31. Burn My Lungs and Curse My Eyes

22.8K 1.2K 94
                                    

Selamat hari buruh! Maaf karena lama tidak update. Semoga pembaca setia TBLC masih mau menunggu kelanjutan kisah Ramona dan Alina, ya. Saya lagi patah hati nih karena semalam, drama kesayangan baru saja tamat. Bisa tebak drama apa? Lima penebak pertama akan saya follow (jika belum difollow)

Silakan putar lagu pada media di atas.

Ini dia sambungan cerita Alina dan momma. Update lagi setelah vote chapter ini mencapai 650. Selamat membaca.

.

.

.

.

.

Sebelum Ramona mendapat kabar dari Maria, Manuel sudah lebih dahulu mengenai kabar yang menyebar di internet dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum Ramona mendapat kabar dari Maria, Manuel sudah lebih dahulu mengenai kabar yang menyebar di internet dengan cepat. Dia sudah mulai bergerak begitu publisisnya menghubungi. Tidak lupa olehnya untuk menghubungi pengacara guna menggugat media-media yang tanpa izin mengekspos wajah Alina. Sengaja olehnya tidak langsung memberi tahu Ramona karena dia belum mau menciptakan kepanikan. Alina pun masih tertidur dengan nyenyak di kamarnya.

Di saat pikiran dan emosinya berkecamuk, Manuel justru menerima panggilan telepon dari satu orang yang benar-benar tidak dia harapkan. Pria itu sempat menggerung sebelum mengangkat teleponnya. "Yes, Sir?"

"Jelaskan sekarang juga! Apa benar itu anak harammu yang lain?!" Suara pria tua di seberang telepon terdengar menggelegar di telinga Manuel. Dia menyadari bahwa ini benar-benar situasi yang buruk jika sampai orang ini menghubunginya.

Menuel berdeham, menyiapkan dirinya yang dia yakini akan kena semprot. Dirinya hanya berharap orang yang meneleponnya ini tidak sampai terkena serangan jantung. "Ya, dia adalah putri kandungku."

Satu detik, dua detik, hingga lima belas detik berlalu tanpa tanggapan untuk pengakuan Manuel. Akhirnya pria yang menelepon Manuel berkata, "Datang dan jelaskan kepadaku secara langsung dalam lima belas menit."

Setelah sambungan teleponnya terputus, Manuel merutuk. Dia sudah tua, tetapi Juan Pablo Sanchez, ayah kandungnya tidak segan memarahinya seperti saat remaja dulu jika anak-anaknya ada yang mengacau. Manuel sebenarnya adalah yang paling jarang membuat ayahnya murka. Terakhir kali pria ini marah adalah ketika Manuel menjalin hubungan dengan gurunya dulu hingga wanita itu melahirkan Alejandro.

Manuel dengan berat hati akhirnya menggendong Alina yang masih tidur ke apartemen Ramona. Banyak sekali yang harus dia kerjakan untuk membereskan kekacauan ini. Dia pun perlu mencari tahu siapa yang mengambil gambar-gambar tersebut.

"Selamat pagi," sapa Manuel begitu Ramona membuka pintu apartemennya. Ekspresi frustrasi dan panik terlihat pada diri wanita tersebut. "Dari reaksimu, kuterka kau sudah tahu apa yang terjadi."

Ramona menerima Alina dari gendongan Manuel lalu mempersilakan pria itu untuk masuk—yang ditolak karena Manuel terburu-buru. "Ya, apa yang sekarang harus kita lakukan?" desah Ramona.

The Billionaire's Love ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang