23. New York, New Lover?

23K 1.5K 90
                                    

"Ini enak sekali, Ramona, Maria," puji Alejandro sebelum menyendokkan kembali ayam saus asam manis ke mulutnya. Laki-laki berkulit kecokelatan itu sampai memejamkan mata ketika indera pengecapnya terhanyut oleh rasa yang menggoda.

"Terima kasih banyak, Alejandro. Silakan makan yang banyak, jangan sungkan." Ramona puas karena masakannya disukai.

Sesuai rencana, Jumat malam, Ramona mengundang Alejandro dan Manuel untuk makan malam di apartemennya. Ramona dibantu Maria memasak berbagai jenis hidangan untuk menjamu tamu mereka. Ada ayam saus asam manis, lasagna, hingga beverois sebagai hidangan penutup. Untuk orang dewasa, ada wine sementara Alina dan Matthias mendapatkan es krim sebagai tambahan dessert mereka.

Alejandro menyikut pelan Manuel yang duduk di sebelahnya. Dia menggeleng kepala melihat ayahnya terus saja menyumpalkan makanan ke mulut dan belum sekali pun memberikan pujian kepada juru masaknya. "Ah, maafkan aku. Sudah lama sejak aku makan masakan rumah seperti ini," kata Manuel mengelap mulut dengan serbet, sesudah menelan makanan. Pria itu sedikit tersipu karena sampai harus ditegur oleh putranya.

"Masakanmu benar-benar membangkitkan selera, Maria." Manuel tersenyum kepada wanita paruh baya yang duduk di dekat cucunya. Dia tidak melihat Ramona yang melotot ke arahnya. "Jika boleh, aku ingin meminta resep untuk saus asam manisnya. Buatanmu sedikit berbeda dengan yang biasa kumakan."

Maria berdeham. "Terima kasih untuk pujianmu, Manuel. Namun, yang memasak ini adalah Ramona. Kau bisa meminta resep kepadanya."

"Ah, begitu rupanya." Manuel pun berpaling kepada Ramona. "Kau bisa membagi resepnya untukku?"

Ramona pura-pura tidak mendengar, sibuk memotongkan kecil-kecil daging ayam untuk Alina dan Matthias. Saat Maria yang berdeham untuk menegur sikapnya, baru wanita muda itu membagi perhatiannya untuk Manuel. "Oh, maaf aku sejak tadi tidak mendengar yang kaukatakan."

Manuel tahu bahwa Ramona kesal karena yang dipujinya tadi hanya Maria, tidak seperti Alejandro yang memuji Ramona juga. "Aku sangat menyukai masakanmu. Kau benar-benar ahli dalam mengolah makanan, Ramona. Bisakah aku meminta resep saus asam manismu?" Senyuman yang diperlihatkan Manuel kepada Ramona sangat Manis, Ramona bahkan bisa merasakan giginya mulai sakit saking manisnya.

 Bisakah aku meminta resep saus asam manismu?" Senyuman yang diperlihatkan Manuel kepada Ramona sangat Manis, Ramona bahkan bisa merasakan giginya mulai sakit saking manisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau kalian memang menyukai masakan Ramona, sering-seringlah mampir kemari," tawar Maria.

Ramona mendelik kepada ibunya yang seenaknya saja menyuruh dia menjadi juru masak untuk tambahan tiga orang—sebenarnya Ramona hanya keberatan dengan Manuel, tidak dengan Alejandro dan Matthias—tanpa persetujuannya. Karena wanita paruh baya itu tidak melihat tatapan tajamnya, Ramona berdeham. Dia memasang wajah ramah kepada Matthias dan Alejandro. "Matthias, kau dan ayahmu bebas kemari kapan pun kalian mau."

"Benar, Ramona?" tanya anak berambut ikal itu senang. "Terima kasih!"

"Terima kasih banyak tawaranmu, Ramona. Tapi aku tidak mau merepotkanmu. Kau sudah lelah menjaga Matthias seharian, aku tidak mau mengambil waktu istirahatmu."

The Billionaire's Love ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang