"MARKONAH", teriakku asal sambil terus mengikuti langkah kaki Mark yang terlihat malas-malasan seperti biasa.
"Apa sih Cel, bisa budek gue ini", gerutunya sebal dan mendengus menatapku yang lagi mengaduh kesakitan karna menabrak punggung kerasnya.
"Kalau mau berhenti bilang-bilang sih sakit tauu", gertakku. Menatap Mark yang memandangku galak aku hanya bisa meringis. Sungguh Mark itu 11 12 sama cewe pms, galak banget.
Kaya macan.
"Ya abis lo sih pagi-pagi udah teriak sakit ini kuping".
Aku cuman haha hehe aja menanggapi ucapan Markonah. Ya mau bagaimana lagi? Daripada kena omel macan betina, lebih baik aku diam kan?
"Mark ganteng banget sih, jangan galak-galak dong, atut".
Aku terkekeh melihat wajah Mark yang sudah berlipat-lipat. Mirip banget sama origami kucel yang aku temuin di kolong kasur.
"Apasih Cel gajelas tau!", Ketus Mark membuatku merengut. Hey Mark ini masih pagi? Kenapa moodmu jelek banget sih, bahkan aku yang lagi pms aja ga semengerikan kamu.
"Mark gue mau nanya deh".
Membuat Mark menaikan alisnya, menatapku setengah-setengah. Antara minat dan tidak berminat.
"Penting ga nih? Kalau ga penting gue gamau denger. Tapi setau gue kalau lo yang ngomong ga penting sih Cel", gumamnya yang masih bisa aku dengar. Membuat kedua mataku melotot menahan emosi.
"Ih kamu mah".
"Geli Cel geli".
.
Aku terkekeh. Menarik nafasku dalam dan membuangnya perlahan."Mark emang gue masih kecil ya?".
Mark menatapku dengan pandangan meneliti miliknya. Membuat aku menerka-nerka apa yang sedang ia pandang--.
"Apa nya nih Cel yang kecil? Kalo itu mah jangan ditanya, anak tk aja tau kalau punya lo kecil".
Membuat aku membeo.
"MARK MAH NGESELIN. MESUM IH".