🌿DTP 2🌿

5.7K 783 47
                                    

Seisi kelas meneguk ludah begitu mendengar perkataan Mrs. Poison.

"Portal di Abyras terbuka, makhluk-makhluk itu bertambah banyak. Mereka sudah menyebar dengan sangat cepat, Siren, Chimera, Minotaur, Hydra, Orthrus, Sphinx, dan yang lainnya."

"Jika saja mereka masih berada di dalam batas, kita mungkin masih bisa menjaga manusia tetap aman. Tapi mereka mulai menyerang ke hunian penduduk."

"Kita bisa menutup portalnya jika kalian membunuh sumber kekuatan portal itu, Sang Raja. Maka dari itu, kami memberi tugas untuk kalian."

"Kedua belas anak Dewa Olympus, pergilah ke Gunung Abyras dan tutup portalnya. Sisanya, basmi makhluk-makhluk yang mulai mengacau di kota."

Seokjin menghela nafas, itu artinya ia mau tidak mau harus pergi ke Gunung Abyras. Pemuda itu menoleh pada Chanyeol, "Kau ikut?"

Chanyeol tersenyum, "Tentu saja Seokjin, aku anak Poseidon."

●●●

Seokjin dan Jimin sedang berlatih pedang, suara denting senjata menghiasi usaha mereka. Seokjin berusaha mengimbangi kekuatan dan kelincahan Jimin. Peluh menghiasi dahinya tapi pemuda itu belum menyerah, ia harus bisa mengalahkan Putra Ares itu, yah walaupun rasanya mustahil.

"Tak kusangka Jungkook mengkhawatirkan saudaranya ini."

Seokjin mengernyit tidak paham, "Kau berusaha mengalihkan perhatianku atau apa?"

Jimin terkekeh, ia membalas serangan Seokjin dengan sangat santai. Pemuda itu mengangkat pedang Seokjin dengan pedangnya lalu menggores lengan Seokjin, tidak cukup dalam. "Kau tau sendiri, mengalihkan perhatian bukan gayaku Seokjin. Lagipula aku berkata sejujurnya, kau cukup hebat."

Seokjim mendengus, balas menyerang Jimin lagi, luka tadi tidak membuatnya gentar. "Well, kupikir sebelumnya aku lalai. Delapan orthrus mengepungku dan kau tau?"

Jimin mengangkat sebelah alisnya, bertanya-tanya apa yang ingin dikatakan Seokjin.

"Aku sempat berdoa, semoga Dewa Hades mengirimku ke dunia lagi jika aku sampai di alamnya."

Jimin terbahak karena ucapan Seokjin, "Yah mungkin kau bisa membujuk Hades melalui putranya."

Pedang Jimin dan Seokjin masih saling membentur dan bergesekan. Tidak ada yang terlihat ingin mengalah walaupun tubuh keduanya dipenuhi keringat. Seokjin berusaha menggores lengan Jimin tapi segera ditepis olehnya, "Siapa Putra Hades?"

Jimin mengendikkan bahu, "Siapa lagi kalau bukan Taehyung Kim?"

Seokjin bergidik ngeri, seumur hidupnya ia tidak mau berurusan dengan Taehyung ataupun Namjoon. Kedua anak dewa tertua itu terlalu dingin, berbeda dengan Chanyeol yang ramah. Cukup sekali saja ia berurusan dengan Namjoon waktu itu, "Aku tidak mau berurusan dengannya."

Jimin mengangguk, "Aku setuju denganmu."

Satu jam mereka berlatih pedang, setelahnya mereka pergi ke Athena Camp Food untuk makan siang. Mereka melihat Jungkook di salah satu meja sedang bercengkrama dengan Yoongi Min, Putra Hefaistos. Seokjin dan Jimin menghampiri keduanya, lalu ikut duduk di sampingnya.

"Hey, kalian juga ikut pergi ke Abyras?" Yoongi bertanya dengan nada datar dan dingin. Jimin mengangguk, "Mau bagaimana lagi? Berdoa saja Dewa Hades bersedia mengirim kita ke dunia lagi jika nantinya kita pergi ke alamnya."

Jungkook memutar bola matanya malas mendengar perkataan konyol Jimin. Seokjin hanya terdiam lalu terkaget kala merasakan puncak kepalanya dikecup seseorang. "Astaga Chanyeol! Kau mengagetkanku!"

Chanyeol sang pelaku terbahak, ia lantas mendudukkan diri di samping Seokjin. Seketika Jungkook menatap pria itu heran, "Kalian teman atau apa sih?"

Seokjin mendengus lalu menjitak kepala Chanyeol, sukses membuat pria itu mengaduh kesakitan. "Jangan pikirkan perlakuannya tadi, ia memang suka menjahiliku."

Jimin meringis karena perkataan Seokjin, ia sebenarnya merasa kasihan pada Chanyeol. Pemuda itu tau, jika sang Putra Poseidon memiliki perasaan lebih pada Seokjin. Tapi apalah daya, Seokjin sendiri menganggap Chanyeol hanya sebagai teman.

"Omong-omong, kapan kita berangkat?" Seokjin meminum minumannya yang telah ia pesan, rasa segar langsung mengalir di tenggorokannya.

"Entahlah, aku, Namjoon, dan Taehyung berencana menanyakannya pada Mr. Helos nanti." Chanyeol mengusap rambut Seokjin berkali-kali, sukses membuahkan protesan dari mulut korban. "Hentikan itu! Rambutku berantakan!"

Jungkook dan Jimin terbahak, sedangkan Yoongi melirik ke arah Namjoon yang berada di seberangnya. Pria itu terlihat mendengus lalu kembali memakan makanannya dengan tenang.

●●●

Ini tengah malam dan Seokjin dengan nekatnya mengendap-endap keluar gerbang Athena Camp. Ia memiliki feeling jika rusa yang waktu itu diselamatkannya menunggu disini. Matanya berbinar kala menemukan rusa itu berdiri tak jauh di hadapannya.

Seokjin berlari kecil, ia langsung memeluk leher rusa itu. "Hey, aku merindukanmu."

Pemuda itu menengadahkan kepalanya, ia bisa melihat langit malam dengan ribuan bintang dan bulan di atasnya. "Kau lihat? Itu bulan, salah satu bagian dari ibuku."

"Kau tau? Ibuku dewi bulan dan ia saudari kembar Apollo, ayah Jungkook." Seokjin menghela nafasnya lantas mengelus punggung si rusa, "Aku berharap bisa menjadi hebat seperti ibuku."

Hening, hingga suara langkah kaki membuat Seokjin waspada. Matanya meneliti sekeliling dan kembali melihat seorang pria dengan surai ash grey.

"Kau seharusnya tidak keluar dari area camp." Nada bicaranya tetap terdengar dingin seperti sebelumnya. Seokjin mendengus, "Aku hanya ingin melihat rusa ini, lagipula tempatku tidak terlalu jauh dari camp."

Namjoon masih menatapnya dingin, "Bodoh! Sekalipun tempatmu dekat, jika kau berada di luar pelindung Zeus, makhluk-makhluk itu tetap akan menyerangmu."

"Lalu? Kau juga kesini, kenapa aku tak diperbolehkan?" Namjoon menghela nafasnya begitu mendengar ucapan Seokjin, "Karena aku bisa melindungi diriku sendiri."

Seokjin menepuk kepala rusa di sampingnya, "Pergilah." Rusa itu menunduk lalu berlari pergi, meninggalkan Seokjin dan Namjoon.

"Kembalilah! Lusa kita akan berangkat ke Abyras." Pemuda itu mendengus karena perkataan Namjoon, ia lantas mulai melangkah untuk kembali ke camp.

"Tunggu!" Seokjin berhenti melangkahkan kakinya.

"Jangan pernah keluar dari area camp sendirian!"

"Kenapa?"

Namjoon menatap lurus ke depan, ke arah kegelapan dan pepohonan yang bergerak tertiup angin.

"Because I don't want my lili flowers wilted."

Dan Seokjin tak mengerti apa maksud pria itu.

~TBC~

Hope you enjoy it, see you next chapter:)

Borahae💜💜


Destroy The Problem [ NamJin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang