Chapter 29

56 11 0
                                    

pict Ezra dan Arisha. yuk kita bernostalgia.

"Mantan mantan gitu juga pernah ngisi hati" Ucap Arisha sambil tertawa

"Yaaaa si buset. Gimana bisa move on anying" Stefani melempar botol kosong pada Arisha

"Kalem lah. Masalah move on mah gampang" Ucap Arisha

"Halah paling ntar di rumah nangis nangis kejer. Nelpon gua" Sindir Nadine

"Nah kan, lu mah gitu doain yang nggak nggak" Sahut Arisha

"Ya bukan begitu. Kalo faktanya memang gitu gimana?" Nadine menatap Arisha

"Nggak lah" Ujar Arisha

Mereka memperhatikan Kevin yang dengan lihainya menggiring bola kemudian memasukkan dalam ring. Membuat mereka semua bersorak.

"Widih gila" Gumam Arisha sambil memperhatikan Kevin

"Wey, jangan bilang lu berpaling" Ucap Yuren

"Bisa jadi" Sahut Arisha sambil menaik turunkan alisnya membuat mereka semua tertawa

"WOY KEVIN, KATA ARISHA DIA SUKA SAMA LU" Teriak Dynar lalu mulutnya ditutup oleh Arisha

"Lah anying lu ya" Ucap Arisha

Kevin hanya tersenyum sambil memandang Arisha

"Jangan gitu ntar ada yang cemburu di kelas sebelah" Ucap Alfira yang sedari tadi hanya menyimak

"Ezra?" Tanya Nadine

"Pepi" Ujar Sita yang baru saja datang

"Nah kan, lu sih. Tar gua dilabrak gimana?" Ucap Arisha sambil menoyor Dynar

"Labrak balik lah. Susah amat" Ucap Dynar namun tidak ada yang menanggapi

"Woy katanya nanti tim Arisha bakal tanding basket sama tim Indri?" Tanya Fahma yang baru datang membuat Arisha yang tengah minum tersedak

"Seriusan?" Tanya Adrina sambil menegakkan tubuhnya

"Lah anjir. Lu tau dari mana masalah begituan?" Tanya Arisha pada Fahma

"Base sekolah kita di Twitter" Ucap Fahma menunjukkan sebuah pengumuman di twitter pada mereka semua

"Udah dipajang di mading sekolah juga. Tadi gua liat" Ucap Sita

"Jam?"

"Habis Ishoma" Ucap Fahma

"Oh iya gua baru inget. Tadi kan ada pengumuman KM, demi apapun sorry, gua lupa nyampein" Ucap Indah

Arisha hanya menghela nafas. Mengapa harus dengan wanita itu?

----








Pertandingan akan segera dimulai setengah jam lagi. Arisha terlihat berada di lantai 2 memandangi tribun lapangan basket In-Door yang mulai penuh melalu jendela kelasnya. Gadis itu menghela nafas lalu terkejut kala ada seseorang yang menepuk pundaknya

Can't Be Together (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang