Joy langsung berdiri untuk menghampiri Jungkook yang terkapar. Rasa khawatirnya lebih besar dibandingkan perih di punggungnya. Bahkan Joy tidak sempat untuk meringis sakit.
Kepala Jungkook dia angkat untuk tidur di pahanya. "Jungkook.. Jungkook.. Kamu masih mendengar ku?" sambil menepuk nepuk pipi Jungkook, dan tangan yang lain mengelap biji biji keringat di dahi Jungkook.
"ennggh...." hanya itu yg keluar dari mulutnya.
"sebentar.. Arghhh..." Joy berusaha mengangkat badan Jungkook. Tapi dia menyerah.
"mianheee... Tunggu aku sebentar.." katanya cemas dan langsung lari ke ruang tunggunya.
"manajer nim! Yang lain mana?" teriak Joy pada manajernya sambil berlari ke arah tas Baekhyun.
"wae wae wae?" tanya nya ikut cemas karena melihat Joy terburu buru.
"aku pulang duluan oke. Dan tolong titip pesan untuk Baekhyun oppa. Aku meminjam kunci mobilnya. Ini penting.."
"yak Joyia! Kamu tidak boleh bawa mobil. Kamu tidak punya sim!!"
"oppa pliiiis... Ini darurat... Aku pergi byeee!!"
Joy kembali lari menemui Jungkook.
"Jungkook.. Hey.. Aku gakan kuat bopong kamu.. Kamu harus sadar.."
Joy menepuk nepuk pipi Jungkook.
"uhuk.. Uhuk.." mata Jungkook sedikit terbuka, "sakiiiit..." rengek nya sambil memegang dada.
"yaa maafkan aku membuatmu menunggu lama... Kajja aku bantu kamu berdiri.." Joy menarik tangan Jungkook agar menggantung di pundaknya.
Meskipun Jungkook masih bisa berdiri, tapi tubuhnya terlalu lemas.
Akhirnya Joy berhasil membantu Jungkook ke dalam mobil.
Joy tau bahwa Jungkook membutuhkan tempat yang lebih nyaman. Maka dia memutuskan untuk mengantar Jungkook ke dorm nya.
Sebenarnya Joy pernah satu kali berkunjung ke dorm BTS dengan member nya yang lain karena pesta dorm baru. Jadi Joy tidak perlu mengganggu Jungkook yang sedang mengigil.
Tiba tiba Jungkook membuka jas yang ia pakai, Joy melirik sekilas, "ac nya kurang dingin yaa? Mianhee.. Aku rasa ini sudah paling dingin" katanya gelisah sambil tangan kanannya memaksakan untuk menurunkan suhu AC - yang sudah tidak bisa lagi dikurangi suhunya.
Jungkook memegang tangan Joy, "fokus lah menyetir" katanya sambil mengembalikan tangan kanan Joy ke stir.
Joy memutar bola matanya, tapi detik kemudian matanya seperti mau copot karena kaget. Jungkook tiba tiba memakaikan jas nya ke pundak Joy.
"ac nya kurang dingin untukku. Tapi kamu pasti kedinginan dengan baju seperti itu.." kata Jungkook dengan suara lemasnya.
"eh... Gomawooo.."
Joy membaringkan Jungkook di atas kasur, yang entah milik siapa. Dia membuka sepatu kaos kaki, serta kancing kancing kemeja Jungkook.
Joy diam sebentar sambil melihat gesper Jungkook.
"yak! Apa kamu masih bisa mendengarku?" tidak ada sahutan dari Jungkook. Dia masih menggigil dengan keringat yang semakin banyak, "oke.. Jangan fikir yang aneh aneh tentang ku. Aku hanya ingin membantu mu.."
Joy memegang besi di gesper Jungkook dengan ragu, "lihat aku hanya memegang besinya sedikit okay?" racaunya sambil melepas kaitan gesper.
Joy diam lagi selama beberapa detik. "ahh ini benar benar gila!! Terserah kalau nanti saat sadar kamu akan bilang aku cewe mesum. Yang jelas aku hanya membantu mu!" Joy akhirnya membuka kancing celana Jungkook beserta sletingnya.
Dia langsung menyembunyikan tangannya ke belakang badan, dan mundur. "aku tidak menyentuhnya kan?" katanya tidak yakin. Tapi wajahnya menjadi panas karena malu.
Tangan joy dipegang erat saat dia akan pergi, "obatkuu.." racaunya entah ke berapa kali.
"tunggu sebentar.. Aku mau bawa kompresan buat kamu.."
Joy berlari ke dapur. Dia ambil anduk kecil di kamar mandi. Dan air hangat.
"obat ku Joy..." racau Jungkook lagi.
"andwe.. Aku tidak mau menyentuhnya.." kata Joy sambil membuka kemeja Jungkook. Dan mengelapnya dengan anduk hangat.
Tiba tiba handphone Joy berdering. Sehun oppa.
"nde oppa?"
"lg dimana kamu? Sama siapa?"
"aku td anter Jungkook, oppa. Ternyata sakitnya lebih parah dari yang...."
"mwoooo? Bukankah kamu bawa mobil Baekhyun hyung? Lalu siapa yang membawa mobil?" cemas Sehun
"oppa tenang lah.. Akukan bisa bawa mobil matic.." kata Joy terkikik.
"tetap sajaaa.. Dimana kamu? Aku jemput sekarang."
"anii.. Aniaaa oppa tenang saja.. Sebentar lagi aku pulang oke"
"baiklah.. hatihati Joyia.. Cepatlah pulang.."
"ndeee..."
Joy mematikan telefon. Dia sudah tidak begitu cemas sekarang.
Tubuh Jungkook pun sudah mulai normal setelah di beri anduk hangat. Badan nya sudah tidak berkeringat sebanyak sebelumnya.
Racauannya pun semakin berkurang. Kini Joy melihat dengan jelas tubuh Jungkook yang berotot.
Ini bukan pertama kalinya bagi Joy, member EXO sering shirtless didepannya. Tapi entah kenapa dia merasa malu melihat tubuh Jungkook.
"ah Joyia.. Maafkan kami merepotkanmu.." RM masuk dan langsung memeriksa suhu tubuh Jungkook dengan tangannya.
Joy mundur dan menenangkan fikirannya yang tiba tiba memalukan karena tubuh Jungkook.
"kamu beri dia berapa gram obatnya? Kenapa masih meracau?"
Joy mengerutkan keningnya bingung, bahkan dia sama sekali tidak ingin menyentuh obat tersebut. Bagaimana bisa leader BTS ini malah menanyakan hal semacam itu.
"jangan bilang kamu tidak kasih dia obat.." katanya dengan wajah tidak percaya.
Joy mengangkat bahunya, "aku memang tidak beri dia obat sama sekali.. Apa itu buruk?"
RM menggelengkan kepalanya dengan takjub, "daebak!! Itu bagus Joy.. Makasih.. Makasih banyaaak.. Jungkook bisa menahan ini semua.. Makasih banyak Joy.."
"ngomong ngomong, apa aku boleh pulang?"
"kamu tidak akan makan malam dulu disini?" tanya V.
Joy menggeleng ragu, karena sebenarnya dia lapar,
"ah tidak oppa.. Ini sudah malam. Aku takut Irene eoni khawatir."
"benar juga, ini sudah hampir tengah malam.."
"ayo Joy, aku antar pulang" kata Jin,
"oh tidak tidak usah oppa. Sebenarnya aku membawa mobil Baekhyun oppa tadi.."
"ahhh... Baiklah.."
Semua member bts berterimakasih pada Joy. Mereka terus mengucapkan terimakasih sampai Joy benar benar meninggalkan dorm nya. Bahkan RM dan Jin tidak berhenti bertanya dan berterimakasih pada Joy selama perjalanan ke tempat parkir.
"hati hati ya Joy.. Kita berhutang banyak padamu hari ini.." kata Jin.
"tidak oppa.. Jangan terlalu berlebihan, aku hanya melakukan yang seharusnya.. Aku harap Jungkook segera sembuh.." katanya tulus.
Jin dan RM mengangguk berbarengan, "kami juga mengharapkan hal yang sama.."
YOU ARE READING
SAVE ME !
Fanfiction"entah apa..." jungkook menghentikan kalimatnya ragu "Tapi aku bisa bertahan ketika kamu menjagaku Joyiaa" Jungkook memegang wajah Joy dengan lembut.