19

500 57 2
                                    

"Muka jelek banget. Kaya knalpot, kucel", semprot Mark sambil merebut Chiki yang aku makan. "Heh Mark!", aku memukul pundaknya, "jangan dimakan. Mahal ini belinya", yang hanya dibalas decakan oleh Mark.

"Pelit banget. Pantes aja jomblo", Mark mengambil botol minumku, dan meminum airnya dengan serampangan.

"Ish jorok banget bajunya sampai basah", aku bergidik, "pantes aja masih jomblo. Udah sukanya julid, jorok, nyebelin, ngeselin--"

"Tapi ngangenin", potong Mark cepat.

Aku memutar bola mataku kesal. Mark jadi cowok engga ada romantis-romantisnya. Pantes aja sampai sekarang Mark masih jomblo.

"Apa? Engga usah liatin gue sok sedih begitu sih Cel. Lo sendiri juga jomblo"

Aku merengut. Iya sih aku jomblo, tapi kan engga semenyedihkan Mark.

"Yaudah sih ya engga usah julid. Masih pagi ini", dumel ku sambil memakan Chiki yang tinggal seperempatnya "ish gara-gara lo kan Chiki gue tinggal dikit"


Kemudian Mark mengusap rambutku. "Maafin Mark ya? Mau Mark ganti?", aku menatapnya sangsi. Telapak tanganku dengan cepat menyentuh keningnya.

"Engga panas tuh", lanjutku bergumam.

"Lo sehat?", Mark mengangguk. Kemudian aku menjentikkan jariku "pasti lo ada maunya ya? Sampe-sampe jadi soft gini. Takut gue Mark", kekehku.


Dan lagi Mark mengangguk. Tuh kan tuh kan, benar-benar teman dengan tanda jasa. Sejak kapan Mark termasuk golongan soft boy? Engga ada sejarahnya!

"Apa-apa sini bilang sama mamah"


Kemudian Mark menatapku, serius. "Malam minggu jalan yuk Cel, lo senggang kan?"



Eh kok aku jadi deg-deg an?

Om - Kim JonghyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang