"Itu muka, atau keset? kusut banget"
Aku mendengus sebal. Malas menanggapi pernyataan Mark yang tidak bermanfaat, aku semakin merapatkan kedua mataku. Lelah dan mengantuk karena menangis semalaman ditambah lagi ledekan dari kak Jaehyun yang membuat telingaku nyeri.
"Pagi-pagi muka sudah jelek aja, dek. Gimana mau dapat pacar?"
Sialan memang kak Jaehyunku ini.
"Lo kenapa deh?"
Mark mengusap rambutku, pelan. Kemudian tangan besarnya menekan kepalaku, membuatnya terhimpit dengan tanganku yang terlipat.
"Argh Mark! nyebelin banget sih lo!"
Kemudian mata sembabku menatapnya galak.
"Ampun-ampun bu. Galak banget sih lo kaya lagi pms aja, " kedua mata milik Mark memicing kearahku "apa jangan-jangan lo memang lagi pms ya?, takut gue".
Aku mendelik. Memang aku semenakutkan itu apa?
Pluk
Mark memukul pelan kepalaku. "Bercanda-bercanda, maafin Mark ya?", ia terkekeh "habis muka lo kusut banget. Apa-apaan ini!" Mark mengusap kedua mataku, "habis nangis ya lo?"
Aku mengalihkan pandangan kearah lain. Habis ngapain sih dia? kok jadi manis gini? biasanya juga kalau aku nangis malah diledekin.
"Gue serius Cel, lo ga apa-apa kan?," tanyanya lagi.
Merasa aneh karna tingkah laku tidak wajar milik Mark, tanganku terulur meraba keningnya. Mengukur suhu tubuh Mark.
"Mark kok engga panas sih?", tanyaku membuar kedua alis Mark menukik, heran.
"Iya, soalnya lo tiba-tiba jadi manis gini, gue kan takut lo kerasukan, Mark. Lo sehat kan? enggak habis kejedot apa-apa kan?"
Mark menggaruk tengkuknya, menatapku malu-malu.
"Anu..."
Aku semakin menatapnya curiga. Anunya Mark kenapa? tanpa sadar aku menatap kearah... Anunya.
"Mata lo sembarangan aja sih nyet"
"Ya apasih cepetan"
"Anu, temennya kak Jaehyun masih ada yang jomblo enggak ya? eh minta nomornya kak Stella dong"
Mataku membulat
"TANTE STELLA PACARNYA OM JONGHYUN. PIPIS JUGA BELUM LURUS BISA-BISANYA GEBETIN TANTE-TANTE?!"