Memohon

421 80 27
                                    

Jungkook POV

pagi ini aku bangun dengan perasaan berbeda. Tidak merasa sehat, tentu saja.

karena kepala ku pusing ketika terkena cahaya di jendela sialan yang entah siapa yang membuka. Mau tidak mau aku harus bangun dari ranjangku.

Tubuh ku seperti sudah bertarung dengan 1000 orang rasanya. Sakit di segala tempat. Bahkan untuk duduk saja kenapa aku harus menggunakan banyak tenaga.

"berengsek! Aku mulai benci tubuhku! Arghhhh!!" berteriak dan memaki menjadi bagian pagiku. Seperti ritual kebugaran.

Author POV

Jungkook berdiri dari ranjangnya, seketika dia tersenyum sedikit menyeringai ketika melihat pantulan dirinya di cermin.

Kemeja yang terbuka, celana yang sedikit melorot karena gesper dan kancingnya terbuka juga.

"hah apa yang dia lakukan.." gerutu Jungkook sambil membenarkan celananya, tapi malah membuka kemejanya. Membuat dia shirtless, untung semua yang ada di dorm ini laki laki.

Di ruang tamu membernya sudah duduk bersamaan. Semua mata menatap tajam ke arah Jungkook.

"wae?" tanyanya bingung.

"apa saja yang kamu ingat kemarin?" tanya Suga langsung tanpa basa basi.

"sakau ditengah acara" jawabnya santai sambil berjalan untuk mengambil beer, "diantar pulang oleh si semok Joy, dia bahkan membuka baju ku" katanya cengengesan sambil membuka botol beer.

"hanya itu?"

Jungkook mengangguk, "ah hyung.. Ngomong ngomong.. Dia beriku berapa pil? Tubuhku sakit sekarang. Terlalu banyak atau terlalu sedikit dampaknya sama.." cerocosnya.

"dia tidak memberimu obat itu sama sekali."

"mwo??" hampir saja Jungkook menyemburkan kembali beernya.

"dan kamu membuat hyungnya mengamuk tadi malam."

"ahh.. Karena dia pulang malam di kamar lelaki?" kikiknya.

"apa kamu benar benar dikendalikan obat itu?" kini V mulai bertanya dengan nada sindiran.

"wae?" tanya Jungkook bingung.

"kamu tidak ingat apa yang kamu lakukan?  Chanyeol dan Baekhyun mengamuk tadi malam karena melihat tangan, pundak dan punggung Joy terluka.." jelas Jin penuh penekanan.

Jungkook diam beberapa detik berusaha mengingat kejadian kejadian kemarin. Dia menyimpan beernya. "ahh aku ingat.. Aku tidak sengaja mendorongnya Hyung.."

"tsh..." tanggapan semua membernya.

"aku akan meminta maaf sekarang.."

"bersikaplah yang benar! Aku tidak ingin diceramahi para Oppa-nya lagi gara gara sikapmu!!" teriak Jhope, tapi Jungkook tidak menggubris dan bergegas untuk mandi.
-------------------

Joy bangun dari tidurnya, dia melihat dirinya dalam cermin panjang.

Lalu mencoba memencet bagian bagian ruam di tubuhnya.

"aw sakit.." ringisnya, "ahhh eoni pasti tambah marah kalau melihat ini."

Saat Joy sibuk memeriksa satu persatu lebam di tubuhnya, dia mendengar ribut ribut diluar.

Sebelum keluar kamar, Joy menutupi tubuhnya memakai cardigan.

"eoni wae?" kata Joy sambil berjalan ke arah pintu masuk.

Dia bisa melihat dengan jelas Jungkook sedang berdiri didepan pintu meskipun Seulgi ada didepannya.

Mata mereka saling memandang selama beberapa detik. Lalu Joy menutup matanya agar fokus.

"Kookie! Kamu sudah sembuh?" tanya Joy riang. Tapi Jungkook hanya melihatnya dengan tatapan bingung, "kamu bisa mengucapkan terimakasih di lain waktu Jung.. Jangan memaksakan tubuh mu" kata Joy sambil pura pura menyentuh dahi Jungkook, "ah bahkan kamu masih demam.. Ayo masuk di luar pasti dingin kan.." Joy menarik nya ke dalam kamar.

"yak! Disini saja ngapain dibawa ke kamarmu!!" teriak Wendy.

"eonni... Jungkook butuh ruangan hangat.."

"apa maksudmu eoni, satu satunya ruangan yang memiliki pemanas ruangan kan hanya ruang tamu kita.." kikik Yeri.

"ahh.. Terserah lah, aku dan Jungkook membutuhkan tempat yang lebih privacy!"

"yak joyia!!" teriak Irene.

Tapi Joy menutup pintu kamarnya lebih dulu.

Joy menghembuskan nafasnya dengan keras. Lalu menatap Jungkook dengan sinis. Sementara yang ditatap sedang asik melihat lihat kamar Joy.

"mau apa kesini?"

Jungkook duduk dengan santai di kasur Joy yang masih berantakan. "mmm.. Kita mulai dari Kookie. Meskipun agak geli mendengarnya, aku suka jika itu kamu yang bilang.." katanya sambil nyengir ke arah Joy.

Joy memutar bola matanya malas, "baiklah Kookie terserah apa mau mu. Tapi sepertinya hari ini km kurang tepat untuk berkunjung.."

Jungkook berdiri dan mendekati Joy, dia tiba tiba membuka setengah cardigan yang dipakai Joy. Joy refleks berteriak karena kaget.

"yak!!"

"ahh.. Jadi ini yang membuat Baekhyun hyung mengamuk di dorm kami semalam.." katanya sambil melihat serius lebam di pundak dan tangan Joy.

"baekhyung hyung?" tanya Joy tidak percaya.

"punggung mu juga luka yaa?" kata Jungkook sambil mengelus punggung Joy.

Tapi sedetik kemudian Joy memukul tangan Jungkook sekuat tenaga, "are you crazy?!!"

Jungkook mengangkat kedua tangannya.

"padahal kemarin kamu duluan yang memegang bagian pentingku.." gumam Jungkook yang sukses membuat muka Joy memerah.

"kemarin kan kamu.... Arghhh!!"

Jungkook hanya tersenyum kecil melihat Joy yang lucu ketika kesal.

"aku sakau Joy.. Kamu tau itu kan?" tidak ada jawaban dari Joy, "aku selalu kehilangan kendali ketika sakau. Maafkan aku Joyie.." masih tidak ada jawaban.

"dan makasih.. Berkat kamu kemarin aku bisa bertahan tanpa menghisap heroin.."

Joy masih saja kaget mendengarnya. Padahal ia sudah tau dan melihat sendiri obat terlarang itu di tas Jungkook.

"aku tidak melakukan apa apa.." kata Joy pelan.

"entah apa..." jungkook menghentikan kalimatnya ragu "Tapi aku bisa bertahan ketika kamu menjagaku Joyiaa" Jungkook memegang wajah Joy dengan lembut.

Joy menjauhkan wajahnya dari tangan Jungkook.

"oke.. Terimakasih telah di terima. Meskipun sebenarnya, siapapun saat itu pasti akan melakukan hal yang sama dengan ku. Itu hanya hal biasa.." kata Joy sambil lalu.

Jungkook masih diam tanpa ekspresi sambil memandang Joy dalam dalam.

"wae?" kata Joy pura pura galak. "pulang lah.. Kamu dan hyungmu sudah banyak berterima kasih kemarin. Dan aku harus meminta maaf pada sunbae ku ternyata mereka sangat khawatir padaku, tapi aku malah membohonginya untuk melindungimu." cerocos Joy.

"park Soyoung.." suara Jungkook dalam.

Joy hanya memandangnya tidak mengerti. Jungkook menunduk, wajahnya seperti sedih bercampur stress dan putus asa secara bersamaan.

"apalagi??" kata Joy tidak sabar karena Jungkook hanya diam.

"pleaseee... Save me.. Aku ingin sembuh.." Jungkook menatap mata Joy dengan dalam. Matanya meneteskan air mata di akhir kalimatnya.

SAVE ME !Where stories live. Discover now