🌿DTP 6🌿

4.1K 684 44
                                    

Seokjin membuka matanya yang terasa berat, pemuda itu langsung memandang langit.

Sudah pagi.

Ia mengedarkan pandangan ke sekililing, singa kemarin sudah tidak ada disisinya. Putra Artemis itu tersenyum sedih, ia yakin jika singa yang kemarin berada di sisinya sudah pergi terlebih dahulu. Pemuda itu kembali mengamati sekeliling, teman-temannya yang lain masih tidur.

Tunggu! Mana Namjoon?!

Seokjin langsung berdiri saat mengetauhi Namjoon tidak ada disana, tubuhnya sudah tidak terlalu sakit seperti kemarin. Ia mengambil busur dan panahnya, lantas bergegas pergi mencari Namjoon.

Seokjin tidak tau kemana pria itu pergi, jadi ia menggunakan insting alam liarnya. Pemuda itu mengikuti kemana kakinya mengarah, tak butuh waktu lama dan Seokjin menatap takjub pemandangan di depannya. Ini sebuah danau di tengah-tengah hutan, sinar matahari langsung masuk ke dalam air dan beberapa kelinci hutan bermain-main di sekitar danau.

Seokjin tersenyum, lantas berlari kecil menghampiri beberapa kelinci hutan. Ia meletakkan busurnya dan mengangkat satu kelinci berwarna putih. Pemuda itu menyandarkan kelinci di dadanya dan terkikik kecil saat hewan itu mengendus lehernya. Seolah lupa dengan tujuannya mencari Namjoon, ia bermain-main dengan kelinci itu.

"Seokjin?"

Pemuda itu berbalik saat mendengar suara seseorang, itu Namjoon.

"Kenapa kau berada di sini?"

Seokjin berdecak menghampiri Namjoon, ia menyilangkan tangan di depan dada. "Aku tadi mencarimu bodoh! Kemana saja kau?"

Namjoon mendengus, "Bukan urusanmu."

"Tentu saja urusanku! Bagaimana jika kau tiba-tiba diserang makhluk itu?!"

Namjoon menyeringai, lantas memiringkan kepala sambil menatap Seokjin. "Aku bisa melindungi diriku sendiri. Lagipula kenapa kau khawatir?"

Seokjin menatap pria di depannya dengan kesal, "Tentu saja aku khawatir bodoh! Aku- "

Pemuda itu langsung menghentikan kalimatnya, benar juga. Kenapa ia harus khawatir sedangkan Putra Zeus itu bisa melindungi dirinya sendiri?

Namjoon kembali menyeringai, ia berjalan mendekat ke arah Seokjin. Dilihatnya pemuda itu sedang menunduk, sepertinya bingung dengan apa yang barusan dia katakan. "Aku apa hmm?"

Seokjin mendongak dan terkejut kala Namjoon berada sangat dekat dengannya, ia bisa merasakan nafas pria itu di wajahnya. "A-aku.. "

"Aku?" Namjoon mendekatkan wajahnya ke wajah Seokjin dan sukses membuat pemuda di depannya memerah, "Apa jangan-jangan kau tertarik padaku?"

"Apa?! Ti-tidak!" Seokjin mendorong dada Namjoon menjauh, lantas berlari pergi meninggalkan Namjoon, ia sendiri bingung dengan perilakunya. Sedangkan Namjoon tertawa karena berhasil menggoda Putra Artemis itu.

●●●

Taehyung mengepalkan tangannya saat melihat pemandangan di depan. Ia baru saja bangun dan melihat Seokjin tidak berada di tempatnya, pria itu tidak sadar jika Namjoon juga menghilang.

Taehyung berniat mencari Seokjin tapi yang dicarinya langsung datang dengan wajah memerah. Ia hendak bertanya apa yang terjadi tapi pertanyaan itu menyangkut di kerongkongannya saat melihat Namjoon datang menyusul Seokjin. Pria itu langsung sadar jika tadi Namjoon tidak berada di sini.

Sial! Apa yang terjadi dengan mereka berdua?!

"Darimana saja kau?" Taehyung menatap dingin pada Seokjin, manik hitam itu sukses membuat sang Putra Artemis merasa terintimidasi.

Tak ada angin tak ada hujan, Taehyung menarik tangan Seokjin lalu merengkuh tubuhnya, sukses membuat sang Putra Artemis membelalak kaget. "Tae-Taehyung?"

"Jangan menghilang seperti tadi! Kau membuatku khawatir." Taehyung memeluk Seokjin erat, manik hitamnya menatap Namjoon dengan tajam. Putra Zeus mengepalkan tangan dan memilih mengalihkan pandangannya. Seokjin terkekeh kecil di pelukan Taehyung, "Ternyata Putra Hades bisa khawatir juga ya?"

"Aku baik-baik saja, terimakasih telah mengkhawatirkanku."

Putra Artemis itu membalas pelukan Taehyung dan Taehyung semakin mengeratkan pelukannya. Melihat Seokjin dan Namjoon seperti tadi, entah kenapa membuatnya merasa marah. Perasaan ini, Taehyung tau betul perasaan ini dan ia telah memastikannya.

Sepertinya aku benar-benar jatuh padamu.

●●●

Kedua belas demigod itu melanjutkan perjalanannya, tujuan mereka sekarang adalah Desa Arsell.

"Seokjin, kurasa kau sebaiknya menitipkan Lethan di Desa Arsell." Hoseok menatap punggung Seokjin, Putra Artemis itu menengok ke belakang. "Apakah harus?"

"Sayangnya iya, kita tidak bisa membawa Lethan menyeberangi laut." Hoseok menghela nafas, ia sebenarnya tidak mau membuat Seokjin kecewa, tapi mau bagaimana lagi? Jika mereka membawa cerberus Taehyung itu tidak masalah, karena makhluk itu cukup kuat dan berasal dari dunia bawah, sedangkan Lethan? Hoseok takut nantinya rusa itu bisa celaka jika tiba-tiba harus berhadapan dengan monster laut.

"Baiklah tak apa, toh ini demi kebaikan Lethan." Seokjin tersenyum sedih sambil membelai punggung Lethan.

Jimin memainkan pedangnya sambil berjalan, ia lantas menengok ke belakang, ke arah Chanyeol. "Apa nanti kita bertemu monster laut?"

Chanyeol mengangguk, "Kemungkinan besar."

"Kusarankan kalian nanti mengisi tenaga dengan maksimal di desa, makanlah dan beli sesuatu yang berguna. Seperti senjata mungkin?"

Jimin dan yang lain mengangguk, kecuali Namjoon dan Taehyung. Hening, Elene membuka suara, ia menatap Seokjin. "Seokjin.. "

"Ya?" Seokjin menyahut sambil mengusap-usap leher rusanya. Elene tersenyum sambil memperhatikan kegiatan Putra Artemis itu, "Aku iri padamu."

Sontak Seokjin dan yang lain menoleh pada Elene, Putri Aphrodite itu masih saja tersenyum. "Kau terlihat sangat indah dan aku iri padamu, saat kau berada dekat dengan hewan-hewan itu, cahaya Artemis seolah-olah melekat pada dirimu."

Seokjin terkekeh, "Tidak, aku tidak seperti itu. Kau lebih cantik dan indah Elene, aku tidak memiliki hal seperti itu."

"Bahkan sangat memungkinkan, pesonamu pasti akan menaklukkan ketiga anak dewa tertua."

Taehyung, Namjoon, dan Chanyeol sontak tersedak ludah mereka sendiri. Seokjin tertawa karena reaksi itu, Jungkook langsung menyikut lengan Chanyeol. "Kurasa hanya dua, karena Putra Poseidon ini sudah terjatuh padamu Seokjin."

"Jungkook! Sudah kubilang Chanyeol tidak seperti itu!" Seokjin berteriak kesal dan Jungkook tertawa, "Astaga aku heran, kapan Putra Artemis ini akan peka?"

"Ck terserah."

"Kurasa tidak ada satupun, karena semuanya sudah terjatuh dalam pesona Seokjin." Yoongi bergumam lirih dan Hoseok samar-samar mendengarnya, "Apa katamu?"

Yoongi sontak terkejut, "Ti-tidak, aku hanya setuju dengan ucapan Jungkook."

Hoseok mengangguk percaya dan Yoongi bernafas lega. Chanyeol melirik Taehyung dan Namjoon, ia mendengus.

Bahkan saudaraku sepertinya mulai menyukai Seokjin, astaga!

~TBC~

Chanyeol tertykung eaa😂😂

Yang sabar ya bang, sini sama aku aja😌😌

Borahae💜💜

Destroy The Problem [ NamJin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang