part 24

213 45 0
                                    

Jihyo masih tidak dapat melupakan kejadian semalam, fokusnya kembali hilang begitu otaknya memutar kembali adegan 18+ yang dia lakukan bersama Hyunjin

"Jihyo, sadarlah!! Besok kamu ujian, fokus!!"

Eunbi datang dan duduk disebelah Jihyo sambil memandangnya dengan pandangan heran.

"Kamu kenapa?"

"Kenapa? Memangnya ada yang terlihat berbeda?"

"Iya, ada...kamu terlihat seperti orang yang sedang jatuh cinta"

Jihyo langsung memukul lengan Eunbi sambil bernafas lega, setidaknya Eunbi tidak tahu apa yang dia lakukan dengan Hyunjin dibelakangnya. Hari itu Jihyo datang lagi ke tempat tinggal Hyunjin hanya saja mereka tidak lagi melakukannya. Alasannya cukup jelas, karena mereka belum menikah.

"Kak, makan!! Enak loh" Hyunjin menyodorkan sepotong ayam goreng ke mulut Jihyo

"Jin, semalam..."

"Iya, tenang aja. Aku janji gak akan terulang lagi"

Jihyo tersenyum, sekarang dia bisa bertamu dengan tenang. Hyunjin menaruh kepalanya diatas pangkuan Jihyo sambil melihat acara televisi favoritnya.

"Kak, apa cita-cita kakak?"

"Jadi penulis naskah drama"

"Kakak gak tanya, cita-citaku apa?"

"Gak pingin tahu"

"Hya!!" Hyunjin langsung bangun dari posisinya

"Memangnya cita-cita kamu apa?"

"Rahasia" katanya membalas perlakuan Jihyo sambil tertawa

"Gak jadi tanya!!"

"Kak..." Hyunjin memandang Jihyo sebelum akhirnya mencium bibir merah Jihyo dan mengulum nya

Mereka kaget saat mendengar pintu dibuka, keduanya saling menjauh dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa diantara mereka.

************************************

Beberapa minggu berlalu, Jihyo merasa akhir-akhir ini tubuhnya sedikit berubah.

"Aku kenapa ya? Aku merasa ada yang aneh dengan diriku" dia bermonolog

Tapi tiba-tiba saja sesuatu yang aneh terjadi, dia merasa mual saat mencium bau makanan kesukaannya.

"Kamu kenapa? Sakit?" tanya Eunbi yang ikut menyusulnya menuju toilet khusus wanita

Tiba-tiba saja dia teringat sesuatu, sudah lewat satu bulan tapi tamu bulanannya tidak juga datang. Awalnya dia ragu tapi langkahnya terhenti di depan apotek yang ada didekat asramanya, dia memberanikan dirinya membeli sebuah testpack.

"Kumohon jangan..." gumam Jihyo sambil melihat hasil testpack nya yang mulai bereaksi dengan urinenya

Jihyo tak bisa berkata apa-apa lagi saat melihat hasilnya, kali ini dia menelpon Hyunjin dan meminta bertemu dengannya.

"Jin..."

"Kakak mau bicara apa?"

"Kita...break sementara"

Hyunjin hanya bisa diam membisu setelah mendengarkan perkataan Jihyo, sedangkan Jihyo kini berusaha menahan agar tangisnya tidak terdengar Hyunjin. Dia sempat berfikir untuk mengakhiri hubungannya dengan Hyunjin tapi nyatanya dia tidak bisa mengakhiri begitu saja hubungan mereka yang bahkan tidak memiliki masalah.

Sudah hampir dua minggu Jihyo berusaha menahan dirinya agar tidak menghubungi Hyunjin tapi dia tidak bisa menyembunyikan perasaannya dihadapan Eunbi yang sudah hafal betul kelakuan sahabatnya.

"Tumben adikku tidak mengirim pesan"

"Dia sedang banyak kegiatan"

"Hyo, sekitar dua minggu yang lalu aku menemukan testpack di kamar mandi asrama mu. Apa kamu tahu siapa pemiliknya?"

Jihyo langsung terbatuk setelah mendengarkan perkataan sahabatnya.

"Entahlah, mungkin kamar sebelah ku. Kami kan berbagi kamar mandi"

Eunbi tahu ada yang aneh dengan sikap Jihyo, hari itu Jihyo tiba-tiba hampir pingsan saat berada di luar. Minhyun dan Eunbi langsung mengantarnya pulang ke asramanya. Minhyun menjaga Jihyo sementara Eunbi memasak bubur di dapur.

"Kamu kenapa?"

"Cuma tidak enak badan"

"Mau aku belikan obat?"

"Tidak usah, aku hanya perlu istirahat" Jihyo menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya

"Apa mau aku telpon kan Hyunjin?"

"Tidak usah dia pasti sedang sibuk kuliah sekarang"

Hyunjin ah, maafkan aku harus berbohong padamu. Aku yakin orangtuamu tidak akan mengizinkan kita menikah dan aku juga tidak mau menjadi penghalang masa depanmu batin Jihyo sambil menutup kedua matanya.

Something Called Love (Jihyo X Hyunjin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang