putih bersih miliknya

"Wahhh, gila. Punggung gue sakit banget" Keluh Arisha sambil merubah posisi menjadi tengkurap

"Serius? Fian? Kakaknya yang cowok?" Ucap Andhra

Arisha hanya berdeham mengiyakan pertanyaan kakaknya itu.

"Besok lah gue kesana" Ucap Andhra tanpa mendapat sautan dari Arisha

"Dek, Ezra apa kabar?" Tanya Andhra

"Ya mana gue tau lah. Tanya aja sama bocahnya" Sahut Arisha

"Lah kan lu pacarnya" Ucap Andhra

Arisha hanya terdiam. Sejak kejadian waktu itu, Ezra tak pernah menghubunginya. Entah alasannya apa, gadis itu bingung mengapa Ezra terlihat menghindar darinya. Hanya saja, Arisha masih kesal dengan egoisnya Ezra. Ia sayang pada Ezra, begitupun sebaliknya. Namun inilah, resiko berhubungan tanpa jarak umur. Sama sama merasa dirinya paling benar. Tidak ada yang mau mengalah. Apalagi mereka berdua sama sama tempramen.

Andhra yang mengerti, menghampiri Arisha lalu mengusak pelan rambut hitam legam milik gadis itu. Tanpa berkata kata, ia keluar dari kamar adiknya, tak lupa menutup pintu.

Arisha mengambil handphonenya lalu melihat notifikasi whatsapp dari nomor Ezra

fian meninggal. aku belum bisa ngelayat. kamu mau ngelayat kapan?
23.14

Baru saja ingin membalas. Namun lelaki itu malah menelpon Arisha, gadis itu langsung menerima panggilan itu

"Kenapa gak dibales?"

"Waalaikumussalam"

Terdengar helaan nafas dari sebrang sana

"Maaf. Assalamualaikum"

"Aku udah ngelayat. Dari siang di rumah Keyra, ini baru sampe rumah, baru sempet buka hp."

"Sampe jam segini? ngapain aja?"

"Nunggu Keyra tidur. Kasian dia"

"Ohh. Temenin aku ngelayat besok"

"Besok aku-"

Can't Be Together (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang