part 9

314 68 15
                                    

Jihyo sedang menunggu Hyunjin menjemputnya hingga Jimin datang dan duduk disebelahnya

"Nungguin siapa?"

"Hyunjin"

"Emangnya janjian mau kemana?"

"Jalan ke pantai"

"Malem-malem gini?" Jimin mengerutkan dahinya

"Mungkin nonton"

"Kamu terlalu sering jalan sama dia, awas baper ntar anak orang"

"Aku udah jadian kok sama dia"

"Hyo, lu masih waras kan, macarin anak bebek?"

"Waras lah, lagian dia kan ganteng, lucu, gemesin lagi"

"Yakin udah move on dari mantan?"

"Mantan buang ke laut aja"

Jimin nahan ketawa pasalnya mantan Jihyo kini sudah berdiri dihadapannya

"Hyo, mantanmu mau dikemanain?" Jimin kembali bertanya, pasalnya Jihyo masih asik mainin ponselnya dan tidak melihat Minhyun yang kini sedang berdiri dihadapannya

"Buang ke...hehehe kak Minhyun, ada apa dateng malem-malem?" Jihyo tersenyum kaku saat melihat wajah Minhyun

"Ngajak kamu keluar"

"Aku sudah ada janji sama Hyunjin"

"Kalau gitu, bisa kita ngomong sebentar?"

"Ngomongin apa? Perasaan gak ada lagi yang perlu diomongin"

Jihyo berdiri dari tempat duduknya, Minhyun menarik tangannya kemudian mulai mendekatkan wajahnya dan menciumnya tepat disaat Hyunjin datang ke rumahnya

"Kak..."

Jujur hati Hyunjin rasanya seperti terbakar melihat Jihyo kembali terlihat mesra dengan Minhyun

"Jangan cium aku, aku gak suka!!"

"Aku tahu kalau kamu..."

"Kak, aku udah resmi jadi pacar Hyunjin...adek kakak!! Jadi tolong mulai sekarang jaga jarak dan jaga perasaan orang!!"

Jihyo langsung menarik tangan Hyunjin menjauh dari rumahnya, tapi entah kenapa sekarang Hyunjin malah merasa ragu dengan dirinya. Dia mulai menghentikan langkahnya

"Kamu kenapa?"

"Kak, kakak yakin..."

"Kalau gak yakin buat apa aku nerima kamu!!"

"Sekarang boleh tampol?"

"Pake kaki? Sini!!"

Hyunjin langsung memejamkan kedua matanya begitu Jihyo mendekatkan tangannya pada wajahnya

Cup!! Hyunjin membulatkan matanya tidak percaya

"Kakak nakal ih, kalau aku hamil gimana?"

"Hamil ya nikah"

"Ih serius! Enteng banget kakak ngomong nikah, emangnya mau nikah muda sama aku?"

Jihyo langsung menggandeng tangan Hyunjin dan berjalan sambil menempelkan kepalanya pada lengan pacarnya

"Gak ah, pacarku masih piyik"

Hyunjin langsung memajukan mulutnya, dia tidak terima di sebut piyik meskipun begitu kenyataannya. Hanya tubuhnya saja yang menjulang tinggi tapi sifatnya masih seperti bayi.

"Piyik-piyik gini aku bisa bikin piyik lagi loh"

"Hyunjin lama-lama ngomongnya berubah rating"

"Ketularan kakak"

"Enak aja!! Jin, bisa bantuin bikin Chae balikan sama Changbin gak? Kayaknya mereka masih..."

"Boleh tapi ada upahnya"

"Apa?"

Hyunjin memajukan bibirnya, semakin lama semakin maju hingga membuat Jihyo tidak bisa berhenti tertawa

"Kalau sudah selesai baru aku kasih upah"

"Serius?"

"Iya"

"Begini ya?" Kali ini dia menunjukkan lima jarinya dihadapan Jihyo

"Banyak amat, nanti khilaf?"

"Enggak, dikit itu"

"Kalau segitu dikit, banyaknya semana?"

"Sebanyak bebek angsa beterbangan di udara" jawab Hyunjin sambil tertawa

"Hyunjin kehabisan obat ya?"

"Iya, kakak tahu aja aku kena penyakit cinta"

"Di ajarin siapa ngombalin anak orang?"

"Kak, dingin gak?"

"Kamu kedinginan?"

"Iya, mau dipeluk kakak"

Tak lama kemudian Hyunjin melirik ke arah Jihyo sambil tertawa

"Apa?"

"Badan kakak anget ih, enak! Kak gak geli ya?"

"Geli kenapa?"

"Nyenggol itunya" Hyunjin tertawa dengan muka merah tapi tak lama kemudian Jihyo menarik kepalanya karena kesal

"Ah, ampun!!"

"Iya, iya maaf..." lanjut Hyunjin

Hari ini Hyunjin dan Jihyo hanya berjalan-jalan di mall sambil menikmati es krim ditangan mereka hingga seseorang memanggil nama Hyunjin, seorang gadis berwajah cantik membuat Hyunjin membeku

"Kamu masih ingat aku kan?"

Yooo, siapa lagi nih ceweknya?

Something Called Love (Jihyo X Hyunjin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang