part 2

555 97 2
                                    

Seperti biasa Hyunjin selalu tanpa sengaja pulang bersamaan dengan Jihyo

"Jin!!"

Hyunjin menoleh dan tersenyum ketika melihat Jihyo berlari kearahnya

"Gimana latihan basket nya?"

"Baik, gimana rencana move on nya?"

"Hya!!" Jihyo langsung menabrakkan tubuhnya pada Hyunjin dan membuatnya sedikit bergeser

"Kak tahu gak?"

"Apa?"

"Masa anak-anak satu geng ku ngira kita ngelakuin hal gak bener di toilet sekolah?"

"Kamu sih suka ngomong ambigu pakai mendesah segala lagi"

"Habisnya aku ngeri, takut kakak sakit"

"Tuh kan kambuh lagi!"

"Eh tapi serius deh, emangnya kita sedeket itu ya, sampai kak Bin curiga kalau kita ada hubungan apa-apa?"

"Kamu terlalu sering nempelin aku"

"Mana nempel? Nempel tuh kayak gini" Hyujin menempelkan tubuhnya pada Jihyo, tapi fokusnya teralihkan apalagi setelah melihat senyum manis Jihyo

"Mau sampai kapan nempel nya?"

"Sampai ada dedek kecil di perut kakak"

Hyunjin langsung mendapat cubitan di perut karena kata-katanya

"Gimana kabar kakak kamu?"

"Masih sama, tetep sibuk kuliah"

"Jin"

"Hah, apa?"

"Sampe kapan mau gandeng tanganku?"

"Ih kakak tau aja, padahal aku gak ngerasa loh"

Hyunjin melepaskan genggaman tangannya

"Kak"

"Hmm"

Hyunjin mendekatkan wajahnya pada Jihyo dengan maksud membuat Jihyo berdebar tapi malah dia yang berakhir salah tingkah gara-gara kelakuannya

"Kak, kayaknya aku kena serangan jantung deh" Hyunjin meletakkan tangan Jihyo diatas dadanya yang berdentum keras

"Lebay!!"

"Ih sumpah!"

"Kalo kamu kena serangan jantung udah pasti mati dari tadi"

"Terus itu kenapa?"

"Pikir aja sendiri"

"Kak!!"

Lagi-lagi Hyunjin mengejar Jihyo yang mulai berjalan menjauhinya. Sebenarnya sudah beberapa bulan ini si pemuda tidak peka itu suka pada mantan kakaknya tapi dia lebih memilih menyembunyikan perasaannya apalagi saat ini dia tahu kalau Jihyo masih belum bisa melupakan kakaknya.

"Jin!!"

"Kak Jihyo majuin mulutnya dong aku mau cium" Hyunjin mulai memajukan mulutnya

"Hyunjin!!" Han dan Changbin berteriak bersamaan membuat telinga Hyunjin tuli sementara gara-gara suara keras mereka

Hyunjin langsung terbangun dan memukul kedua teman satu gengnya dengan bantal secara bergantian

"Gila!! Kalian bikin mimpi indah Hyunjin jadi mimpi buruk aja!!!"

"Elah, kenapa gak nembak dia aja sih!"

"Nembak? Pake pistol?"

"Bukan, pake anu" Changbin langsung memukul kepala Han

"Anu apa?"

"Itu anumu"

"Emang bisa?"

Changbin kembali memukul kepala Han yang menganggu Hyunjin

"Mulutmu maksud gue. Dia ini beneran bego ato gimana sih, heran gue!"

"Han gak boleh ngajarin Unjin yang aneh-aneh ya, nanti dia praktek gimana?" kata Changbin dengan aegyonya yang bikin Han terguling setengah mampus diatas ranjang Hyunjin

"Eh Seungmin belum dateng ya? Padahal kita udah janjian mau jalan" Hyunjin mencari satu-satunya teman satu gengnya yang paling waras diantara mereka Hyunjin dan teman satu geng lainnya

"Lagi mojok sama Tzuyu kali" jawab Changbin

"Jin, mandi sana gih!! Bau jigong lu"

Hyunjin dengan sengaja menebarkan aroma jigong cap naganya kearah Han yang langsung membuat Han menendang pantat Hyunjin gara-gara kelakuannya.

Akhirnya mereka jalan cuma bertiga Hyunjin, Han, dan Changbin. Mereka lagi asik nongkrong di sebuah cafe sampai akhirnya mantan Changbin muncul

"Cui, sembunyi cui!!"

"Napa?"

Sebenarnya Changbin mengajak mereka untuk memata-matai Chaeyong mantannya yang saat ini sedang ngedate dengan pacar barunya ditempat yang sama.

"Mantan"

Han langsung ikut sembunyi dibalik meja begitu mendengar kata mantan. Dia masih trauma gara-gara kelakuan Dahyun mantannya, dia jadi sering mimpi buruk saat malam hari

"Woi mantan siapa emangnya?" tanya Hyunjin sambil menundukkan kepalanya

"Mantan gue!!" Jawab Han dan Changbin bersamaan

"Emangnya mantan kalian samaan ya?"

"Hyunjin, lagi ngomong sama siapa?" suara gadis yang dia kenal memanggilnya

Hyunjin tersenyum bodoh melihat kearah Chaeyong yang sekelas dengannya

"Lagi ngomong sama meja" jawab Hyunjin dengan wajah tanpa dosa

Something Called Love (Jihyo X Hyunjin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang