part 16

247 56 1
                                    

Akhir-akhir ini Jihyo semakin sibuk belajar di perpustakaan, seperti biasa Hyunjin pasti mengikutinya dan tidur diatas pangkuannya hingga penjaga didalam perpustakaan menegur mereka.

"Hish, aku sebal!" gerutu Hyunjin

"Sebal kenapa?"

"Kita cari tempat lain saja yuk! Disini tidak bebas"

"Tidak mau, aku suka ketenangan disini"

Hyunjin semakin memajukan mulutnya karena kesal

"Jin"

"Apa sayang?"

"Mirip bebek"

"Biar aja, yang penting laku"

"Iyain aja"

"Kak, gak dingin? Aku lagi butuh kehangatan"

Kepala Hyunjin langsung mendapat pukulan ringan. Dia langsung memajukan mulutnya setelah mengusap kepalanya.

"Akhir-akhir ini aku jarang melihatmu belajar"

"Sedang bosan, lagipula sebentar lagi kan liburan musim panas. Bagaimana kalau kita berlibur bersama kak Bin dan yang lainnya?"

"Entahlah"

"Ayo lah Jihyo ku sayang!" rengek Hyunjin

"Hya, memangnya kamu keturunan bule panggil orang hanya dengan nama!!"

"Kak, nanti pakai bikini ya?"

Lagi, Jihyo memukul kepala Hyunjin pelan

"Gak asik"

"Ķalau gak asik, pacaran saja dengan yang lain"

"Oke"

Hyunjin langsung keluar dari perpustakaan, Jihyo langsung merasa kecewa dan kesal karena jawaban Hyunjin. Bel pulang sekolah berbunyi Jihyo menunggu Hyunjin menjemputnya tapi dia tidak datang juga, akhirnya Jihyo melangkahkan kakinya menuju kelas Hyunjin tapi dia juga sudah tidak ada disana. Jihyo semakin kesal saat melihat dia tengah bicara dengan Nancy, teman sekelasnya sambil tertawa. Jihyo sengaja tidak memanggil Hyunjin dan terus berjalan dibelakang mereka

"Jin, bisa pegang sebentar gak?" Nancy mengoper bukunya pada Hyunjin

"Bodoh, mereka bahkan terlihat lebih serasi"

Tapi bagaimanapun juga, lama-lama Jihyo merasa tak sanggup melihatnya. Kali ini dia mencoba mendahului mereka sambil menahan air matanya yang hampir jatuh.

"Jihyo bodoh!! Kenapa aku malah menangis sih?"

Dia kembali bermonolog tanpa menyadari kalau Hyunjin sudah meninggalkan Nancy dan berjalan lebih dulu untuk mengejar Jihyo. Pandangannya semakin kabur saat dia tidak bisa menghentikan air matanya, akhirnya dia berjongkok sambil menangis dipinggir jalan

"Kakak kenapa?" Hyunjin memeluk tubuh Jihyo dari belakang sambil ikut berjongkok

"Kak, berdiri gih. Posisi kita kaya' orang lagi bab"

Jihyo langsung tertawa mendengarkan perkataan Hyunjin yang terasa lucu ditelinganya, kali ini Hyunjin menghapus air mata Jihyo dan langsung memeluknya erat.

"Maaf, aku tadi pulang duluan karena kesal dengan perkataan kakak yang menyuruhku mencari pacar baru. Apa kakak gak tahu, kalau aku sayang dan cinta banget sama kakak!"

"Gombal!"

"Serius!!"

"Jin..."

"Apa?"

"Gak jadi"

"Ih apaan sih!! Bikin aku tambah penasaran aja"

Han berdiri tak jauh dari Jihyo dan Hyunjin, dia melihat Ryujin yang dari tadi memakai kedua headset nya tanpa tahu dia terus berjalan melewati pembatas pinggiran jalan raya

"Awas!!"

Han berlari menarik tangan Ryujin saat ada sebuah kendaraan yang hampir saja menabraknya

"Kamu mau bunuh diri ya!!!"

"Lepasin, gak usah sok drama deh!" jawab Ryujin santai

"Gak mikir ya nih cewek!! Kalau kamu mau mati, mati aja sana!!!" kali ini Han mendorong tubuh Ryujin kembali mendekat ke jalan raya hingga gadis itu menarik rambutnya keras

"Lepasin gak!!!"

Ryujin menahan tawanya melihat wajah lucu Han yang sedang marah, dia langsung melepaskan tarikan tangannya saat tawanya pecah.

"Ih, cantik-cantik gila" kata Han sambil bergidik menjauh dari Ryujin

Hujan rintik membuat Jihyo dan Hyunjin menghentikan langkahnya dan berteduh didepan sebuah minimarket.

"Kakak mau apa?" Hyunjin bertanya saat Jihyo semakin mendekat padanya

"Mau kasih kehangatan buat yang mendambakan"

Hyunjin hanya bisa menertawakan Jihyo dan kata-kata anehnya, tapi setidaknya dia bersyukur ada yang memeluknya dan menjaga tubuhnya tetap hangat. Meskipun kadang angin tak mau berhenti bertiup dan membuat tubuh mereka semakin merapat.

Something Called Love (Jihyo X Hyunjin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang