"Eunghh.. " Seokjin melenguh, ia berusaha mengembalikan kesadarannya. Dilihatnya langit sudah gelap, menandakan malam tiba. Netranya menangkap Daniel yang sedang membawa obor dan Namjoon berada tepat disampingnya. Pemuda itu dapat merasakan jika kini ia tengah berada di atas tubuh rusanya.
"Namjoon.. " Seokjin berkata lirih, yang dipanggil menoleh. "Sudah baikan?"
"Well kurasa. Bisakah aku turun?" Namjoon menggelengkan kepalanya, kondisi Seokjin belum benar-benar pulih. "Tidak, kau belum pulih."
"Tapi aku arghh.. " Pemuda itu merintih kesakitan saat mencoba duduk, Namjoon berdecak. "Bukankah sudah kukatakan?"
Seokjin sukses mendengus kesal dan tetap dalam posisinya yang menyandarkan dada di leher Lethan. Jungkook yang mengetauhi saudaranya sudah sadar langsung berucap sebal, "Hey Seokjin aku benar-benar khawatir padamu."
Seokjin terkekeh, "Tumben kau khawatir?"
Jungkook memutar bola matanya malas, "Bodoh! Aku khawatir padamu setiap saat."
"Oke oke baiklah, aku hanya bercanda."
Namjoon menatap Seokjin dengan mata emeraldnya yang terkena pantulan api obor, sadar jika diperhatikan, Seokjin balik menatap Namjoon. "Ada apa?"
"Ck, kau bodoh!" Pemuda yang dikatai bodoh tersenyum, "Atas dasar apa kau mengataiku seperti itu?"
Namjoon menatap Seokjin dingin, "Dengan mengorbankan diri demi menyelamatkan orang lain, kau pikir itu tidak bodoh?"
"Aku hanya tidak ingin melihat orang lain terluka." Pemuda itu menghela nafas, ia menatap obor sejenak lalu kembali menatap manik emerald Namjoon.
"Sama denganku." Seokjin mengernyit tidak paham karena perkataan Namjoon. Pria itu menatapnya dalam, seolah tersesat dalam manik hazel Seokjin.
"Karena aku tidak bisa melihatmu terluka, Seokjin."
●●●
Daniel menghentikan langkahnya di bawah pohon besar. Hoseok mengernyit, "Ada apa?"
Daniel menatap teman-temannya satu persatu, "Kita bisa bermalam disini jika kalian mau."
"Bagaimana?" Taehyung mengangguk, ia lantas menoleh ke arah Seokjin. "Ide bagus, kurasa Seokjin butuh istirahat."
Mendengar hal itu sang pemilik nama tersenyum, ia tak menyangka jika Putra Hades itu mempedulikan kondisinya. Namjoon dan Chanyeol mendengus.
Seokjin tetap berada di atas Lethan saat yang lain sibuk membenahkan tempat untuk bermalam. Taehyung berada di samping Seokjin, memastikan pemuda itu aman, cerberus berada di sekelilingnya.
"Kau tidak harus seperti ini Taehyung, lindungi saja Elene, Chaira, dan Annetha. Aku baik-baik saja." Seokjin berkata sambil mengelus leher rusa kesayangannya.
"Di sekeliling mereka sudah ada Jimin dan Chanyeol, sedangkan kau sendiri."
"Tapi- "
"Diam dan turuti saja Seokjin." Manik hitam Taehyung yang menatap pemuda itu tajam sukses membuat Seokjin terdiam. Ia menghela nafasnya pasrah, mematuhi perintah sang Putra Hades.
Tempat itu sudah dibenahi dan Taehyung berniat menggendong Seokjin, tapi tangan Namjoon mencekalnya. "Biar aku saja."
Suara Namjoon terdengar dingin dan mata emeraldnya menatap Taehyung tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destroy The Problem [ NamJin ]
FanfictionNamjoon menatap lurus ke depan, ke arah kegelapan dan pepohonan yang bergerak tertiup angin. "Because I don't want my lili flowers wilted." Dan Seokjin tak mengerti apa maksud pria itu. WARN! BL, demigod au, half-blood, fantasy