🌿DTP 8🌿

3.6K 659 19
                                    

Seokjin telah selesai makan, di dalam kapal ia bersama dengan Daniel, Putra Hermes itu sedang menyetir. Seokjin menyandarkan kepala di dekat jendela, ia bisa melihat laut dari sini. Tangannya tergerak menyentuh kalung di lehernya, ia menatap kosong pemandangan di luar.

Apa aku merepotkan semua orang dengan selalu membuat mereka khawatir?

Apa aku juga merepotkan Jungkook karena terlalu sering meminta bantuannya?

Pemuda itu menghela nafas, ia melangkah keluar, menghampiri demigod yang lain. Chanyeol melihat kedatangan Seokjin, tanpa ragu ia menarik pergelangan tangan pemuda itu untuk duduk di sebelahnya.

"Sedang membahas apa?" Seokjin menatap Jungkook dan Jimin bergantian. Jimin menggeleng, lantas merapikan rambutnya yang berantakan tertiup angin. "Hanya berbagi cerita tentang masa lalu kami."

Seokjin mengangguk kecil, ia tidak tertarik untuk membahas hal ini. Masa lalunya sangat tidak menyenangkan untuk diceritakan. Pemuda itu hanya mendengarkan kisah dari teman-temannya, sadar jika Seokjin sama sekali tak membuka suara, Annetha menatap cemas pemuda itu. "Seokjin, kau oke?"

"Ya."

Sontak yang lain terkejut, Seokjin tidak pernah seperti ini, well mungkin pernah saat ia marah pada Taehyung waktu itu. Pemuda itu menjawab singkat dan suaranya terdengar dingin. Manik hitam Taehyung meneliti Seokjin, "Ada apa? Kau mempunyai masalah?"

"Tidak."

"Tapi kau tak seperti biasanya." Yoongi yang biasanya cenderung tak mempedulikan hal-hal sepele kali ini ikut berucap. Yang lain memusatkan perhatian pada Seokjin sementara pemuda itu masih diam. "Lalu? Apa aku harus selalu terlihat seperti biasanya?"

Jungkook mulai resah, ia tau pasti penyebab saudaranya bersikap seperti ini. "Seokjin, kau sedang memiliki masalah kan?"

"Tidak."

"Seok- "

"Jungkook Jeon jangan campuri urusanku!" Bentakan Seokjin sukses membuat yang lain kaget, Jungkook mengepalkan tangannya, balas membentak Seokjin.

"Seokjin!"

"Apa?!" Mata Seokjin memerah menahan tangis, Sial! Pemuda itu tak tau kenapa emosinya seperti ini. Seokjin berdecak kesal lantas berdiri dan melenggang pergi, melangkahkan kakinya kembali ke daerah belakang kapal.

Pemuda itu mendudukkan diri di pinggir kapal, menutup wajahnya dengan tangan dan mulai terisak. Seokjin menjadi emosional karena pemikirannya sendiri, berpikir bahwa ia berkali-kali merepotkan teman-temannya dan Jungkook.

Seokjin masih menangis, ia menekuk lututnya dan menyembunyikan wajah, tak sadar jika ada orang yang mendekat ke arahnya. Orang itu langsung duduk di samping Seokjin dan menatap pemuda itu yang masih menyembunyikan wajah.

"Hey.. "

Seokjin sukses terkejut, ia mendongak dan menoleh ke samping, Namjoon ada di sana. Tak ingin Putra Zeus itu melihat air matanya, walaupun percuma, ia bangkit dengan cepat dan berniat melangkah pergi. Seokjin tersentak kala Namjoon menahan pergelangan tangannya dan menarik Seokjin, membawa pemuda itu dalam pelukannya.

"Ada apa?" Namjoon bertanya lirih sementara Seokjin mematung. Namjoon bertanya lagi, "Ada apa Seokjin? Kau bisa bercerita padaku."

Destroy The Problem [ NamJin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang